Andalkan Nuansa Wisata


Sumeks - Suasana llengang tatkala koran ini berkunjung ke River Side Restaurant pukul 11.30 WIB, kemarin (30/8). Nyaris tidak ada tamu yang datang untuk lunch (makan siang, red). Beberapa pegawai seperti waitress, chef, dan karyawan lainnya justru sibuk mempersiapkan diri untuk operasional malam. Hanya, beberapa masih berjaga untuk menyambut tamu. Padahal, selain Ramadan, kunjungan lunch ke restoran ini cukup ramai. Maklum restoran tersebut memiliki nuansa resort khas Palembang.

Dari sana tamu bisa melihat Sungai Musi, Jembatan Ampera, aktivitas masyarakat pinggiran Sungai, perahu, dan lain sebagainya.
Makanya setiap ada wisatawan luar berkunjung, River Side Restaurant selalu menjadi pilihan. Restoran ini sangat luas. Memiliki tiga lantai dan bisa memuat sebanyak 500 orang. Selain bisa makan di restoran utama, tamu juga dapat makan sambil menikmati suasana alam di anjungan dan teras.
Namun, walau punya andalan wisata, bukan berarti River Side selalu ramai dikunjungi saat siang hari. "Sama seperti restoran yang lain, mendekati buka puasa baru ramai," ujar Edy Boy, manajer River Side Restaurant kepada koran ini, kemarin.
Sayang, saking ramainya tamu justru banyak restoran yang tak mampu menampung pelanggan yang belum order atau pesan tempat karena melebihi kapasitas. Tapi, River Side punya trik, untuk merangkul tamu-tamu langsung ini. "Agar tetap bisa berbuka puasa di River Side, kami sediakan menu buffet ala prasmanan khusus selama puasa. Lokasinya berada di Anjungan," ujarnya. Setiap tamu dikenakan Rp70 ribu perorang, namun pengguna kartu kredit Bank Mandiri atau BRI bisa mendapatkan diskon 50 persen.
Makanan yang disediakan cukup beragam setiap hari. Senin, pihaknya menyediakan menu buka puasa seperti sop telur Jakarta, daging sapi masak kare, cap cay dengan bakso, ayam bakar, ikan nilai saus 3 rasa, nasi putih, acar, sambal, kemplang gratis takjil, dan kurma. "Kami sediakan menu-menu Nusantara yang khas dan sesuai selera orang Indonesia," kata dia.
Tak heran jika saat berbuka puasa, River Side dapat menampung banyak tamu. "Yang makan ala prasman cukup banyak bisa sampai 100-150 orang. Sisanya, reguler atau tamu yang order dengan pilihan menu oriental," ujarnya. Setiap weekday, saat berbuka puasa, tamu terisi bisa 70 persen dari kapasitas yang ada.
"Jika tak mau makan di anjungan, tamu yang makan ala prasmanan pun bisa masuk ke restoran," ujarnya. Kecuali malam Minggu, tamu selalu penuh dari lantai 1 dan 2. Karena berbuka puasa dan dinner biasanya tak terlalu lama saat bulan Ramadan, River Side pun tutup lebih cepat pukul 22.00 dari biasanya 23.00 WIB. “Buka tetap pukul 07.00 WIB,” ujarnya lagi.
Menariknya, sambil dinner atau berbuka puasa, River Side menyiapkan hiburan berupa live music mulai pukul 19.00-22.00 WIB. Meski bulan Ramadan, tamu yang datang pagi hari juga lumayan. "Tapi pangsa pasarnya beda, banyak orang-orang non-muslim yang makan. Karena kami menyediakan menu dimsum mulai pukul 07.00," katanya lagi.
Meskipun saat siang hari turun drastis, tapi malam dan pagi hari tetap ada tamu. "Kalau lihat pengunjung turun, tapi kalau dari omzet (pemasukan) tetap stabil karena konsumsi saat bulan puasa naik," ujar dia. Apalagi, H-7 hingga H+7 ini, bakal ramai. Kapasitas bisa full saat berbuka puasa karena banyak keluarga daerah yang datang.
Saat ini, River Side juga memiliki fasilitas 3 kapal wisata yang juga bisa dimanfaatkan dengan kapasitas 100 orang dengan sewa Rp3,5 juta. Dua kapal carteran berkapasitas 40 orang dengan sewa Rp400 ribu sekali perjalanan. "Kami juga melayani tamu yang ingin melaksanakan gathering, seminar, dan pemesanan atau catering makanan," kata dia. (*)

Ini dia kolam renang mewah
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Seolah berpacu dengan waktu, kini satu persatu fasilitas olahraga di Jakabaring untuk pelaksanaan SEA Games XXVI 2011 mulai dibangun.

Jika sebelumnya sudah mulai dikerjakan pembangunan stadion atletik, maka hari ini, Rabu (1/9/2010), giliran kolam renang dengan modal desain atap kepompong dengan lapisan membran. Kolam megah ini menelan dana Rp 80-90 miliar yang berasal dari pihak ketiga.

Selain pembangunan kolam renang, juga akan dimulai pekerjaan
pelebaran waduk dari 15 Ha menjadi 40 Ha dengan kedalaman 5-6 meter. Kemudian pembuatan lintasan sepanjang 50 meter dengan lebar 10 meter, yang bakal dipakai untuk Cabang Olahraga Sky Air dan Dayung.

Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH dan Wakil Gubernur Sumsel H Eddy Yusuf SH, MM akan memulai pelaksanaan pembangunan kedua venues ini.

Kepala Dinas PU Cipta Karya Sumsel Ir Rizal Abdullah kepada
wartawan, Selasa (31/8/2010) mengatakan, desain dan konstruksi kolam renang merupakan satu-satunya venues dengan level kritis yang tinggi karena semuanya menggunakan konstruksi padat. Atap bangunan didesain seperti kepompong dengan lapisan membran sehingga cahaya matahari tetap masuk tetapi tidak menghasilkan cahaya panas. Disamping itu, dibekap dengan listrik.

Dalam gedung terdapat dua kolam renang, satu untuk kolam
pemanasan, dan kolam tanding dengan 10 lintasan, panjang 50 meter dengan menggunakan bulkhead yang bisa dikecilkan dan dipanjang secara otomatis. Selain itu, dinding kolam memakai lapisan merta full yang berasal dari Jerman.

"Kolam ini terbaik di Indonesia dan standar internasional. Selain
itu disediakan 500 tempat duduk. Juni 2011 sudah selesai
dikerjakan dan dilakukan ujicoba," papar Rizal.

Sementara untuk pengerjakan pengerukan kolam retensi dari 15 Ha menjadi 40 ha, ditambah dengan lintasan Sky, juga diperkirakan lebih cepat selesai. Dari penggerukan itu, setidaknya ada 2 juta lumpur/tanah yang akan diangkat ke permukaan.

"Tanah dari kolam akan digunakan untuk menimbun lahan yang juga digunakan untuk lapangan golf terbaik di Indonesia," katanya.

Rizal Berharap, saat pengerukan dengan kapal keruk, nantinya
ditemukan lapisan pasir. "kita optimis bertemu dengan pasir di
kedalaman pengerukan tujuh meter," katanya.

Lima Cabor Terpisah Project Manager pembangunan venues kolam renang dari PT Prambanan Dwipaka, Ir Tedjo Kuntjoro saat ditemui di lokasi menjelaskan, stadion renang ini nantinya berkapasitas 4000 penonton.

"Ada dua tribun di sisi kanan dan kirinya yang masing-masing dua ribu tempat duduk, artinya kapasitasnya 4 ribu tempat duduk," katanya.

Lebih lanjut dia menerangkan, akan ada 3 kolam dalam stadion ininantinya. "Yang pertama kolam untuk pertandingan, kolam untuk pemanasan dan kolam untuk loncat indah," katanya.

Stadion ini renang ini nantinya bisa dipakai untuk lima perlombaan cabang akuatik, yakni renang, loncat indah, renang
indah, polo air dan fin swimming.

"Direncanakan akhir Juni tahun depan stadion renang sudah bisa digunakan," imbuhnya.

Usai proses pemancangan tiang yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Lebaran nanti, pihaknya akan langsung masuk dalam proses konstruksi fisik. Untuk satu bulan pertama, dilibatkan 200 pekerja dan belum bekerja 24 jam. Namun masuk bulan kedua, dipastikan akan bekerja full 24 jam dengan dua shift kerja.
FANNY TANJUNG
Rabu, 1 September 2010
JAKARTA (Suara Karya): Tampaknya balap sepeda bisa menjadi salah satu cabang andalan bukan hanya di Asian Games Guangzhou, China, November mendatang, melainkan juga bisa menjadi penopang keinginan Indonesia untuk kembali merebut gelar juara umum pada saat menjadi tuan rumah SEA Games 2011.

Hal ini dapat dilihat dengan rutinnya pelaksanaan Tour de ISSI yang melibatkan pebalap luar negeri. "Kami memang bertekad mengembalikan kejayaan balap sepeda Indonesia. Apalagi, kita akan menjadi tuan rumah SEA Games 2011 dengan target kembali merebut gelar juara umum yang tidak pernah singgah lagi sejak SEA Games 1997. Makanya, kami terus menggelar Tour de ISSI dan mencoba menggalakkan berbagai event tingkat nasional untuk membangkitkan pembinaan di berbagai daerah," kata Ketua Umum PB ISSI Fanny Tanjung di Jakarta, kemarin.

Selain menambah frekuensi event nasional, Fanny Tanjung juga mengajak kembali mantan Manajer Tim Balap Sepeda, dan juga pengurus PB ISSI saat dipimpin Harry Sapto, Denny Gumulya, kembali terlibat. Ia menunjuk Denny untuk menjadi Manajer Tim Balap Sepeda Asian Games 2010 dan SEA Games 2011.

"Saya tahu persis dengan cara kerja Pak Denny Gumulya karena kami dulu memang bersahabat. Dan, saya yakin di bawah kendalinya itu tim balap sepeda bisa sukses di Asian Games 2010 dan SEA Games 2011," kata Fanny.

Menurut Fanny, keterlibatan pemerintah mengggelontorkan Progam Indonesia Emas (Prima) sudah cukup tepat dalam upaya membangkitkan prestasi olahraga Indonesia, khususnya balap sepeda. Makanya, ia berharap seluruh Pengda-pengda ISSI menjalankan program pembinaan sehingga muncul atlet-atlet berpotensi untuk mengharumkan nama bangsa dan negara di berbagai multievent.

"Keterlibatan Pengda-pengda ISSI sangat penting dalam menopang program pembinaan yang dijalankan PB ISSI," kata Fanny Tanjung, yang terakhir melantik kepengurusan Pengda ISSI Sulsel, beberapa waktu lalu. "Kami akan terus menghidupkan Pengda-pengda ISSI yang selama ini kurang aktif," ujarnya.

Maraknya kegiatan sepeda memang cukup menguntungkan untuk lebih memasyarakatkan olahraga bersepeda. Apalagi pada event balap sepeda junior terakhir di Gresik melibatkan ratusan peserta. "Bukan hanya Tour de ISSI, melainkan juga Piala SIWO juga akan kita aktifkan tahun depan," tuturnya lagi.

Dalam kesempatan itu, Fanny juga meminta seluruh atlet yang tergabung dalam skuad Prima untuk fokus dalam menjalani program latihan dan uji coba di luar negeri. "Jangan sia-siakan peluang yang diberikan, apalagi balap sepeda salah satu olahraga tumpuan yang diharapkan mampu meraih medali. Raih prestasi tinggi untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara di Asian Games 2010 serta SEA Games 2011," ujarnya. (Ashari)

Jakabaring, Kawasan Penuh Daya Magnet

oleh: Hidayatullah Adronafis

Siapa yang tidak kenal Jakabaring? Berkunjung ke Palembang, tanpa mengitari kawasan Jakabaring serasa belum lengkap, mengingat daya magnetnya yang luar biasa. Coba saja!

Jakabaring, sebuah kawasan yang terletak di daerah Seberang Ulu, Kota Palembang - Sumatera Selatan ini mulai menjadi pembicaraan khalayak, saat Sumsel menggelar hajatan besar sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) ke VXI.

Pasalnya, berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang kesuksesan pelaksanaan PON ini mulai bertumbuh. Jakabaring telah menjelma menjadi kawasan yang "metropolis".

Mulai dari perumahan atlet, venue-venue, hingga pembangunan kompleks Stadion Gelora Sriwijaya yang berstandar internasional, semuanya tersedia. Di kompleks ini, selain ada stadion utama, juga terdapat dua Gedung Olahraga (GOR) Tipe A untuk arena senam, kemudian GOR Tipe B untuk pertandingan bulutangkis. Kemudian arena untuk squash, panjat tebing, panahan, serta lapangan baseball dan softball.

Selain itu, tak lebih satu kilometer dari kompleks ini, dibangun kawasan perumahan dengan 1.000 unit rumah dan kawasan budaya yang berupa beberapa bangunan untuk pentas kesenian, serta pameran-pameran. Selama perhelatan PON perumahan ini dipakai sebagai perkampungan atlet, mirip dengan kompleks Senayan, Jakarta. Setelah PON, perumahan ini menjadi permukiman, karena konsep kawasannya berupa real estate.

