Jakarta Casual Weekly

The latest Jakarta Casual Weekly is now on line, looking ahead to the World Cup Qualifiers featuring Indonesia, Singapore and Thailand.

Lebaran, Proyek SEA Games Jalan Terus

Lebaran, Proyek SEA Games Jalan Terus





Andi Mallarangeng. TEMPO/Aditia Noviansyah



TEMPOInteraktif, Palembang - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng meminta pekerja untuk tetap beraktivitas seperti biasanya meski tengah libur bersama Hari Raya Idul Fitri 1432 H. Pasalnya, Andi menyaksikan sebagian besar venues SEA Games masih dalam tahap pengerjaan.



“Saya tekankan mereka tetap bekerja seperti biasanya meski tengah berlebaran,” kata Andi di Jakabaring Sport City, Rabu, 24 Agustus 2011. Baru lapangan tenis dan wisma atlet yang dapat difungsikan dalam test event yang akan dimulai September mendatang.



Andi melihat langsung perkembangan pembangunan venues SEA Games didampingi Gubernur Sumatera Selatan. Rombongan mereka langsung menuju lapangan tembak yang ada di kompleks Jakabaring Sport City. Lapangan tembak itu dibangun oleh PT Prambanan Dwipangka.



Agung Sugiono, Manajer Proyek Lapangan Tembak, menuturkan bila saat ini mereka tengah menghadapi kendala mendatangkan batu split untuk menyelesaikan proyek tersebut sehingga terdapat kemunduran sekitar 1 persen dari target. Akibatnya, sejumlah pengerjaan yang membutuhkan split mesti ditunda sampai waktu yang belum jelas. Agung tetap optimistis lapangan tembak dapat digunakan pada menjelang test event yang digelar September ini.



Menurut Agung, lapangan tembak sudah selesai sekitar 70 persen dari total proyek. “Sebelumnya kami kekurangan semen, kini kami tengah berburu batu split,” kata Agung. Ia menduga menghilangnya batu split saat ini lantaran banyak truk yang beralih mengangkut kebutuhan pokok jelang Lebaran.



Ia memastikan usai Lebaran, suplai sejumlah material akan normal. Terkait permintaan Menpora untuk meniadakan liburan Lebaran, Agung memaklumi permintaan itu. Menurut Agung, usai Lebaran, ia akan menambah jumlah pekerja hingga 500 orang.



Dari lapangan tembak, Andi meninjau venue panjat tebing di kompleks yang sama. Andi mendapati sebagian besar rangka baja masih terhampar di sekitar lokasi. Namun Arianto, Manejer Proyek Panjat Tebing dari PT Lince, meyakinkan Menteri bahwa mereka segera memasang seluruh rangka baja sebelum Lebaran Idul Fitri. “Kami tengah melakukan penyetelan. Pokoknya sebelum Lebaran semuanya sudah naik," kata Arianto optimistis.



Dalam keterangan pers usai peninjauan di seluruh venues, And tetap optimistis seluruh venues akan selesai tepat waktu. Ia meyakini tidak satu pun arena pertandingan di Jakabaring akan dipindahkan ke daerah lain lantaran masih jauh dari rencana proyek. “Pokoknya semua di sini, panjat tebing juga tetap di sini,” kata Andy.



PARLIZA HENDRAWAN
Penulis: Yulvianus Harjono | | Robert Adhi Ksp |


KOMPAS/YULVIANUS HARJONO Wisma Atlet

PALEMBANG, KOMPAS.com Menjelang Lebaran, Wisma Atlet SEA Games di Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, menjadi tontonan pemudik. Wisma Atlet menjadi perhatian luas seiring mencuatnya kasus dugaan korupsi yang melibatkan politisi M Nazaruddin.

Seperti terlihat pada Senin (29/8/2011), dengan menggunakan kendaraan berpelat nomor luar Palembang, sejumlah pengunjung terlihat berfoto-foto di depan Wisma Atlet Jakabaring. Menurut para pengunjung yang sebagian besar para pemudik, mereka penasaran dengan gedung yang beberapa waktu terakhir ini telah menghebohkan publik.

Gedung Wisma Atlet yang diperuntukkan khusus menyambut SEA Games XXVI tahun 2011 ini telah selesai dibangun. Dari tiga bangunan, tinggal satu bangunan yang diperuntukkan hall atau ruang pertemuan yang belum selesai dibangun.