Singkatnya, Jakabaring telah "disulap" menjadi kawasan yang modern, kontras sekali dengan kondisi Jakabaring tempo dulu. Jakabaring dulu dikenal sebagai kawasan antah berantah, rawan kriminalitas serta tak tersentuh pembangunan. Saking tidak terjamah oleh geliat pembangunan, Jakabaring bahkan pernah dijuluki sebagai tempat "Jin Membuang Anak".

Kini, Jakabaring mulai menggeliat. Jakabaring seakan menjadi antitesis bagi wacana yang menganggap ada perbedaan perlakuan dalam pembangunan antara kawasan di Seberang Ulu dan Seberang Ilir. Di kawasan ini telah dibangun Gedung Islamic Centre, Masjid Agung di simpang empat, terminal dan pasar induk, serta direncanakan pembangunan Jembatan Musi 3 yang akan menjadi penyangga transportasi.

Khusus untuk Jembatan Musi 3, masyarakat Seberang Ulu I Palembang telah menyatakan dukungannya. Ini tentu semakin membuat pemerintah bersemangat untuk mewujudkannya, karena dukungan dari masyarakat sangat besar artinya dalam sebuah pelaksanaan pembangunan.

Hampir semua kantor sudah berada di kawasan Jakabaring. Seperti Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Poltabes Palembang, Graha Teknologi, serta yang teranyar yakni pembangunan gedung DPRD Kota Palembang yang menelan dana APBD Senilai Rp 42 miliar yang direncanakan rampung November 2008 mendatang.

Sejarah Jakabaring

Jakabaring adalah sebuah singkatan dari warga pendatang yang membentuk satu komunitas di kawasan Seberang Ulu antara 8 Ulu Bungaran dan Silaberanti.

Nama Jakabaring sendiri tidak bisa dilepaskan dari sosok Sersan Mayor Inf Tjik Umar, anggota TNI yang pernah bertugas di Kodam II Sriwijaya. Tjik Umar lah turut andil dalam penentuan nama Jakabaring. Dia adalah warga Lampung yang membangun rumah di dalam hutan belukar berawa-rawa dibelakang Markas Poltabes Palembang sekarang. Saat ini Tjik Umar (71) sudah pensiun dan tinggal bersama isteri keduanya di Jalan Ki Merogan Lorong Mawar Kertapati Palembang.

Tjik Umar menuturkan, pemberian nama Jakabaring adalah hasil pemikiran dirinya sendiri. Ketika itu, Tahun 1972 pemerintah menggusur pemukiman warga di kawasan 7 dan 8 Ulu, karena terkena proyek pengembangan kawasan Jembatan Ampera. Tjik Umar pada tahun itu masuk Jakabaring, Saat itu kawasan Jakabaring masih hutan belukar dan berawa. Ia langsung membangun rumah dengan menimbun rawa. Sampai sekarang rumah itu masih lengkap.

Setelah isterinya meninggal, Tjik Umar menikah lagi dan membiarkan rumahnya didiami mertua, anak serta cucu-cucunya. Sedangkan dia pindah ke Kertapati bersama isteri keduanya. Pada 1972 juga, dirinya diangkat sebagai Ketua RT 14, Kelurahan 8 Ulu.

Sebagai Ketua RT, dia menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, bahkan hingga jumlah warganya mencapai 460 KK. Tjik Umar cukup disegani dan dihormati di kawasan Jakabaring.

Tjik Umar melakukan penelitian dan mendapati asal warga di sana ada dari Jawa, Batak (Sumut), Kaba (Lekipali), Komering Ilir, Komering Ulu dan Lampung. Kebetulan, lanjut H Umar warga di sana ada namanya Suparto asal Jawa disingkatnya menjadi JA. Ada pula Drs Zulkipli, asal Kaba (Lekipali) disingkat KA. Ada warga namanya A Kadir Siregar asal Batak Sumut disingkat BA, dan Ali Karto (Purn TNI AD) asal Komering Ilir serta Kamaluddin (Purn TNI) asal Komering Ulu, disingkat RING. Maka diperoleh singkatan JA, KA, BA, Ring lalu digabung menjadi JAKABARING.

Hari jadi tebentuknya kawasan Jakabaring ditetapkan tanggal 26 April 1972. Harapan Tjik Umar bahwa daerah ini akan berkembang sekarang hampir menjadi kenyataan.

(yat/dari berbagai sumber)
PALEMBANG, KOMPAS.com--Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, H Marzuki Alie, membuka Festival Palembang Darussalam XII di halaman Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (8/8) malam, digelar hingga 28 Agustus.

Saat membuka festival ini, Marzuki berharap dapat melibatkan raja-raja dari daerah lain, bahkan kerajaan melayu, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. "Kegiatan seperti harus ditingkatkan lagi, dan juga diselenggarakan dengan meriah yang melibatkan para raja-raja di tanah air dan juga raja melayu di negara tetangga," ujar Ketua DPR, di hadapan Wali Kota Palembang, H Eddy Santana Putra, dan Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin, beserta para tokoh masyarakat Kota Palembang.

Festival yang diselenggarakan Keluarga Besar Palembang Darussalam (Kerukunan Keluarga Palembang) tersebut, merupakan acara tahunan bekerjsama dengan Pemerintah Kota Palembang untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

H Eddy Sanata Putra, Wali Kota Palembang mengatakan kesiapan untuk meramaikan dengan berbagai kegiatan di kota tertua itu, antara lain dengan menyiapkan areal yang dapat dipergunakan untuk melakukan acara seni dan budaya.

Ia berharap, ke depan kegiatan itu akan dioptimalkan dengan dukungan biaya melalui APBD Kota Palembang, sehingga dapat terselenggara dengan lebih baik lagi.

Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin menyatakan bahwa festival itu pada tahun depan bakal digeser waktu pelaksanaannya.

Menurut dia, tujuan pergeseran untuk ikut memeriahkan pembukaan SEA Games XXVI tahun 2011. "Dengan demikian kesenian daerah kita, dapat disaksikan oleh mereka yang datang dari negara tetangga sebagai kontigen olahraga di Asia Tenggara itu," kata Alex pula.

Rangkaian Festival Darussalam, antara lain Musabaqah Tilawatil Quran, lomba adzan, ngarak pengantin, mewarnai gambar bangunan bersejarah, lomba lukis nuansa islami, pancak silat, festival masakan Palembang, lomba pantun, Cerios Bebaso Palembang, dan karnaval mobil hias.

PALEMBANG - Replika masjid kebanggaan wong kito, Masjid Agung Palembang yang bernuansa warna kuning keemasaan nampak menarik perhatian ribuan masyarakat Palembang di Plaza Benteng Kuto Besak, Kamis (26/8) malam. Selain replika Masjid Agung Palembang, masih ada belasan replika masjid lainnya yang menghiasi 25 mobil dalam karnaval penutupan Festival Darussalam Palembang (FPD) XII, yang dimulai sejak pukul 22.00.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, puluhan mobil tersebut didesain menyerupai bangunan bernuansa Islam seperti masjid yang dilengkapi kubah. Selain milik instansi pemerintah, seperti dinas pertambangan, pariwisata, pertanian, kecamatan, juga ada yang milik Asrama Haji dan Hotel Swarna Dwipa.

Penutupan Festival Darussalam Palembang ini sekaligus memperingati Malam Nuzulul Quran 1431 Hijriah, dimulai dengan pagelaran seni budaya dan tarian khas Palembang. Festival disemarakkan dengan karnaval mobil hias yang dimulai dari Plaza BKB ke Jl Jendral Sudirman, Jl Kapten A Rivai, Jl Tasik dan kembali ke Jl Merdeka kemudian kembali ke posisi semula untuk bersiap mendengarkan pengumuman pemenang. Warga yang tidak ingin ketinggalan momen tersebut pun ikut mengiringi perjalanan karnaval.

Hadir dan sekaligus menutup Festival Palembang Darussalam XII, Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin didampingi Wakil Walikota Palembang, H Romi Herton beserta segenap unsur muspida lainnya.

Kepada wartawan, Alex Noerdin mengatakan kebanggaannya terhadap budaya Kota Palembang yang terwujud dalam kegiatan tersebut. Menyaksikan kemeriahan FPD, ia optimis pelaksanaan SEA Games di Sumsel akan menuai sukses.

"Paling tidak acara seperti ini memberikan spirit buat kita menyongsong pelaksanaan SEA Games nanti," katanya. Ketua Panitia Pelaksana FPD XII, Abdul Rozak dalam laporannya mengatakan, semua rangkaian kegiatan FPD sudah selesai dilaksanakan.

Acara ini dihelat untuk melestarikan budaya Palembang khususnya dan Sumsel pada umumnya. Termasuk juga diadakan berbagai lomba dengan nuansa Islami dan karnaval 25 kendaraan hias, sejak 7 Agustus lalu. Pelbagai lomba yang diselenggarakan, yakni lo,ba pencak silat seni, MTQ, cerita
berbahasa Palembang, nasyid, melukis, mewarnai gambar bangunan bersejarah, dan sebagainya.

"Malam ini merupakan puncak acara sekaligus penutupan dengan ditampilkannya festival mobil hias," ujar Abdul Rozak.
Oleh: Irwan Wahyudi
PALEMBANG: Provinsi Sumatera Selatan menawarkan Kota Palembang menjadi ibu kota negara jika pemerintah pusat berniat memindahkannya ke luar Pulau Jawa.

Alex Noerdin menawarkan hal itu dihadapan sejumlah anggota DPR yang hadir dalam Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Demokrat Sumsel kemarin.

"Kalau mau dipindahkan, ibu kota Indonesia jangan ke Palangkaraya lebih baik ke Palembang saja. Pak Anas [Ketum Demokrat] kalau bisa tolong ini diusulkan ke Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat," ujarnya.

Alex mengatakan Palembang cukup pantas dijadikan ibu kota negara dilihat dari fasilitas dan kondisi geografisnya. Selain itu dilihat dari historis, Kerajaan Sriwijaya berpusat di Palembang hingga ke Filipina dan Madagaskar, serta dari Thailand hingga ke Afrika Selatan.

"Setidaknya Palembang tidak macet seperti Jakarta. Ke depan kami berharap semua pihak bisa mendukung bagaimana mengubah wajah kota ini," jelasnya.

Wali Kota Palembang Eddy Santana Putera menyambut baik wacana pemindahan ibu kota pemerintahan ke Palembang. Menurut dia, untuk menjadikan Palembang sebagai ibu kota, dibutuhkan penyempurnaan infrastruktur dan jaringan transportasi.

"Jika nanti ada keputusan pemindahan ibu kota, kami siap saja, tetapi harus melakukan pembenahan infrastruktur, karena jalan-jalan di Kota Palembang ini kan sempit. Lagi pula kota di Sumsel ini cukup banyak," terangnya.

Pengamat politik Universitas Sriwijaya Alfitri mengatakan untuk menjadi ibu kota pemerintahan perlu ada persiapan khusus yang menunjang, seperti lahan yang memadai untuk infrastruktur pemerintahan.

Selain itu, ungkapnya perlu dipilih daerah yang relatif aman dari ancaman bencana alam maupun peristiwa kerusuhan sosial. (luz)

Jakabaring Siap Dikembangkan Setara Palembang Hilir

Palembang (ANTARA News) - Pemerintah Kota Palembang siap mengembangkan kawasan Jakabaring sehingga kelengkapan fasilitas secara bertahap, dan diharapkan bisa setara dengan Palembang di seberang hilir.

Kepala Badan Perencana dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Palembang, Faisyar, di Palembang, Minggu, ketika dihubungi mengatakan bahwa pihaknya hampir selesai merevisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota tersebut.

RTRW tersebut direvisi sesuai dengan ketentuan karena masa berlaku 20 tahun sudah berlalu, katanya.

Ia menjelaskan, sejumlah revisi terhadap RTRW Palembang yang habis masa berlakunya Tahun 2009 itu, diantaranya pengembangan kawasan Jakabaring ditargetkan bisa menjadi pusat kota kedua setelah wilayah hilir.

Konsep pengembangan kawasan Jakabaring menjadi pusat perkantoran dan pemukiman terpadu dengan berbagai fasilitas tersedia, seperti pusat olahraga, pendidikan dan perdagangan, ujarnya.

Dia mengatakan, kawasan Jakabaring dalam hitungan bulan ke depan akan dilengkapi berbagai fasilitas pendukung guna merealisasikan pusat kota di daerah seberang hulu, untuk menyeimbangkan dengan kepesatan pembangunan di hilir kota "pempek" itu.

Saat ini, RTRW hasil revisi yang telah mereka selesaikan telah dilaporkan ke Bapedda Sumatera Selatan dan dalam dua minggu ke depan segera dikonsultasikan ke publik, katanya.

Ia menambahkan, selain Jakabaring sejumlah lokasi lain, seperti di kawasan pinggir Kota Jalan Soekarno Hatta juga siap dikembangkan menjadi lokasi terpadu tempat usaha non polusi.

"Jadi di sepanjang Jalan Soekarno Hatta dalam RTRW sampai 20 tahun ke depan boleh didirikan tempat usaha asal tidak berupa pabrik yang menyebabkan polusi udara," tambahnya.

Faisyar menambahkan, sedangkan tidak jauh dari Jalan Soekarno Hatta sekitar beberapa kilometer ke arah belakang jalan diprioritaskan untuk kawasan rumah tinggal.

Kebetulan saat ini pembangunan kawasan yang masuk dalam area Kecamatan Ilir Barat I dan Demang Lebar Daun sedang giat-giatnya pengembangan perumahan, baik rumah sederhana sehat maupun komplek pemukiman mewah, tambahnya.

Selain itu, revisi RTRW Palembang juga dilakukan untuk menyusun dan mengatur penataan pembangunan pada Kecamatan Sukarami tepatnya di sekitar Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II ke arah Pelabuhan Tanjung Api-api.

Kawasan tersebut konsepnya menjadi pusat pergudangan dan perdagangan dengan kebijakan sejalan pengembangan Pelabuhan Tanjung Api-api yang akan dibangun Pemprov Sumatera Selatan, katanya.
Sriwijaya Post - Minggu, 29 Agustus 2010 16:10 WIB

PERMAINANNYA sangat lugas, cepat, dan keras. Sebagai gelandang pengatur serangan, pemuda bernama lengkap Mahadirga Marando Lasut ini tidak segan-segan bertahan dan terus berlari mengejar bola. Sehingga tidak jarang wasit pun memberikan kartu kuning dari permainan kerasnya.

Wajar saja jika pelatih Ivan Kolev langsung menyukainya dan merekomendasikan namanya untuk segera dikontrak selama satu musim 2010/2011.

Sebelumnya, tidak ada yang mengenal nama Mahadirga Marando Lasut di kancah Liga Super Indonesia (ISL). Bakat anak muda asal Tomohon Sulawesi Utara (Sultra) ini, sempat tenggelam lantaran klub Persmin Minahasa yang sempat mentas di Divisi Utama kolaps.
Padahal klub itu masuk sebagai salah satu klub perserta ISL musim 2008/2009. Sebab mampu finish di peringkat 7 wilayah Timur. Namun karena alasan dana, klub itu bangkrut, impian Dirga bermain di ISL pun sirna. Seluruh pemainnya pun bubar dan menjadi klub masing-masing.

"Termasuk saya pergi mencari klub baru demi mencari penghidupan dan menjaga performa terbaik saya," jelas Dirga.

Dirga Lasut demikian sapaannya, kemudian pindah ke klub Persiraja Banda Aceh, klub Divisi Utama selama satu musim 2008/2009. Kemudian terakhir pindah ke Pesih Tembilahan musim 2009/2010.
Selama satu musim, bakatnya tercium talent scotting Timnas U-23 yang akan diberangkatkan menuju SEA Games Laos Desember 2009 lalu.

Dirga kemudian dipanggil untuk memperkuat Timnas U-23 dan mengikuti pemusatan latihan selama 5 bulan di Palembang.
Bakat Dirga sebagai gelandang pengatur serangan dan bertahan terlihat sangat menonjol. Dia pun bersaing dengan nama-nama tenar semacam Tony Sucipto dan Egi Melgiansyah.

Dirga pun dibawa terbang menuju Laos untuk memperjuangkan Tim Merah Putih. Namun mereka gagal total, Timnas pun tersingkir di babak penyisihan.

Apa komentar Dirga tentang kegagalan Timnas U-23. Menurut dia hubungan pemain dan pelatih Timnas kala itu sangat buruk. Akibatnya pemain tidak memiliki semangat. "Kami tidak diperlakukan seperti pemain, sehingga semuanya tidak bermain dengan hati dan kami kalah," jelas Dirga.

Namun menurut pemilik tinggi 172 cm/64 kg ini, Kondisi di SFC menurut Dirga sangat berbeda, semuanya berjalan dengan baik. Klub memperlakukan mereka seperti pemain, bukan sebagai mesin atau tentara. Keharmonisan ini membuat Dirga dan rekan-rkannya merasa sangat enjoy.

"Begitu juga dengan pelatih, membuat kami sangat nyaman, manajemen juga sangat baik," ujar Dirga.

Menurut mantan pemain Persemin Minahas ini, kondisi membuatnya optimis bahwa SFC akan mampu meraih hasil terbaik di Liga Super Indonesia (ISL), Piala Indonesia bahkan tingkat Asian Football Confederation (AFC) sekalipun.

Kini mereka hanya memerlukan latihan keras dan bersama-sama dalam waktu yang cukup agar saling memahami karakter masing-masing.
"Sebuah tim memang membutuhkan waktu yang cukup untuk saling adaptasi. Kami semua merasa enjoy. Hal ini akan membuat kami selalu plong dan tanpa beban," jelasnya.

Ketika disinggung mengenai banyaknya pemain bintang di posisi yang sama, hal ini dikhawaritkan membuat posisinya terancam, sebut saja nama-nama beken seperti Ponaryo Astaman, Firman Utina, dan Mahyadi Pangabean, pemuda usia 22 tahun mengaku tidak masalah, ia justru semakin termotivasi untuk terus belajar.

"Bersama mereka saya merasa sangat enak. Sebab saya bisa banyak belajar dan menimba pengalaman," jelas Dirga.

Apa target bersama SFC? anak pertama dari empat bersaudara ini mengaku, ingin meraih gelar ISL dan Piala Indonesia, sebab dua gelar ini adalah target utama manajemen SFC."Berusaha sekuat tenaga mewujudkan target klub," jelasnya.

Ketika disinggung bahwa dia diplot sebagai suksesor Zah Rahan Krangar yang hengkang dan Firman Utina yang memperkuat Timnas, putra pasangan Max Lasut dan Meidi Pengemanan ini mengaku permainannya berbeda jauh dengan Zah Rahan maupun Firman Utnia. Sebab menurut dia setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda.

"Bakat Zah Rahan dan Firman Utina tidak ada yang menyamainya, khususnya saya pun juga berbeda. Butuh waktu bagi saya untuk terus belajar. Tentunya saya akan memberikan warna baru bagi SFC," ujarnya.

Nama: Mahadirga Maranando Lasut
TTL: Temohon, 17 Agustus 1988
Posisi: Gelandang
Karir
2000-2004 Junior Temohon Manado
2007-2008 Persmin Minahasa
2008-2009 Persiraja Banda Aceh
2009-2010 Persi Tembilahan
2010-Sekarang Sriwijaya FC
Timnas
2009-2011 U-23
Senin, 30 Agustus 2010
PALEMBANG (Suara Karya): Pelatih Sriwijaya Football Club Ivan Kolev menyebut penyerang asal Korea Selatan, Park Jung Hwan, kurang latihan sehingga tidak tampil maksimal pada pertandingan Inter Island Cup (IIC) melawan Persiba Balikpapan di Palembang, Sabtu malam (28/8). "Park tampil kurang baik dipertandingan melawan Persiba. Dia sepertinya kurang latihan," kata Ivan di Palembang, Minggu (29/8).

Menurut pelatih asal Bulgaria ini, Park kerap kali tidak dapat menyelesaikan beberapa peluang gol yang memang diarahkan pemain lain kepadanya.

Bahkan, Kolev sangat menyayangkan kegagalan Park dalam mengeksekusi tendangan penalti.

"Sriwijaya FC menciptakan puluhan peluang dengan berhasil menerobos ke lini pertahanan Persiba, namun tak satu pun yang jadi gol," kata dia.

Sementara Persiba hanya menciptakan peluang sekitar lima kali, tapi berhasil menciptakan tiga gol, lanjut pelatih Timnas Indonesia tahun 2003 ini.

Penilaian Kolev terhadap Park, berbeda seratus persen dengan striker anyar SFC lainnya, Budi Sudarsono.

Menurut Kolev, Budi dapat memainkan peran sebagai striker secara optimal pada laga itu. "Budi jusru bermain bagus. Dia bisa bergerak leluasa, hanya saja kurang mendapat support dari yang lain," ujar dia.

Meskipun mengaku kurang puas atas penampilan anak asuhannya, namun Kolev menyatakan mendapatkan sisi positif dari laga perdana IIC itu.

"Saya bisa melihat kondisi dan kualitas pemain di setiap lini. Jadi meskipun kalah, saya tidak terlalu kecewa," ujar dia.

Dia pun beranggapan kekalahan itu, dipengaruhi juga tidak diperkuatnya beberapa pemain pilar, yakni lima pemain yang bergabung di pemusatan latihan nasional, dan Keith Kayamba Gumbs yang masih berlibur. "Bagi saya tidak masalah akan hasil yang didapat dari pertandingan melawan Persiba, karena memang sejak awal saya tidak mau membebani pemain," kata dia.

Sriwijaya FC dijadwalkan akan melakukan pertandingan terakhir di penyisihan grup B melawan Persib Bandung pada 1 September 2010. (Ant/Syamsudin W)


Djoko: PBSI Sudah Siapkan Tim
* PBSI Konsentrasi Uber Piala Sudirman

JAMBI, KOMPAS.com — Ketua Umum Pengurus Besar Pesatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia atau PB PBSI Djoko Santoso menyatakan, cabang bulu tangkis sudah mempersiapkan atlet yang akan masuk Pelatnas Asian Games dan SEA Games guna mencapai target yang ditetapkan KONI Pusat.

Hal itu disampaikan Djoko Santoso yang juga Panglima TNI di Jambi, Sabtu (28/8/2010), seusai melantik Kepengurusan Pengprov PBSI Jambi masa bakti 2010-2014 yang diketuai H Bakri, yang juga anggota DPR-RI asal Jambi.

Dalam menghadapi dua pertandingan internasional tersebut, PBSI sudah menyiapkan timnya masing-masing dalam wadah pelatnas. Adapun untuk Asian Games, PB sudah mempersiapkan tim baik yang tergabung, baik dalam pelatnas maupun non-pelatnas, demikian juga untuk SEA Games.

"Nama-nama pemain yang masuk dalam pelatnas Asian dan SEA Games tersebut sudah dimasukkan ke pengurus KONI Pusat sesuai ketentuan yang diberlakukan oleh induk organisasi olahraga di Indonesia tersebut," ungkap Djoko Santoso.

Dengan persiapan tersebut, tim bulu tangkis "Merah-Putih" diharapkan akan diterjunkan ke Asian Games dan SEA Games dan bisa meraih target yang diinginkan.

Sebelumnya, PB hanya berani menargetkan satu medali emas pada pesta olahraga Asian Games 2010 di Guangzhou, China, November 2010.

Djoko mengatakan, target satu emas itu diharapkan bisa diraih dari nomor tunggal putra atau ganda campuran. Target itu realistis dengan kekuatan yang dimiliki tim Indonesia saat ini.

Target satu emas itu sama dengan yang dicapai pada Asian Games 2006 di Doha, Qatar. Saat itu, satu-satunya medali emas bulu tangkis dipersembahkan pemain terbaik Indonesia, Taufik Hidayat.

Merosotnya prestasi bulu tangkis Indonesia di berbagai kejuaraan, baik super series, maupun beregu, dalam beberapa tahun terakhir membuat PB PBSI tahu diri dan tidak berani mematok target terlalu muluk.

Hal itu terasa lebih karena pada Asian Games mendatang, atlet bulu tangkis Indonesia akan berhadapan dengan kekuatan utama dari tuan rumah China dan juga pesaingan lain dari Korea Selatan dan Malaysia.

Djoko juga mengemukakan, pebulu tangkis yang dikirim ke Asian Games merupakan kombinasi pemain pelatnas dan non-pelatnas yang berjumlah sekitar 20 orang. Mereka sudah memilih pemain-pemain terbaik dan yang punya potensi, kendati mereka saat ini berada di luar pelatnas.
Oleh: Irwan Wahyudi
PALEMBANG: Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) berkomitmen untuk melibatkan UKM dari 33 provinsi dalam pameran yang bertajuk Indonesian Heritage Expo yang diselenggarakan dalam waktu dekat guna menyambut Sea Games XXVI 2011.

Ketua Umum DPP Iwapi Rina Fahmi Idris mengatakan untuk mendukung pelaksanaan SEA Games XXVI 2011, pihaknya akan menampilkan berbagai ciri khas Indonesia dalam skala kecil.

Menurut dia, pada pameran itu akan ditampilkan tiga keunggulan Indonesia, seperti kuliner warisan yang unik, kerajinan atau handycraf, dan pakaian adat.

"Pengunjung dari 11 negara di Asia Tenggara dapat mengetahui ciri khas Indonesia meskipun tidak satu persatu ke daerah," jelasnya seusai beraudiensi dengan Gubernur Sumsel Alex Noerdin, di kantor gubernur, akhir pekan ini.

Dia menyebutkan pameran ini nantinya bukan sebagai ajang jual beli belaka, tetapi diharapkan ada bentuk perhatian atlet dari luar negeri agar barang tersebut dapat dibawa ke negaranya sebagai cindera mata.

Oleh sebab itu, sambungnya, pihaknya akan melibatkan UKM dari 33 provinsi dan kabupaten/kota yang ada di Indonesia.

Dengan begitu, paparnya, apa yang akan digarap ke depan dapat lebih maksimal. Mengingat pameran ini nantinya bukan sekadar pasar pindah yang berniat hanya untuk mencari keuntungan.(yn)

http://web.bisnis.com/sektor-riil/ritel-ukm/1id204374.html
Jakarta, 29 Agustus 2010 13:54
Komisi Teknik PB Pertina Hengky Silatang mengatakan, sebanyak enam atlet yang diajukan masuk Pelatnas Asian Games XVI tidak perlu melakukan latihan dan uji tanding di Kuba atau negara lain yang menjadi acuan prestasi tinju internasional.