Kompleks Wisma Atlet yang terlihat megah seperti apartemen mewah ini memiliki sedikitnya 369 ruangan. Fasilitas pendukung macam listrik, pendingin udara, dan pemanas air sudah terpasang. Tinggal furnitur atau mebel dan alat-alat elektronik lain yang belum terpasang di kamar-kamar.



Aloysius Gonsaga Angi Ebo


SEMARANG, Kompas.com - Pelari nasional asal Jawa Tengah, Agus Prayogo, tidak bisa berkumpul dengan keluarga saat Lebaran 2011 ini. Pasalnya, dia hanya mendapat libur dua hari.

"Saya memang libur dua hari tetapi tidak bisa pulang kampung ke Magelang, Jateng, arena waktunya mepet, dan usai libur harus menjalani latihan kembali untuk persiapan tampil di SEA Games XXVI, November 2011," kata Agus ketika dihubungi dari Semarang, Minggu (28/8/11).

Menurut peraih medali emas SEA Games XXV 2009 Laos (nomor lari 10.000 meter) tersebut, pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara di Sumatera Selatan dan DKI Jakarta kurang dua bulan lagi. Karenanya, dia harus konsentrasi penuh.

Ketika ditanya keikutsertaannya pada "Army Half Maraton" di Singapura, 4 September 2011, dia mengatakan, dirinya tidak jadi tampil pada event yang menempuh jarak 21 kilometer tersebut.

"Dua minggu yang lalu saya menerima surat dari induk organisasi olahraga atletik di Tanah Air ini supaya fokus ke SEA Games dan sudah disetujui KSAD," katanya menegaskan.

Pada SEA Games XXVI mendatang, Agus bakal turun pada dua nomor andalannya, yaitu lari 5.000 dan 10.000 meter dengan target mendapatkan dua medali emas dari kedua nomor tersebut.

Menurut dia, pada SEA Games 2009 Laos dia hanya turun satu nomor yaitu 10.000 meter dan meraih medali emas dengan catatan waktu 29 menit 50 detik. "Saya ingin mempertahankan emas dari 10.000 meter dan mengincar emas dari lari 5.000 meter," katanya.

Ia menambahkan, pesaing untuk nomor lari 10.000 meter tampaknya belum ada tetapi dirinya tidak akan memandang rendah atlet dari negara lain. "Semua lawan tetap berbahaya dan tetap harus diwaspadai," katanya.

Kalau untuk lari 5.000 meter, kata dia, kebetulan di Laos tidak turun tetapi berdasarkan catatan waktu saat tampil pada Asian Games XVI di Guangzhou, China, 2010, ternyata masih jauh dari peraih emas SEA Games 2009.

Ia menyebutkan, saat tampil pada Asian Games 2010 catatan waktunya untuk lari 5.000 meter adalah 14 menit 04 detik, sedangkan peraih emas SEA Games 2009 adalah 14 menit 35 detik. Bahkan saat tampil pada "Army Olymiad" di Brasil beberapa waktu lalu, Agus mampu menembus waktu 14.02.12 padahal rekor SEA Games adalah 14.08 atas nama Rahmad Chandra dari Malaysia.



Jonathan Pandapotan | Tjatur Wiharyo


SRIWIJAYA POST/ZAINI
Rahmad Darmawan.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih Rahmad Darmawan (RD) telah dikontrak PSSI sampai 2013 mendatang. Kontrak tersebut bersifat fleksibel di mana RD bisa berpindah-pindah posisi di berbagai level usia di timnas Indonesia.

"Sekarang fokus di U-23. Namun, nanti kalau selesai kegiatan (Sea Games) kita mungkin ditempatkan ke lainnya. Kita harus siap," jelas RD di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Sabtu (27/8/2011).

RD dikontrak PSSI bersama dua asistennya, Widodo Cahyono Putro dan Aji Santoso. Ketiganya saat ini masih fokus untuk membawa timnas U-23 meraih target emas di Sea Games mendatang.

"Kontraknya itu sama PSSI, dan bukan untuk U-23 saja. Jadi, bisa saja berpindah-pindah," timpal Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.

RD sebelumnya sempat membantu pelatih timnas senior Indonesia Wim Rijsbergen saat "Garuda" menghadapi Turkmenistan pada laga babak kedua kualifikasi Piala Dunia zona Asia lalu. Namun, ia kemudian diminta PSSI fokus total di timnas U-23 dan posisinya di timnas senior digantikan Listiyadi.