"Enam petinju yang diajukan ke Pelatnas Asian Games XVI sudah melakukan penempaan di Pelatnas SEA Games XXVI. Dengan begitu tinggal pematangan saja untuk melangkah ke Guangzhou, November 2010," ujar Hengky, di Jakarta, Minggu (29/8).

Hengky mengatakan, uji coba ke Kuba itu memang bagus dengan catatan ajang Asian Games XVI waktunya masih panjang. Namun untuk Asian Games XVI keenam petinju itu hanya memiliki waktu latihan tiga bulan menuju Guangzhou.

Atas pertimbangan waktu, katanya, lebih bagus enam petinju ditempa semaksimal mungkin di Jakarta. Dengan catatan harus diberikan suntikan semangat dari psikolog dan pelatih yang menanganinya.

Menurutnya, petinju yang berprestasi puncak selain harus menguasai latihan teknik dan fisik, juga harus memiliki mental juara. Untuk mendapatkan mental juara yang handal selain dari dorongan nyali, juga dukungan dari ahli psikologi dan orang yang berada di sekitarnya.

Melalui tiga faktor tersebut, tuturnya, keberingasan petinju di atas ring keluar dengan sendirinya saat menghadapi lawan. Semua itu bisa dipantau saat jaman kejayaan Elly Pical baik di dunia profesional maupun amatir.

Ketika ditanya bagaimana dengan mendatangkan pelatih dari Kuba, Hengky mengatakan, belum bisa jadi jaminan mampu mengangkat petinju meraih medali di Asian Games XVI Guangzhou. Semua itu karena terbentur dengan terbatasnya waktu latihan.

Bisa saja mendatangkan pelatih handal dari Kuba, namun untuk mempersiapkan petinju menuju SEA Games XXVI yang waktunya cukup panjang hingga tahun 2011. Begitu juga dengan pengiriman petinju ke berbagai event internasional.

"Seperti halnya di King`s Cup di Thailand yang digelar tiap tahun bisa dijadikan acuan prestasi petinju Indonesia menuju SEA Games XXVI. Dengan waktu yang panjang menuju tahun 2011 petinju nasional bisa membenahi kekurangannya saat kembali ke tanah air," tambahnya.

Untuk jangka waktu panjang menuju SEA Games XXVI PB Pertina menginginkan para petinju yang ditampilkan mampu mengumpulkan medali semaksimal mungkin. Namun untuk Asian Games XVI Guangzhou, Hengky menyadari sulit untuk menyuguhkan medali emas, bila dipantau dengan materi yang ada.

Namun Hengky tetap optimis, enam petinju yang diajukan ke Pelatnas Asian Games XVI masih bisa berusaha semaksimal mungkin meraih prestasi terbaiknya.

Dengan catatan, selama mengikuti Pelatnas Asian Games benar-benar latihan maksimal dengan semangat menyala yang didukung mental juara pula. [EL, Ant] URL: http://www.gatra.com/2010-08-29/versi_cetak.php?id=141001

Pembangunan Jalan Sea Games Butuh Dana Rp400 Miliar

PALEMBANG--MI: Pembangunan jalan menuju lokasi SEA Games XXVI tahun 2011 agar semuanya mulus, membutuhkan dana Rp400 miliar.

Demikian dikatakan oleh Kepala Satuan Kerja Jalan dan Jembatan Metropolitan kota setempat Aidil fiqri di Palembang, Sabtu (28/8).

Menurut dia, idealnya dana yang dibutuhkan untuk menunjang jalan menuju lokasi SEA Games itu mulus Rp400 miliar. Akan tetapi, dana yang tersedia baru sebesar Rp238 miliar.

Ia mengatakan, dengan dana yang tersedia itu maka membutuhkan skala prioritas, jadi memilih mana yang perlu diperbaiki.

Jalan menunjang SEA Games XXVI itu seperti jalan lingkar barat, lingkar selatan, jalan poros Ampera sampai ke Jakabaring dan pelebaran jalan Kolonel H Burlian.

Untuk menunjang pelaksanaan pesta olahraga dua tahunan itu di Palembang juga akan dilakukan pelebaran jalan Kolonel H Burlian sepanjang 2,5 meter di kiri dan kanan.

Sumatera Selatan sudah ditunjuk sebagai tempat pembukaan dan penutupan SEA Games XXVI tahun 2011, sehingga daerah ini harus mempersiapkan diri termasuk sarana dan prasarana pendukung seprti jalan dan lainnya.

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, sebelumnya mengatakan, pada SEA Games XXVI tersebut ada 21 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Sumatera Selatan yang lokasi fasilitas olah raganya menyebar tidak hanya di kawasan Jakabaring saja.

Oleh karena itu, untuk menunjang suksesnya kegiatan pesta olahraga tingkat Asia Tenggara tersebut, harus didukung dengan infrastruktur memadai, seperti jalan mesti mulus, katanya lagi. (Ant/OL-9)

Sripo/HADI PRAYOGO

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin saat diwawancarai di ruang kerjanya, Jumat (27/8). Selain di Kantor Pemprov Jl A Rivai, Alex juga berkantor di Jakabaring agar bisa langsung memantau dari dekat pembangunan venues SEA Games 2011.
Sriwijaya Post - Sabtu, 28 Agustus 2010 09:48 WIB

HARI-hari terakhir ini merupakan hari yang sangat sibuk bagi Gubernur Sumsel H Alex Noerdin. Bagaimana tidak, dua proyek mercusuar Sumsel bakal dihelat sejak tahun ini. Pertama adalah Pesta Olahraga negara-negara Asia Tenggara (SEA Games XXVI), 11 November 2011 dimana Sumsel ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai tuan rumah sekaligus penyelenggara 24 cabang olahraga, yang kedua adalah proyek pelabuhan Tanjung Api-api yang sekarang mulai menggeliat.

Beruntung, Sriwijaya Post, Jumat (27/8) pagi bisa melakukan wawancara khusus di ruang kerja gubernur kaya ide itu, selama setengah jam. Selain wawancara pertemuan itu juga membahas rencana kerjasama Pemprov Sumsel dengan Sripo yang bakal menerbitkan Palembang City Guide, Road To SEA Games 2011, Oktober mendatang.

Menurut Alex Noerdin, sebenarnya ada yang perlu diperjelas terkait pelaksanaan SEA Games di Sumsel sehingga masyarakat lebih paham maksud dan tujuannya. Penyelenggaraan SEA Games di Sumsel itu adalah sasaran antara bukan sekadar melaksanakan pesta olahraga yang diikuti 11 negara ASEAn.

“Saya menggagas penyelenggaraan SEA Games ini hanya satu tahun sejak saya menjabat Gubernur.

Pertama hanya menginginkan agar delapan cabang olahraga dilaksanakan di Sumsel. Tapi terus berkembang dan akhirnya sekarang ada 24 cabang olahraga yang diselenggarakan di sini. Bahkan Sumsel ditunjuk menjadi tuan rumah. Terus terang saja untuk ini saya harus bekerja keras mengalahkan tiga provinsi besar di Jawa (yang dimaksud adalah Provinsi DKI, Jabar dan Jateng, Red),” kata Alex yang pagi itu mengenakan kemeja batik coklat.

Alex berasumsi dengan penyelenggaraan SEA Games, secara otomatis Sumsel bakal menjadi perhatian terutama oleh para investor, selain sejumlah instansi pemerintah dan BUMN yang mulai memprioritaskan Sumsel sebagai sasaran pembangunan.

“Dengan ditunjuknya Sumsel sebagai penyelenggara SEA Games, proyek Tanjung Api-api pun menggeliat, terbukti ada investor yang mau menanamkan modalnya untuk membikin rel kereta mengangkut batubara milik PT BA dari Tanjungenim ke pelabuhan Tanjung Api-api,” jelasnya.

Selain itu menyusul rencana pembangunan Stasiun KA Kertapati menjadi stasiun KA mewah dan dilengkapi mal senilai Rp 8 miliar oleh PT KAI (Kereta Api Indonesia). Jelas ini semua merupakan gaung dan dampak Sumsel menjadi tuan rumah SEA Games XXVI.

Yang menarik, ungkap Alex, sejumlah instansi pemerintah di pusat juga tak segan untuk mengucurkan anggaran pembangunannya di Sumsel, padahal sebelumnya mereka tidak menjadikan Sumsel sebagai prioritas. “Ada sejumlah departemen pusat yang mengalihkan proyeknya ke Sumsel, inilah berkah SEA Games bagi masyarakat Sumsel,” tegas Alex Noerdin.

Rakyat Sejahtera Sasaran berikutnya jika proyek pelabuhan Tanjung Api-api sudah berjalan diperkirakan akan menyerap 100 ribu tenaga kerja. “Prioritas tenaga kerja tentu saja warga Sumsel. Sehingga saya prediksik nantinya tidak ada warga Sumsel yang menganggur,” ujarnya.

Jika Pelabuhan Tanjung Api-api kelar tentu saja akan mendongkrak bisnis lainnya baik di sektor formal maupun informal. “Saat itulah pertumbuhan ekonomi meningkat dan masyarakat Sumsel bakal menjadi sejahtera. Ini sesuai dengan program kami. Pertama berobat gratis, kedua pendidikan gratis yang ketiga adalah kesejahteraan rakyat. Ini sudah kami mulai dengan pelaksanaan SEA Games 2011 di Sumsel,” kata Alex yang pada saat maju Pilgub 2008 lalu mengusung program Berobat Gratis dan Pendidikan Gratis.

Lalu ketika ditanya apa resepnya sehingga bisa meyakinkan Presiden SBY sehingga Sumsel bisa ditunjuk sebagai tuan rumah? Presiden terkesan karena pertama pelaksanaan SEA Games di Sumsel tidak menggunakan dana APBD Sumsel (sebagian besar didanai sumbangan pihak ketiga, Red). “Kalau pun APBD Sumsel digunakan itu hanya sedikit tidak sampai 5 persen dari biaya, itupun untuk rehab venues saja,” jelasnya.

Yang kedua, rencana penggunaan venues dan peralatan olahraga pasca SEA Games XXVI di Sumsel jelas programnya, yakni untuk melengkapi sekolah olahraga bertaraf internasional (mengacu pada Singapura Sport School). Selain itu menjadikan Jakabaring (pusat penyelenggaraan SEA Games) sebagai pusat olahraga nantinya.

Bisa dipastikan kalau semua ini tercapai--dengan dukungan penuh seluruh elemen masyarakat--SEA Games XXVI dan Pelabuhan Tanjung Api-api akan menjadi tonggak lompatan jauh Sumsel, menuju kesejahteraan. Hanya sejarah yang bisa membuktikan. (hdp)
JAKARTA - Kompetisi Indonesia Super League ( ISL) musim 2010/2011 akan mulai digelar pada 26 September mendatang. Rencananya, di pekan pertama September PT Liga Indonesia ( PT LI ) akan merilis jadwal pertandingannya.

Perjalanan kompetisi musim depan dipastikan tidak bisa normal. Sebab ada agenda yang harus dilakoni timnas Merah Putih, yaitu Piala AFF 2010 dan Sea Games 2011. "Untuk Sea Games tidak akan mempengaruhi jadwal kompetisi karena timnya U-23, tapi kami harus menyesuaikan dengan timnas senior yang turun di Pila AFF," kata Joko Driyono, CEO PT LI ketika ditemui di kantornya kemarin. Untuk mencari slusi terbaik menurut Joko dirinya baru saja mengadakan pertemuan dengan tim pelatih timnas untuk membicarakan pemusatan latihan timnas senior dan formasi skuadnya.

Dengan adanya Piala AFF, PT LI memutuskan meliburkan kompetisi dari awal November hingga akhir Desember. Pada Oktober kompetisi juga akan mandeg sekitar 10 hari untuk memberi kesempatan timnas melakoni dua partai ujicoba internasional yang direncanakan pada 9 dan 13 Oktober.

Agenda tersebut akan membuat jadwal pertandingan di putaran pertama ISL musim 2010/2011 lebih ketat dibanding putaran kedua. Praktis, putaran pertama hanya akan berlangsung sekitar tiga bulan. Putaran pertama dijadwalkan akan selesai pada pekan ketiga Februari. Untuk putaran kedua rencananya akan digelar sekitar empat bulan. Kick off dimulai awal Maret dan berakhir akhir Juni.

Agar di jadwal pertandingan di putaran pertama bisa sedikit longgar, PT LI tengah mengotak atik kemungkinan tetap memainkan pertandingan tim-tim yang pemainnya tidak masuk dalam TC Timnas di antara November - Desember.

"Jika memungkinkan kami mungkin akan mengambil waktu dua atau tinga minggu di interval November - Desember untuk tetap menggelar pertandingan. Sekarang kami tengah menggodok rencana. Dari sisi teknis kami juga ingin jangan sampai ada klub yang diuntungkan dengan lebih rileks karena sudah melakoni pertandingan lebih banyak dari klub lain," beber Joko. (ali)

http://www.jpnn.com/read/2010/08/28/71152/Pekan-depan-PT-LI-Rilis-jadwal-ISL-musim-2010/2011

Jakabaring Dipasok Listrik Mandiri


Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Sumsel Robert Heri
Sriwijaya Post
PALEMBANG - Untuk memastikan pasokan kelistrikan di Sumatera Selatan (Sumsel) aman sehingga tidak ada pemadaman menjelang SEA Games XXVI 2011, Pemprov Sumsel berusaha mempercepat pembangunan pembangkit listrik di Sumsel. Selain membangun pembangkit 7x4 MW di kawasan Sport City Jakabaring, juga dibangun belasan pembangkit lainnya yang tersebar dibeberapa daerah di Sumsel.

Selain itu, geothermal atau panas bumi di Provinsi Sumsel yang terletak di kawasan Rantau Dedap Desa Segamit Kecamatan Semende Darat Ulu Kabupaten Muara Enim yang akan dibangun pembangkit dengan kapasitas 1.000-1.200 MW juga ditender secara Internasional.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Sumsel Robert Heri mengatakan, pasokan listrik pada saat pelaksanaan SEA Games sangat penting. Untuk itulah, kondisi kelistrikan harus dipastikan aman yakni dengan mempercepat proses pembangunan pembangkit baik itu yang akan dibangun di kawasan Jakabaring dengan kapasitas 7x4 MW maupun pembangkit lainnya.

“Kita harus pastikan kondisi listrik pada saat SEA Games aman. Sebab, masalah listrik ini sangat penting untuk kesuksesan SEA Games di Sumsel,” ujar Robert, di Palembang, kemarin.

Selain merencanakan pembangunan pembangkit berkapasitas 7x4 MW di Jakabaring, menurut Robert, pihaknya juga memantau perkembangan rencana pembangunan pembangkit yang telah terlaksana saat ini. Diharapkan, semua pembangkit tersebut dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Pasalnya, sedikitnya ada 11 pembangunan pembangkit yang telah dilaksanakan seperti PLTU Pendopo Power 2x660 MW, PLTU Sriwijaya Power 2x300 MW, PLTU Bangko Tengah 4x600 MW, PLTU Keban Agung 2x135 MW, PLTU Simpang Belimbing 2x150 MW, PLTU GCI dan CEPG di TAA 5x250 MW, PLTU Batu Raja 2x100 MW, PLTG PDPDE 2x10 MW Jakabaring, PLTG PDPDE Indralaya 2x6 MW, PLTU Banjar Sari 2x100 MW, PLTU Tanjung Enim 3x10 MW.

“Nilai investasi yang ditanamkan sangat beragam. Untuk status pembangunan proyek pembangkit tersebut ada yang sudah negosiasi harga jual dengan PLN, konstruksi sipil, MoU, belum finansial closing, IUKS dan lainnya. Kita harapkan pembangunan pembangkit tersebut sesuai rencana,” jelas dia.

Robert mengungkapkan, saat ini kapasitas terpasang dari pembangkit yang ada di Sumsel mencapai 841.85 MW dengan daya mampu produksi pembangkit mencapai 715.13 MW. Untuk pembangkit PLN seperti PLTU (Batu Bara) sebanyak empat unit menghasilkan 260 MW, PLTU (Gas) dengan dua pembangkit berkapasitas 25 MW, PLTG Gas Turbin sebanyak sembilan unit berkapasitas 212.85 MW, PLTGU satu unit sebanyak 40 MW, PLTD sebanyak dua unit 25.20 MW. Kemudian PLN WS2JB yakni PLTD (Isolated) sebanyak 37 unut dengan kapasitas 11 MW. Selain itu ada pembangkit swasta seperti PLTGU Asrigitas Borang satu unit dengan kapasitas 150 MW, dua unit PLTG Gunung Megang 80 MW, tiga unit PLTG Musi II 13.80 MW, dua unit PLTG Prabumulih 12 MW dan dua unit PLTG Sako 12. MW.

“Jumlah pembangkit yang sudah beroperasi mencapai 65 unit dengan kapasitas terpasang mencapai 841.85 MW. Meskipun demikian, kita akan kembali menambah daya agar pasokan listrik SEA Games benar-benar aman,” tegas Robert.
Husin
Sriwijaya Post
PALEMBANG - Pemprov Sumsel menyediakan tiga kapal keruk untuk membangun kolam penampung air di kawasan Jakabaring.

"Kita siapkan tiga kapal keruk itu untuk pembangunan 40 hektar kolam penampung dengan kedalaman delapan meter," jelas perwakilan dari Dinas PU Cipta Karya Aminudin, Senin (9/8).

Menurut Aminudin kolam penampung itu juga digunakan untuk cabor sky air, sport water centre. Sebanyak dua juta kubik lebih air bisa ditampung disana."Tujuannya untuk mengatasai banjir, karena kolam itu bisa menampung dua juta kubik pengalihan air karena pembangunan," jelasnya.
Sriwijaya Post
PALEMBANG - Gerakan Pramuka yang Ulang Tahunnya ke-49 pada 14 Agustus 2010 perayakan puncak di Sumsel dipusatkan di lapangan kantor Bupati OKI, Kayuangung, Rabu (19/8).
Kegiatan ini akan dihadiri Gubernur Sumsel H Alex Noerdin selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida), serta sejumlah bupati dan walikota se-Sumsel, termasuk Bupati OKI Ir H Ishak Mekki.

Dalam rangkaian itu, Ketua Kwartir Kaerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sumsel, Drs H Abdul Shobur SH MM mengajak agar semua komponen masyarakatan di Sumsel untuk bersatu padu menyukseskan Jambore Nasional IX Tahun 2011 yang dipusatkan di Danau Teluk Gelam, OKI, dan SEA Games 2011 di Palembang.

Saya berharap semua elemen masyarakat dapat berperan aktif sehingga dua even akbar yang melibatkan puluhan ribu orang itu terlaksana dengan lancar dan sukses,” kata Abdul Shobur yang juga Kepada Dinas Koperasi dan UKM Sumsel, Selasa (18/8).

Termasuk kelompok-kelompok dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Sumsel. “Saya berharap peran serta aktif termasuk masyarakat UKM. Jangan sampai nanti saat pelaksanaan, semua cindera mata diambil oleh pihak luar,” tegas Ketua Kwarda.

Abdul Shobur yang mendapat penghargaan Lencana Melati dan disematkan langsung Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pada HUT Pramuka di Jakarta 14 Agustus lalu, menyatakan, Jamnas nanti selain dihadiri Pramuka tingkat Penggalang dari 33 Provinsi di Indonesia yang melibatkan hampir 30 ribu peserta, juga diikuti sekitar 1000 Pramuka dari manca negara terutama ASEAN.

Sebelumnya, Abdul Shobur bersama jajaran Pengurus Kwarda, H Najib Haitami yang juga Ketua Panitia HUT, H Sulastro SE dan Drs Amilin beraudiensi dengan Gubernur H Alex Noerdin di Griya Agung. Gubernur meminta panitia besar Jamnas bekerja sebaik mungkin, sehingga Jamnas Sumsel 2011 menjadi pelaksanaan Jamnas terbaik di Indonesia.

Kita siap menggelar Jamnas 2011 dan akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan standar penyelenggaraan terbaik,” tegas H Alex Noerdin juga Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida).
Selain apel resmi, acara diantaranya pemberian penghargaan kepada sejumlah penggiat Gerakan Pramuka, serta atraksi. (afi)
sripo cetak

PT Semen Baturaja tak Mampu Layani Proyek SEA Games

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sepanjang 2010, PT Semen Baturaja hanya mampu memproduksi 1,1 juta ton semen. Artinya dari jumlah itu, hanya mampu mengcover proyek pemerintah yang sudah jalan dan masyarakat. Untuk proyek Sea Games, manajemen PT Semen Baturaja pun angkat tangan.

"Kita mau bagaimana lagi, kapasitas produksi dari tiga pabrik terbatas. Setiap tahun rata-rata produksi mencapai 1,1 juta ton. Padahal jika dikalkulasi kebutuhan semen untuk proyek Sea Games lebih dari itu," kata Direktur Utama PT Semen Baturaja, Pamudji Raharjo melalui Coorperate Secretary, PT Semen Baturaja, Zulkifli Subli seusai buka puasa bersama, Senin (23/8/2010).

Dari jumlah itu diperkirakan hanya 20 persen saja yang bisa dialokasikan, sisanya rata-rata banyak disuplai untuk proyek-proyek lain yang sudah lama dianggarkan. Sementara untuk kebutuhan pembangunan masyarakat perseorangan mencapai 30 persen.

Posisi market share semen Baturaja saat ini 60 persen dibandingkan semen merek lain. "Artinya kalau kapasitas produksi kita tidak terpenuhi, kemungkinan market share kita akan turun karena sepanjang 2010 beberapa proyek Sea Games sudah ada yang jalan. Kemungkinan merek lain yang akan dipakai karena memang kontribusi kita kecil," katanya.

Apalagi saat ini kebutuhan semen terus meningkat. Diprediksi lonjakan permintaan akan terjadi semester II usai lebaran karena saat itu, beberapa proyek pemerintah sudah jalan. "Penjualan dan produksi hampir sama sehingga tidak ada kekhawatiran untuk kekurangan stok semen," katanya.

Selama ini, lanjut Zulkifli, kebutuhan semen Sumsel mencapai 100 ribu ton, sedang untuk Juli mengalami peningkatan hingga 117 ribu ton.

Untuk mengatasi kekurangan stok, pihaknya akan membangun pabrik baru di Baturaja dengan kapasitas produksi 300 ribu ton pertahun. Rencana itu akan direalisasikan pada 2011 hingga 2012 mendatang. Dipastikan pada 2013 nanti pabrik baru sudah beroperasi. "Sekarang masih dalam tahap equipment," ujarnya.

Berdasarkan data, lanjut Zulkifli, hingga semester I produksi semen mencapai 520.778 ribu ton untuk semua pabrik. Jumlah ini naik empat persen dari target yang ditetapkan sebesar 514.914 ribu ton. "Berarti ada kenaikan sekitar tiga hingga empat persen sedang dibandingkan tahun lalu semester I melonjak 12 persen," katanya.

Sementara kegiatan buka bersama yang dipusatkan di aula lantai I kantor PT Semen Baturaja dihadiri managemen dan perwakilan masyarakat sekitar. Selain tarawih dan buka puasa, diberikan pula paket bantuan sembako sebanyak 700 paket. "Totalnya ada 5.000 paket sembako yang akan dibagikan kepada masyarakat sekitar pabrik, seperti di Lampung, Baturaja dan Palembang. Satu paket sembako senilai Rp 100 ribu. Ini bagian dari zakat mall karyawan PT Semen Baturaja," katanya.(sta)

Editor : Juang_Naibaho
Source : Sriwijaya Post
JAKARTA (Suara Karya): Para pelatih dan pembina cabang olahraga yang atletnya akan dikirimkan ke Asian Games ke-16 di Guangzhou, China, 11-27 November 2010, diminta jujur mengemukakan data prestasi atlet agar Indonesia dapat memprediksi dengan tepat peluang merebut medali di Guangzhou.

Wakil Ketua Dewan Pelaksana Program Indonesia Emas (Prima) Sri Sudono Sumarto mengungkapkan hal itu dalam sambutannya mewakili Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dalam lokakarya "Bedah Peluang Medali Asian Games Ke-16" di Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/8).

Lokakarya itu diikuti wakil induk organisasi olahraga yang akan diberangkatkan ke Asian Games, yaitu atletik, panahan, bulutangkis, catur, boling, dayung, balap sepeda, anggar, karate, selancar, sepak takraw, taekwondo, tenis, bola voli, angkat besi, gulat, dan wushu.

Hadir pula wakil induk olahraga tambahan usulan untuk diberangkatkan ke SEA Games, di antaranya tinju.

Sri Sudono mengungkapkan, di masa lalu, KONI-KOI pernah "dibohongi" oleh induk organisasi dalam menyusun target prestasi. Hal tersebut terjadi pada SEA Games di Chiang Mai, Thailand, 1995.

Waktu itu, menurut Sri Sudono, induk organisasi memberikan masukan yang meyakinkan tentang medali yang bakal dapat dicapai.

"Namun, apa yang terjadi kemudian, hari pertama belum ada tanda-tanda Indonesia bakal panen emas. Demikian pula setelah ditunggu pada hari kedua, ketiga, keempat, hingga kelima, tanda-tanda itu belum juga tampak. Pada akhirnya, Indonesia hanya tampil sebagai pengumpul medali emas kedua setelah tuan rumah Thailand," ucap Sri Sudono.

Ia mengingatkan, masukan yang salah dari induk organisasi itu akan membuat Indonesia salah menyusun target medali. Karena itulah, dia meminta seluruh induk organisasi menentukan target medali secara realistis pada Asian Games mendatang.

Sementara itu, kemungkinan terjadinya penambahan cabang yang diikuti Indonesia pada Asian Games mendatang itu tetap terbuka. Ini mengingat desakan dari delapan cabang olahraga (cabor) yang meminta untuk diikutsertakan dalam multievent olahraga se-Asia yang digelar November mendatang.

Menurut Ketua Pengembangan Olahraga KOI Djoko Pramono, yang ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (24/8), delapan cabor tersebut adalah tinju putri, catur china, tenis meja, biliar, sofbol, sepatu roda, voli, dan menembak.

Empat cabor di antaranya, yaitu menembak, biliar, voli, dan tinju putri, menurut Djoko, telah diusulkan kepada Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Akan tetapi, belum dapat dipastikan pada saat ini cabor apa saja yang disepakati menuju Asian Games XVI.