Mengenai perkembangan timnas U-23 sendiri, RD mengatakan, "Tanggal 4 September kita mulai pelatnas tim Sea Games di Yogyakarta sampai tanggal 10. Tanggal 11 kita berangkat ke Hong Kong sampai tanggal 22."

"Hasil uji coba kemarin, ada beberapa hal yang cukup baik. Namun, secara keseluruhan ada yang masih harus kita perbaiki. Tim efektif berkumpul baru tiga pekan dan satu sama lain belum sering bergabung. Butuh waktu untuk mematangkan kerja sama tim," tukas RD.

Posting Drought

Apologies for the lack of activity here recently. I 8 to offer any real excuse but it is Leberan here and everyone has gone home. Certainly everyone in our home has gone home and i am left doing a Wenger...trying to clean up the shit I have been left with after losing maid and nanny!

Vietnam's Mini Tourneys

Following football in Vietnam is so confusing. Putting aside the fact that 83.982% of the players are called Nguyen they have all these pre season competitions which are nigh on impossible to keep track of.


According to Viet Football, who is able to keep track of these things, the following have been organised including one featuring an Indonesian team!


The VFF Cup comes just a couple of weeks before the SEA Games...


Ho Chi Minh City Football Tournament: September 20th - 24th.

Vietnam U23, Singapore U23, Syria U23 and South Korea University Team.



VFF Cup: October, 19th - 23rd.

Vietnam U23, Thailand U23, Indonesia U23, Malaysia U23.


Thanh Nien Newspaper Under 21:
Group A: Vietnam U21, Malaysia U21, Aspire Academy (Qatar).

Group B: Iran U21, Thailand U21, Singapore U21.






Goalkeepers: Sinthaweechai Hathairattanakool (Chonburi), Sivaruk Terdsungnern (Buriram PEA) and Chatchai Butprom (Osotspa M-150).

Defenders: Phaitoon Tiebma (Muang Thong), Suttinun Phukhom (Chonburi), Chonlatit Jantakam (Chonburi), Teerathorn Boonmathan (Buriram PEA), Supachai Komsil (Bangkok Glass), Niweat Siriwong (Pattaya) and Prathum Chuthong (Osotspa M-150).

Midfielders: Jakkraprom Kaewprom (Buriram PEA), Datsakorn Thonglao (Muang Thong), Adul Lasoh (Chonburi), Suchao Nutnum (Buriram PEA), Surat Sukha (Buriram PEA), Pokklao Anan (Insee Police), Arthit Sunthornpit (Chonburi), Piyapol Buntao (Muang Thong) and Rangsan Vivatchaichok (Buriram PEA).

Strikers: Teerasil Dangda (Muang Thong), Chatree Chimtalay (Bangkok Glass), Sompong Sorleb (Buriram FC) and Sarayuth Chaikamdee (Bangkok Glass).

SOURCE - Bangkok Post

Malaysia's Olympic Games Qualifying campaign received a further boost when it was announced three of their young players had signed a two month loan deal with Slovakian side FC Vion Zlate Moravce.


Fadhli Shas, Zack Haikul and Irfan Faizal are part of the Malaysian team that have been based in Slovakia the last few months and obviously FC Vion, who are 3rd in the Slovakian league, liked what they saw and signed the three on a short term deal.


November sees the start of the Olympic Qualifiers and Malaysia have been drawn against Japan, Syria and Bahrain
I think it was 2009 when people in the region were suggesting that Vietnam would be the best league in the region, whatever that means. Certainly in that particular year the average attendance in the VLeague was just over 10,500, a bit below the Indonesian Super League.


For the just finished 2011 season average attendances are down by a startling 30 odd % with just 7,395 going per game.


Hai Phong remain the most popular team at the gate but they too have seen crowds fall. In 2009 they averaged just over 24,000. In 2011? 17,154.


Anyone got any idea why the crowds there should have fallen so dramatically?
I understand Gombak United coach Darren Stewart is being linked with a move to Johor ahead of next season's Malaysia Premier League.


Aussie Stewart is in his third season with The Bulls and many felt the team would have won some silverware in 2010 had the fates not conspired against them so cruelly.