"Prima utama itu menyiapkan atletnya, sedangkan KOI menyiapkan kontingennya. Prinsipnya, yang akan diberangkatkan adalah cabor yang berpotensi medali di Asia, tapi kami tidak ingin kontingen melambung," kata Djoko. (Ant/Wem Fauzi)

Bantuan Menpora Hanya untuk Cabang Prestasi




Kompas/Agus Susanto
Perenang Indonesia, Glenn Victor Sutanto (kiri), mendapatkan ucapan selamat dari perenang Singapura, Rainer, dalam final nomor 100 meter gaya punggung putra SEA Games XXV di kompleks Stadion Nasional, Vientiane, Laos, Sabtu (12/12). Glenn meraih emas dengan catatan waktu 56,42 detik.

JAKARTA, Kompas.com — Asisten Deputi (Asdep) Pembina Prestasi Olahraga Menpora, Marhot Harahap, menegaskan, Menteri Pemuda dan Olahraga siap membantu semua cabang berprestasi menggelar kejurnas maupun mengirim atletnya menuju event internasional.

"Bantuan pada cabang berprestasi itu saat menggelar kejurnas maupun pengiriman atletnya menuju event internasional tidak bisa disamaratakan, namun disesuaikan dengan prestasi yang dimiliki atletnya menuju event internasional," tegas Marhot kepada Antara di Jakarta, Selasa (24/8/2010).

Marhot mencontohkan, bantuan pada cabang bulu tangkis (PB PBSI) dan tenis (PB Pelti), misalnya, tidak bisa disamakan dengan PB Perwosi saat menggelar event nasional. Semua itu dipantau dari kelanjutan atlet menuju prestasi puncak yang memiiki jenjang SEA Games, Asian Games, hingga ke Olimpiade.

Ia mengakui, sebelumnya Menpora memberikan bantuan merata pada semua cabang olahraga. Namun setelah dipantau lebih jauh lagi, maka sangat disayangkan bila bantuan itu tidak memiliki jenjang prestasi di tingkat internasional.

Dikatakannya, selama ini kantor Menpora menerima berbagai pengajuan proposal terhadap cabang yang ingin mendapatkan bantuan dana penyelenggaraan kejurnas maupun pengiriman atlet berprestasi tampil di event internasional.

Namun sekarang ini tegasnya, harus diteliti lebih jeli lagi agar dana yang dikeluarkan oleh kantor Menpora tepat guna dalam memajukan prestasi atlet nasional. Apalagi saat menerjunkan atlet pemula tampil di event internasional akan mendapat perhatian serius .

Dengan harapan pembibitan dan pembinaan atlet berjalan berkesinambungan untuk menggapai prestasi puncak hingga menuju Olimpiade. Seperti halnya pengiriman atlet remaja usia 14-18 tahun di Youth Olympic Games di Singapura 14-26 Agustus.

Namun, sangat disayangkan 14 atlet dari tujuh cabang olahraga belum mampu menyuguhkan prestasi terbaiknya. Kontingen Indonesia meraih medali perunggu melalui cabang angkat besi yang diraih Dewi Safitri.

Memantau hasil Olimpiade remaja di Singapura, katanya, dapat dijadikan pelajaran berharga bagi pembibitan dan pembinaan olahraga di Tanah Air. Dengan pembinaan yang matang mulai usia dini tidak menutup kemungkinan atlet Indonesia dapat bersaing dengan atlet Thailand dan Malaysia yang kini mulai meninggalkan posisi Indonesia di kategori remaja.

Hasil yang diraih kontingen Indonesia dengan satu medali perunggu, jelas Marhot, merupakan suatu ancaman ke depan, baik ditingkat SEA Games, Asian Games, maupun Olimpiade. Kondisi seperti itu harus menjadi catatan berharga bagi pembinaan atlet nasional untuk menggapai prestasi puncak di masa mendatang.

Jam SEAG 2011 bakal Hiasi Jembatan Ampera

PALEMBANG--MI: Jam yang digunakan untuk menghitung waktu mundur menuju SEA Games (SEAG) XXVI tahun 2011 akan dipasang di Jembatan Ampera, Palembang, Sumatera Selatan pada 11 November 2010 atau tepat satu tahun sebelum pelaksanaan, kata Ketua Umum KONI Sumsel, H Muddai Madang di Palembang, Jumat (6/8).

"Pemasangan jam penghitungan waktu mundur SEA Games itu adalah permintaan dari Ketua Umum KONI Pusat Rita Subowo. KONI Sumsel sangat menyambut baik, karena usul ini banyak manfaatnya," ucap dia.

Dia menjelaskan, dengan dipasangnya jam pengingat maka dapat memacu masyarakat Kota Palembang berbenah diri dalam menghadapi ajang berskala regional. Muddai menerangkan, keinginan itu telah mendapat restu dari Wali Kota Palembang H Eddy Santana Putra.

"Wali Kota sangat setuju dan mendukung jam tersebut diletakkan di Jembatan Ampera, karena jembatan itu adalah simbol dari Kota Palembang," kata dia.

Terkait dengan hal itu, Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemerintah Kota Palembang akan membuat acara khusus pada saat jam itu diaktifkan penggunaannya pada pukul 00.00 WIB, lanjut dia.

"Rencananya akan dibuat acara hiburan dengan mendatangkan beberapa artis ibu kota. Acara ini diharapkan menjadi ajang promosi SEA Games juga," ujar dia.

Provinsi Sumsel dipercaya sebagai salah satu tuan rumah SEAG Indonesia dengan mempertandingkan setidaknya 20 cabang olah raga. Selain itu, Sumsel juga dipercaya sebagai penyelenggara acara pembukaan dan penutupan SEAG. (Ant/OL-2)
SEA Games XXVI 2011 - Sumsel Siap Tambah Cabang Olahraga

Provinsi Sumatera Selatan menyatakan siap mendapat tambahan cabang olahraga SEA Games XXVI 2011, meskipun pembagian telah ditetapkan oleh panitia besar beberapa waktu lalu.


Wakil Ketua Umum II Komite Olahraga Nasional Indonesia Dhenie Zainal mengatakan di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, kesanggupan itu dikhususkan untuk cabang olahraga indoor yang tidak harus membangun venue olahraga baru.


"Sumsel memiliki banyak gedung di kawasan Jakabaring yang belum termanfaatkan secara optimal, seperti Gedung Sriwijaya Promotion Center dan Gedung Dekranasda," kata dia.
Dhenie menjelaskan, kedua gedung itu hanya digunakan oleh satu cabang olahraga, padahal dapat dimanfaatkan untuk menggelar pertandingan dua hingga tiga cabang olahraga.


"Gedung Sriwijaya Promotion Center sementara ini hanya diproyeksikan untuk sepak takraw. Padahal jika melihat luas gedung 800 meterx120 meter dengan dua lantai, maka tiga cabang olahraga pun bisa," katanya.


Demikian pula dengan Gedung Dekranasda Jakabaring yang hingga saat ini belum dipastikan cabang olahraga yang akan menggunakannya, lanjut dia.


Dia mengungkapkan beberapa waktu lalu, Sumsel ditawari oleh Komite Olahraga Nasional (KOI) untuk menggelar empat pertandingan yakni paraglading, dayung dan balap sepeda khusus nomor road race dan MTB, dan berkuda, sebagai tambahan dari 21 cabang olahraga yang telah ditetapkan sebelumnya.


Ke-21 cabang olahraga itu, sepak bola, gulat, senam (artistik, ritmik, dan aerobik), angkat besi, atletik, fin swimming, ski air, aquatik (renang, polo air, loncat indah, dan renang indah), panjat tebing, menembak, pentaque, biliar, sepak takraw, tinju, sepatu roda, bridge, bola voli dan bola voli pantai, sofbol, bisbol, catur dan tenis lapangan.


Menurut Dhenie, Sumsel hanya tertarik menggelar cabang olahraga dayung yang sebelumnya diproyeksikan digelar di DKI Jakarta. Kesediaan itu, karena dalam konsep Komplek Olahraga Jakabaring, memang terdapat venue olahraga air yakni untuk ski air dan dayung, terang dia.


"Jadi penyelenggara atau tidak, Kompleks Olahraga Jakabaring tetap akan akan membangun venue dayung. Sementara ini, Sumsel hanya dipercaya menggelar pertandingan ski air," ucap dia.

Ant | Global | Palembang
Provinsi Sumatera Selatan menyatakan siap mendapat tambahan cabang olahraga SEA Games XXVI 2011, meskipun pembagian telah ditetapkan oleh panitia besar beberapa waktu lalu.


Wakil Ketua Umum II Komite Olahraga Nasional Indonesia Dhenie Zainal mengatakan di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, kesanggupan itu dikhususkan untuk cabang olahraga indoor yang tidak harus membangun venue olahraga baru.


"Sumsel memiliki banyak gedung di kawasan Jakabaring yang belum termanfaatkan secara optimal, seperti Gedung Sriwijaya Promotion Center dan Gedung Dekranasda," kata dia.
Dhenie menjelaskan, kedua gedung itu hanya digunakan oleh satu cabang olahraga, padahal dapat dimanfaatkan untuk menggelar pertandingan dua hingga tiga cabang olahraga.


"Gedung Sriwijaya Promotion Center sementara ini hanya diproyeksikan untuk sepak takraw. Padahal jika melihat luas gedung 800 meterx120 meter dengan dua lantai, maka tiga cabang olahraga pun bisa," katanya.


Demikian pula dengan Gedung Dekranasda Jakabaring yang hingga saat ini belum dipastikan cabang olahraga yang akan menggunakannya, lanjut dia.


Dia mengungkapkan beberapa waktu lalu, Sumsel ditawari oleh Komite Olahraga Nasional (KOI) untuk menggelar empat pertandingan yakni paraglading, dayung dan balap sepeda khusus nomor road race dan MTB, dan berkuda, sebagai tambahan dari 21 cabang olahraga yang telah ditetapkan sebelumnya.


Ke-21 cabang olahraga itu, sepak bola, gulat, senam (artistik, ritmik, dan aerobik), angkat besi, atletik, fin swimming, ski air, aquatik (renang, polo air, loncat indah, dan renang indah), panjat tebing, menembak, pentaque, biliar, sepak takraw, tinju, sepatu roda, bridge, bola voli dan bola voli pantai, sofbol, bisbol, catur dan tenis lapangan.


Menurut Dhenie, Sumsel hanya tertarik menggelar cabang olahraga dayung yang sebelumnya diproyeksikan digelar di DKI Jakarta. Kesediaan itu, karena dalam konsep Komplek Olahraga Jakabaring, memang terdapat venue olahraga air yakni untuk ski air dan dayung, terang dia.


"Jadi penyelenggara atau tidak, Kompleks Olahraga Jakabaring tetap akan akan membangun venue dayung. Sementara ini, Sumsel hanya dipercaya menggelar pertandingan ski air," ucap dia.

Ant | Global | Palembang

Alex: Sea Games naikkan kekuatan tawar Sumsel




Oleh: Sutan Eries Adlin
JAKARTA: Gubernur Sumatra Selatan, Alex Noerdin, menegaskan Sea Games 2011 bukan tujuan akhir Sumsel, tetapi sasaran antara untuk menaikkan daya tawar atau bargaining power Sumsel.

Selain itu, menurut dia, Sea Games juga akan menjadikan kawasan Jakabaring menjadi kota olah raga.

"Fasilitas olahraga yang kami bangun berstandar internasional sehingga nanti Jakabaring bisa disebut sport city," kata Alex dalam siaran pers yang diperoleh Bisnis.

Cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Jakabaring adalah sepak bola, gulat, senam, atletik, fin swimming, ski air, aquatic, panjat tebing, menembak, pentaque, sepak takraw, tinju, sepatu roda, voli pantai, baseball, dan tenis.

Untuk angkat besi digelar di tenis indoor Kampus, dan polo air di Lumban Tirta. Cabang biliar, bridge, dan catur digelar di Hotel Jayakarta Daira. Lalu, voli indoor di sport hall Kampus dan sofball di PT Pusri.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya Provinsi Sumsel Rizal Abdullah mengatakan stadion atletik yang dibangun akan berstandar internasional dilengkapi dengan tribun untuk 3.000 penonton, ditambah delapan lintasan pertandingan lintasan pemanasan serta bisa untuk lempar lembing dan tolak peluru.

"Pembangunannya sistem design and build dengan biaya sekitar Rp80 miliar ditargetkan selesai Juni-Juli 2011," kata Rizal dalam siaran pers itu.

Mengenai perkembangan pembangunan venues lainnya, menurut Rizal, ada yang masih dalam tahap penimbunan, ada yang sudah selesai penimbunan.

"Semua venues ini bertaraf internasional, dan ditargetkan Juli 2011 akan selesai, begitu juga wisma atlet akan dibangun untuk kapasitas 4.000 atlet yang ditargetkan rampung pada 1 April 2011," katanya. (ea)

TEMPO/ Arnold Simanjuntak

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (PB Perbakin) sedang fokus melakukan seleksi atlet SEA Games Indonesia 2011. Upaya ini dilakukan agar atlet yang terpilih benar-benar memiliki potensi meraih medali.

Perbakin menargetkan bisa menyumbang lima emas bagi Indonesia. "Kami akan melakukan rangkaian seleksi melalui kejuaraan menembak,” kata Anthony Ch. Sunarjo, Wakil Ketua umum Perbakin, di kantornya. Untuk itu, Perbakin tidak akan buru-buru memutuskan nama-nama atletnya. “Kami memang sudah menyetorkan 68 atlet ke KONI, tapi itu belum final,” katanya.

Anthony menambahkan, Perbakin telah melakukan seleksi awal melalui kejuaraan Aniversary Cup bulan Juni kemarin dan Kejuaraan Menembak Kapolri Cup V Juli kemarin. Seleksi selanjutnya, kata dia, akan dilakukan saat Kejuaraan Nasional Menembak di Surabaya Oktober mendatang dan terakhir saat Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Southeast Asian Shooting Association (SEASA), Desember nanti.

Dari hasil pertandingan di Surabaya itu, Perbakin akan memilih tim bayangan SEA Games yang akan diturunkan di Kejuaraan SEASA. Sebelumnya, kata Anthony, mereka akan menjalani latihan persiapan. “Kami berencana menurunkan dua tim setiap nomor pertandingan,” kata petinggi Perbakin yang kini telah berusia 60 tahun ini.

Kejuaraan menembak tingkat Asia itu, menurut Anthony, bisa dipakai sebagai ajang seleksi atlet SEA Games tahap akhir ,sekaligus melihat peta kekuatan serta perkembangan atlet menembak di Asia Tenggara. Saat ini, kekuatan Indonesia masih berada di bawah Thailand dan Vietnam.

Anthony mengaku cabang menembak sekarang ini masih mengandalkan atelt senior, seperti, Erlinawati dari Riau, Moharani Ardy dan Rachma Saraswati dari Palembang. Hal ini karena jumlah penembak junior masih kurang banyak. Penyebabnya, kata dia, untuk membentuk atlet menembak yang bisa berprestasi tingkat nasional saja membutuhkan pembinaan selama lima sampai delapan tahun. “Menembak itu tidak gampang,” katanya.

Apabila tim inti atlet menembak SEA Games 2011 telah terbentuk, Perbakin akan mendatangkan pelatih dari Eropa Timur. Para atlet itu akan berlatih bersama pelatih asing itu selama setahun. Ketika mendekati persiapan akhir, Perbakin akan menyelenggarakan kejuaraan menembak di tempat pertandingan SEA Games nanti untuk menjajal tempat dan atletnya.

“Nanti kita bikin kejuaraan di sana,” kata Anthony. Meskipun persiapan atlet telah disusun secara runtut, tetapi nomor pertandingan yang akan digelar sampai saat ini belum final. “Kemungkinan lebih dari tiga puluh nomor,” kata Anthony.

RINA WIDIASTUTI

12 Pemain Teken Kontrak Dengan Sriwijaya FC

Metrotvnews.com, Palembang: Sebanyak dua belas pemain meneken kontrak kerja dengan manajemen Sriwijaya Football Club PT Sriwijaya Optimis Mandiri di Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu (21/8) sore.

Penandatanganan kontrak itu dihadiri oleh Presiden Klub H. Dodi Reza Alex, pelatih anyar Sriwijaya Football Club (SFC) Ivan Kolev, Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Hendri Zainuddin, Direktur Kewirausahaan PT SOM Bakti Setiawan, dan Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid dan sejumlah wartawan.

Ke-12 pemain itu, terdiri atas dua pemain asing asal Brazil Claudiano Dos Santos (defender) dan Mandez Julio Caesar Moirera (striker), serta dua pemain putra daerah Sumsel Jeki Arisandi dan M. Alfan.

Kemudian, Ponaryo Astaman (SFC), Ardiles Rumbiah (Persipura Jayapura), Fauzal Mubarok (Persela Lamongan), Gunawan Dwi Cahyo (Persik Kediri), Ahmad Jufriyanto (Pelita Jaya), Mahardika Lasut (Persih Tembilahan), Rendi Siregar (PSM Makassar), dan Andi Irawan SFC.

Pada kesempatan itu manajemen klub juga mengikat kontrak dua pelatih, yakni Kashartadi sebagai asisten pelatih Ivan Kolev dan Indrayadi sebagai pelatih penjaga gawang.

Presiden SFC H. Dodi Reza mengatakan dengan bergabungnya 12 pemain ini, maka total pemain SFC untuk musim kompetisi mendatang telah berjumlah 23 orang.(Ant/*)
JAKARTA. Stadion Jakabaring Palembang kembali dipercaya untuk menggelar pertandingan penting. Setelah awal bulan lalu digunakan untuk menggelar partai tunda antara Persik Kediri versus Persebaya serta playoff perebutan satu tiket ISL, Jakabaring kembali akan menjadi venue partai penentuan lainnya. Yaitu final Inter Island Cup (IIC) 2010 pada 5 September mendatang. Di stadion yang sama juga akan dilangsungkan babak penyisihan grupnya.
Seperti diketahui IIC 2010 bagi menjadi dua grup. Grup A di Palembang dihuni selain tuan rumah Sriwijaya FC ada Persiba Balikpapan dan Persib Bandung. Sementara Grup B digelar di Malang. Tim yang akan bertanding di Stadion Kanjuruhan Malang selain tuan rumah Arema ada Persipura Jayapura dan PSM Makassar.
"Formatnya, juara di masing-masing grup langsung menuju final. Final dilakukan di Palembang. Kami pilih Palembang selain stadion penuhi standard juga lebih kondusif dan mudah dalam pengurusan izin. Ini juga sebagai pemerataan agar even sepak bola tak terpusat di Jawa," kata CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono di Kantor PT Liga Indonesia Kuningan, Jaksel kemarin .
Hanya, Joko masih belum bisa rilis jadwal even yang akan bergulir pada 27 Agustus itu. Menurut pria asal Ngawi itu, hal tersebut masih didiskusikan dengan pihak televisi partner, RCTI. Namun, untuk sementara ini duel di Gelora Sriwijaya Jakabaring diplot bakal digelar pada 28 dan 30 Agustus serta 1 September. Sedangkan laga di Malang digeber pada 27, 29, dan 31 Agustus. Untuk final dilakukan pada 5 September.
Terkait pembagian tim di masing-masing grup Joko mengatakan, itu sepenuhnya menjadi domain PT Liga Indonesia. Untuk menambah semaraknya turnamen, Liga membebaskan klub memakai pemain belum disahkan. Atau pun dalam status pinjaman.
"Respon klub juga bagus untuk even ini. Mereka merasa terbantu dengan menganggap even ini sebagai ajang TC yang disentralkan. Dan, even ini akan disponsori Djarum," bebernya.
Imbas masuknya pabrikan rokok asal Kudus, Jateng, ini membuat IIC selain untuk mengukur kekuatan sebelum kompetisi, juga menjajikan hadiah. Sekalipuan nominalnya tidak besar. Tim juara akan dapatkan Rp100 juta. Sementara runner up dapat Rp50 juta. Sedangkan empat kontestan lainnya masing-masing kantongi Rp25 juta.
"Kami memang akan sponsori IIC. Satu paket dengan Chommunity Shield. Namun kami belum bicara nominal. Tapi nilai kerja sama kemungkinan dalam kisaran Rp2 miliar," ungkap Fatih Chabanto perwakilan Djarum kemarin. (ali/jpnn)
Sriwijaya Post
PALEMBANG - Sosialisasi SEA Games 2011 Sumsel oleh Generasi Persaudaraan Mahasiswa Alam dan Lingkungan Hidup (Gema Persada LH) Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) telah mencapai puncaknya. Mereka berhasil mengakhiri ekspedisi mengibarkan bendera SEA Games di tujuh puncak gunung di Sumatra
dan Jawa, Jumat (20/8).

Ketua Panitia Pengibaran Bendera Gema Persada UMP, Riki Oktadinata mengatakan, ia bersama anggota lainnya telah melaksanakan serangkaian kegiatan guna mensosialisasikan Sumsel sebagai tuan rumah SEA Games XVI tahun 2011 mendatang. Kegiatan tersebut dimulai dengan Operasi Kali Musi Bersih pada (1/6).
Dilanjutkan dengan Penanaman Pohon (3/6), Workshop sosialisasi SEA Games (29/8) dan puncaknya pengibaran bendera SEA Games di tujuh puncak gunung.
"Kami berkomitmen mendukung Sumsel menjadi tuan rumah SEA Games. Apa yang kami lakukan merupakan sosialisasi yang terencana," katanya di sela acara penyambutan yang dilakukan Dekan Fakultas Pertanian, Ir A D Murtado di halaman Gedung KPA UMP kemarin.

Hal itu, diamini oleh ketua Tim Pendakian Gunung, M Palili yang tergabung dalam tim pendaki dan pengibaran bendera di pulau jawa.
Menurutnya, ada tujuh personil dari Gema Persada UMP yang melakukan ekspedisi pengibaran bendera ini, dan dibagi dalam dua tim. Tiga orang untuk gunung di pulau Sumatera, yaitu Mirwan, Mario Nardo dan Hendra Wijaya. Sedangkan empat lainnya gunung di pulau Jawa, yakni M Palili, Igbal Agustian, Rahmad hidayat, dan
Edi Kurniawan. Mereka berangkat dari Palembang pada (25/7) dan kembali (20/8).

Sementara gunung yang berhasil mereka "taklukkan" di Jawa meliputi Gunung Ceremai (Jawa Barat), Gunung Slamet (Jawa Tengah), Gunung Merapi dan Merbabu (Daerah Istimewa Yogyakarta), serta Gunung Semeru (Jawa Timur). Sedangkan di Sumatera, yakni Gunung Kerinci dan Tuju (Jambi), serta Gunung Dempo (Pagaralam
Sumsel).

"Kami cukup bangga bisa ambil bagian mensosialisasikan SEA Games dengan cara kami ini. Semoga ini menjadi salah satu bagian dari prestasi kami," harapnya.
Eko Adiasaputro
PALEMBANG (Suara Karya): Pembangunan konstruksi Stadion Atletik untuk menghadapi SEA Games XXVI tahun 2011 telah dimulai dengan pemasangan tiang pancang pertama yang dicanangkan oleh Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Alex Noerdin, Rabu (18/8).

Pencanangan ditandai dengan bel yang ditekan Gubernur Sumsel Alex Noerdin beserta Wakil Gubernur Sumsel H Eddy Yusuf, Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel H Musyrif Suwardi, Ketua DPRD Sumsel Wasista Bambang Utoyo, dan Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Iskandar Samwell.

Acara ini juga dihadiri para asisten gubernur, para kepala dinas, kepala badan, dan para kepala biro di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel. Hadir juga unsur muspida Sumsel, anggota DPRD Sumsel, dan dari pihak PT Prambangan Dwipaka selaku kontraktor.

Gubernur Alex Noerdin mengatakan, di Jakabaring akan dibangun 17 venues baru berstandar internasional untuk kejuaraan dunia. Gubernur mencanangkan Jakabaring sebagai sport city atau kota olahraga. "Bagi yang tidak percaya kita akan menyelesaikan ini, maka kita buktikan dengan pemancangan tiang pertama ini dan seterusnya," kata Gubernur.

Gubernur Alex bahkan berharap, arena untuk SEA Games yang membutuhkan dana Rp 1,7 triliun dan dananya bukan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumsel ini dapat selesai lebih cepat seluruhnya.

Soal dana Rp 1,7 triliun tersebut, Gubernur menjelaskan, dana itu hanya untuk pembangunan arena baru, belum termasuk fasilitas tambahan lain seperti jalan, jembatan, saluran air, dan pintu air.

"Dari Kementerian PU saja hampir Rp 1 triliun yang akan diluncurkan 2010-2011 mendatang. Sedangkan total dana pembangunan di Jakabaring ini sekitar Rp 3 triliun dan tanpa mengganggu dana APBN yang dialokasikan untuk Sumsel. Untuk itulah, kami mengucapkan terima kasih bagi pemerintah pusat dan para donatur yang telah membantu, baik hibah, investasi, maupun BOT, dan lainnya," kata Alex.

Gubernur mengutarakan, pembangunan arena ini merupakan tonggak sejarah bagi Sumsel. Catatan ini bukan hanya untuk Pemprov Sumsel, melainkan dapat pula menjadi contoh bagi daerah lain. Contoh bagaimana satu daerah yang belum mempunyai dana, pengalaman, dan infrastruktur, berani mengambil risiko menjadi main house atau tuan rumah utama sekaligus penyelenggara opening-closing ceremony kegiatan olahraga skala internasional.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya Provinsi Sumsel Rizal Abdullah mengatakan, Provinsi Sumsel telah ditunjuk sebagai tuan rumah sekaligus penyelenggara opening-closing ceremony SEA Games XXVI tahun 2011 mendatang. Menindaklanjuti kepercayaan itu, Pemprov Sumsel akan menjadikan Jakabaring sebagai pusat penyelenggaraan kegiatan olahraga internasional tersebut. Adapun cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Jakabaring seperti sepak bola, gulat, senam, atletik, fin swimming, ski air, akuatik, panjat tebing, menembak, pentaque, sepak takraw, tinju, sepatu roda, voli pantai, bisbol, dan tenis. Untuk angkat besi, di tennis indoor kampus dan polo air di Lumban Tirta. Sedangkan biliar, bridge, dan catur di Hotel Jayakarta Daira, lalu voli indoor di sport hall kampus dan sofbol di Pusri. (Dwi Putro AA)
Terkait Dana Pendidikan Untuk SEA Games

JAKARTA -- Komisi X DPR RI merasa dilangkahi atas pengalokasian dana pendidikan sebesar Rp 600 miliar rupiah untuk penyelenggaraan SEA Games ke 26 di Palembang. Keberadaan dana tersebut tidak pernah dibahas dalam Panitia Kerja (Panja) SEA Games di Komisi X DPR.

Anggota Komisi X DPR RI, Raihan Iskandar mengaku dirinya baru mendengar adanya pengalokasian dana pendidikan sebesar Rp 600 miliar untuk membantu menyukseskan SEA Games ke- 26 di Pelembang, Sumatera Selatan.

Padahal, menurutnya, di Komisi yang membawahi bidang pendidikan dan olahraga tersebut, telah dibentuk panja untuk penyelenggaraan SEA Games yang akan diselenggarakan 11 November 2010 mendatang itu. “Soal dana Rp600 miliar itu belum pernah dibicarakan di Panja SEA Games, kok tiba-tiba ada begitu saja,” ujar Raihan saat dihubungi, Minggu(15/8).

Raihan menyatakan kekecewaannya dengan langkah yang diambil pemerintah tersebut. Bahkan politisi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu merasa parlemen telah dilangkahi. “DPR merasa dilangkahi, seharusnya dibicarakan dulu di Panja, jangan sampai ditembak untuk menyetujui, terlalu dipaksakan, ” tegasnya.

Menurutnya, dana sebesar itu seharusnya masih bisa dialokasikan untuk kepentingan pendidikan yang belum terbiayai dengan baik. "Bagaimana bisa membiayai acara sebesar itu, sedangkan dana BOS saja masih pakai dana utang,” tandasnya.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Nangroe Aceh Darussalam ini menilai, langkah pemerintah itu menunjukkan pemerintah seakan-akan menganggap sudah tidak ada hal mendesak lain di bidang pendidikan yang perlu dipenuhi. “Apalagi mau bicara pendidikan gratis, itu saja belum selesai,” ungkap dia.

Mengingatkan kepada pemerintah bahwa segala sesuatu yang menyangkut anggaran harus ada pembicaraan dulu di DPR. Bukan masalah peruntukan dana tersebut benar atau salah, kata Raihan, tapi prosedur akan mengajarkan semua pihak untuk bertindak profesional dan terencana.

“Kalau begini caranya ya pemerintah tidak professional, banyak program yang tidak terencana dengan baik jadinya. Misalkan saja UN juga sama sama saja, anggaran belum disetujui sudah melangkah terlalu jauh,” ujar dia. (cha/jpnn)
Sutan Eries Adlin
JAKARTA: Pemprov Provinsi Sumatra Selatan memulai pembangunan venues untuk Sea Games ke-26 senilai Rp1,7 triliun, ditandai dengan pemancangan tiang pertama stadion atletik di Jakabaring pada Rabu.

Stadion atletik senilai Rp80 miliar dengan kapasitas 3.000 penonton ditargetkan selesai pada Juli 2011.

Pemancangan tiang pertama itu dilakukan oleh Gubernur Sumsel Alex Noerdin beserta Wakil Gubernur Eddy Yusuf, Sekretaris Daerah Pemprov Sumsel Musyrif Suwardi, Ketua DPRD Sumsel Wasista Bambang Utoyo, dan Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Iskandar Samwell.

Menurut Alex, di Jakabaring akan dibangun 17 venues baru yang berstandar internasional untuk kejuaraan dunia. Dengan fasilitas itu, kata nya, Jakabaring akan menjadi kota olahraga.

"Bagi yang tidak percaya kami mampu menyelesaikan [fasilitas Sea Games] ini, maka kita buktikan dengan pemancangan tiang pertama ini dan seterusnya," kata Gubernur dalam siaran pers yang diperoleh Bisnis.

Alex menjelaskan dana Rp1,7 triliun tersebut hanya untuk pembangunan venues baru belum termasuk fasilitas tambahan lain seperti jalan, jembatan, saluran air, dan pintu air.

Dari sekitar Rp1,7 triliun itu, ujar Alex, anggaran dari Kementerian PU hampir mencapai Rp1 triliun yang akan diluncurkan 2010-2011.

"Kalau totalnya, dana pembangunan di Jakabaring ini sekitar Rp3 triliun dan tanpa mengganggu dana APBN yang dialokasikan untuk Sumsel. Untuk itulah, kami mengucapkan terima kasih bagi pemerintah pusat dan para donatur yang telah membantu, baik hibah, investasi, BOT, dan lainnya," kata Alex.

Gubernur mengutarakan pembangunan venues ini merupakan tonggak sejarah bagi Sumsel dan dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk berani maju mengambil risiko menjadi tuan rumah pesta olahraga sebesar Sea Games.

"Kami memiliki tekad dan semangat dan sedikit uang, dan Insya Allah ini bisa terwujud, kalau kita ke sini 3 bulan lagi akan kelihatan perkembangannya, dan Juli 2011 semua sudah selesai, untuk segera diujicobakan untuk kejuaran nasional," ujar Alex. (ea)
Sriwijaya Post

PALEMBANG, SRIPO --- Tidak perlu bersusah payah ke Pasar Tanah Abang di Jakarta. Pasar 16 Ilir di Kota Palembang siap menyaingi Tanah Abang. Dalam m waktu tidak lama lagi Palembang akan memiliki pusat grosir pakaian jadi terbesar di Sumatera.

Gedung Pasar 16 Ilir akan dibangun 15 lantai menyaingi pusat perbelanjaan Tanah Abang di Jakarta dan diproyeksikan menyerap pasar dari Malaysia dan Brunei Darussalam.


Walikota Palembang H Eddy Santana Putra, menegaskan dengan mempertimbangkan jarak tempuh, pedagang dari dua negara tetangga itu akan memilih Palembang karena lebih dekat dibanding Jakarta maupun Bandung. Selain pedagang di empat provinsi yakni Sumsel, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung.

“Saya membayangkan banya orang asing datang dan belanja di sini, tentu akan memberi berdampak ke berbagai sektor. Lima lantai pusat grosir, selebihnya hotel dan restoran,” kata Eddy akhir pekan lalu.

Pembangunannya bekerjasama dengan investor. Pusat grosir itu diyakini bakal meningkatkan perekonomian di Kota Palembang. Kawasan perbelanjaan ditunjang pertokoan di Pasar 16 Ilir, seperti Tengkuruk, yang terdiri dari 4 blok bangunan.

Bentuk bangunan bergaya Eropa yang tetap dipertahankan bakal jadi daya tarik bagi wisatawan. Apalagi sejak beberapa waktu lalu kawasan Pasar 16 Ilir dilengkapi dengan pasar Kuliner persis di tepi Sungai Musi.

Kemegahan Jembatan Ampera dan kehidupan warga dengan segala aktivitasnya di Sungai Musi akan menjadi panorama dan tambahan yang bakal menarik minat para pelancong. Kawasan Pasar 16 Ilir juga dekat dengan pusat pertokoan Megahria dan Beringin Janggut.

Rp 2 M per Hari Saat ini saja omzet pedagang di Pasar 16 Ilir minimal Rp 2 miliar per hari. Diperkirakan setelah selesai pembangunan omzet akan melonjak puluhan miliar. Apalagi bangunan Pasar 16 Ilir dari lantai 6-15 difungsikan sebagai restoran dan hotel berbintang di tepi Sungai Musi.

Belum ada data akurat berapa banyak jumlah pedagang yang menempati Gedung Pasar 16 Ilir saat ini. PT Prabu Makmur, pengelola pasar sebelumnya tidak punya data. Sementara PD Pasar Palembang Jaya baru mulai melakukan pendataan.

Namun diperkirakan terdapat tak kurang 1.000 pedagang yang menempati Pasar 16 Ilir dari basement sampai lantai 5 gedung. Mereka berjualan baju, sepatu sandal, tas, mainan anak-anak, kosmetika, dan pakaian bekas impor khusus lantai paling atas.

Pasar 16 Ilir dengan kondisi serba terbatas tetap jadi pilihan utama pedagang dan pembeli. Sewa kios per tahun terbilang mahal kisaran Rp 60 juta ukuran 3 X 4 meter di basement, lantai 1 dan lantai 2. Untuk lantai 3 dan 4 sewa lebih murah kisaran Rp 35 juta, sementara di lantai 5 pedagang pakaian bekas hanya membayar angsuran dengan besaran variatif.

Omzet pedagang setiap harinya antara Rp 2 jutaan sampai puluhan juta rupiah. Jika satu pedagang rata-rata Rp 2 juta dengan 1.000 pedagang maka total perputaran uang per harinya lebih dari Rp 2 miliar. Omzet yang diperoleh semakin lebih besar saat memasuki tahun ajaran baru sekolah dan hari besar keagamaan misalnya Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Naik Jukung Pembeli kebanyakan dari lokal Palembang dan berbagai daerah di Sumsel. Yang unik tentu saja pembeli dari kawasan perairan Kabupaten Banyuasin yang belanja ke Palembang pakai jukung. Mereka bawa barang hasil bumi dijual ke Palembang dan pulang bawa barang kebutuhan warga desa untuk dijual. Satu kapal jukung biasa belanja mencapai Rp 10 juta, terutama di bulan puasa dan jelang Lebaran nanti.

Zeppy Hasmiyani, pedagang pakaian di OKU Selatan, menyambut baik rencana pembangunan pusat grosir itu karena dengan demikian dia tak perlu lagi belanja ke Jawa.

“Jarak tempuh ke Palembang lebih dekat, otomatis ongkos jadi lebih murah dan meningkatkan untung. Selama ini kami pedagang lebih sering ke Pasar Tanah Abang,” katanya, Selasa (17/8).

Para pedagang di Pasar 16 Ilir juga berpendapat senada. Imam Firdaus, putra pemilik toko Lisa Collection di lantai 2 No 149-150-151 yang menjual pakaian muslim dan blus mengatakan, pembangunan pusat grosir akan menambah penghasilan pedagang.

“Mantap, tambah laris nanti ibu saya jualan di sini,” katanya.

“Kalau pemerintah mengubah keadaan, pasti omzet yang kami dapat akan bertambah. Belakangan ini, omzet turun dibandingkan beberapa tahun lalu,” tutur Hendra, pedagang lainnya di basement.

Penurunan omzet disebabkan keamanan dan kebersihan pasar kurang diperhatikan oleh pengelola lama PT Prabu Makmur meski pedagang sudah bayar uang kebersihan Rp 5.000 per hari, ditambah lagi biaya keamanan yang besarnya bervariasi.

Kondisi Pasar 16 Ilir sangat memprihatinkan. Jalan akses masuk banyak yang berlubang dan berisi air saat hujan. Basement bahkan terendam air setinggi 10 cm kalau hujan deras mengguyur. Sampah menumpuk hampir di setiap sudut bangunan dan sekitarnya, termasuk di saluran drainase.

Bangunan gedung tidak layak ditempati karena cat mengelupas dan atap plafon nyaris ambruk. Ramainya pembeli setiap hari sehingga berjubel dan jalan mesti pelan memberi peluang pencopet beraksi. Pedagang emperan juga tidak diatur dengan baik sehingga akses jalan utama ke gedung kerap tertutupi.

Renovasi Rp 2 M Guna mewujudkan pembangunan pusat grosir, terhitung 1 Juli lalu pengelola kebersihan dan keamanan beralih ke pemerintah kota (Pemkot) melalui PD Pasar Palembang Jaya.

Direktur Utama PD Pasar Palembang Jaya, Drs H Syaifuddin Azhar mengatakan kondisi Pasar 16 Ilir sangat memperihatikan, setiap sudut terdapat tumpukan sampah, begitu pula dengan plafon yang nyaris ambruk. Dana yang dibutuhkan untuk perbaikan sekitar Rp 2 miliar.

“Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan semakin memperparah kondisi. Sekarang sampah di lantai IV dan V sudah dibersihkan dan dibuang,” katanya.

Biaya yang diperlukan bisa menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) atau pinjaman (loan) dari pihak ketiga. Dana itu diprioritaskan untuk perbaikan dan pemasangan eskalator dan lift yang selama ini belum terpasang.

Diharapkan dengan adanya perbaikan itu nanti, pasar yang menjadi ikon Kota Palembang tersebut terlihat lebih baik, apalagi setelah terpasang lift dan eskalator, sehingga pengunjung jadi lebih nyaman.

Pengurus Asosiasi Pedagang Pasar 16 Ilir, Chairul Amri, mengatakan, dalam keadaan normal pedagang mengantongi pendapatan Rp 5 hingga Rp 10 juta per hari, sedangkan saat libur omzet diperoleh berkisar Rp 15 juta. Produk yang dijual bukan hanya dalam negeri semata, ada juga produk impor dari Thailand dan Malaysia.

Disebutkan, pengunjung sebagian besar atau 70 persen berasal dari kabupaten/kota di Sumsel, selebihnya Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung (Babel) hingga Pekanbaru (Riau).

“Mereka membeli barang dalam partai besar untuk dijual kembali. Harga barang relatif lebih murah bahkan sama dengan di Jakarta,” ujarnya.

Untuk menjadi pusat grosir terbesar seperti Tanah Abang, menurut Chairul, pemerintah harus melengkapi fasilitas pasar seperti eskalator dan lift, termasuk kebersihan dan keamananan. Pengunjung akan datang dan ramai berkunjung bila pasar tidak semurawut, nyaman dan aman. Jika menjadi pusat grosir, pedagang dituntut berkompetisi dan membutuhkan modal besar dan dituntut mengikuti trend supaya tidak ketinggalan zaman. (sep/sta/ahf)
top