If he does get appointed coach them it would be his third spell with the Malaysian side. He had two spells with the club as a player in the 1990s, winning the Malaysia Cup in 1998, beating the late, great David Rocastle's team in the final.
There had been talk that this would finally be the year that iconic Indonesian striker Bambang Pamungkas would leave Persija. Instead a new club leader has convinced the international to stay another year and along with fellow long serving Ismed Sofyan will wear the orange of Persija in the upcoming season.


Other players who are reported to be signing on for another year are Greg Nwokolo, Leo Saputra and Ramdhani Lestaluhu.


The club have signed Johan Juansyah and he recently scored for the Under 23s in a friendly against Makassar United.


One player not retained is the popular striker Aliyudin and one rumour has suggested he may return to former club Persikota though that remains to be seen.


The other foreigners at the club, including Oliver Mako and Precious Emuerjeraye have also been allowed to leave as has veteran keeper Hendro Kartiko and midfielder Syamsul Chaeruddin
Many were saying last December that Singapore football was in terminal decline. The perceived wisdom among the wizened old hacks and the keyboard warriors who impotently vomit their self loathing on anonymous message boards was that following the failure to win the ASEAN Football Federation Cup, as if the Lions have the right to win it every time, and following a humiliating domestic season that saw all three trophies won by foreign teams, the game was dead, better everyone just spend their money buying replica shirts of EPL teams.


The problem with that reasoning was that it just weren't true. The national team had spent a longtime together and it was time for new faces. But anyone who had actually been to an SLeague would have told you that the excitement on the field wasn't being passed on to the public.


But there was a sea change occurring. Not in the glare of publicity or from the vision of some PR outfit charging mega bucks by the hour. This sea change was taking place where all sea changes take place. Be it hip hop, punk rock or Abba revival bands any meaningful cultural shift happens on the street and that was what was happening in Singapore.


Some fans, pissed off at the lack of initiative shown by them who were supposed to run the game and by media treating the game as a piss take, decided to do something about it. Decided that a strategic plan big on MBA terminology but low on nuts and bolts was never gonna be enough to change the say people looked at football in their own back yard.


So they kicked up a racket. On the terraces. They decided what Singapore had in football terms was something Singaporeans should be proud of. Stick your Rooney, Lampard and Gerrard where the sun don't shine, they wanted to be proud of Harris, Shahril and Fazrul.


Mindsets are as difficult to change as bandwagons are easy to follow. Unfortunately there is no bandwagon yet in Singapore football but there are a few pioneers seeking to raise the tempo for the Lions something like 30 of them will be travelling to Kunming next week to see their boys take on China in their opening World Cup Qualifier.


No matter the result, they were there and they were doing their bit for their team and country. Which is more than can be said for the keyboard tossers wasting cyberspace with their turgid negativity.

Indonesia's Solo World Cup Bid

A few stories today indicating Manahan Stadium in Solo could host Indonesia's opening World Cup Qualifier against Bahrain on 6 September.


Apparently the Bung Karno Stadium in Jakarta may not be ready because it is being prepared for the SEA Games in November.


The Bahrain comes at the end of Leberan, a major holiday here so anybody wanting to make arrangements to travel to Solo would need to book early but of course there is no early decision on the cards.
It is only the opening gambit in Indonesian football's latest new dawn but at a press conference earlier this evening the new look PSSI announced that top flight football would comprise of two divisions of 16 clubs each while the second tier would have four divisions of 12 teams each.


Indonesia can't seem to decide whether it wants to have a single top flight featuring the 18 best teams which makes sense from a purely footballing point of view or a twin division which would feature more dead wood than a lumberjack camp but allows clubs to spend less on travel costs as it would be divided regionally.


The AFC apparently demand a single division, hence the Indonesia Super League which was introduced in 2008/2009 and the PSSI will put their proposal to the body early next month to see if they have changed their minds.


This is a possible break down but don't read too much into it. Persik appear in both lists while Persita are in the second tier and Persikota in the top tier which doesn't make immediate sense;


Level 1 candidates:



Persipura, Arema, Persija, Semen Padang, Sriwijaya FC, Persisam, Persib, Persiwa, Persela, Persiba, PSPS, Pelita Jaya, Deltras, Persijap, Bontang FC, Persema, Persibo, PSM, Mitra Kukar, Persiraja, PSMS, Pro Duta FC, Persik, PSIS, PSCS, Persikota, Persis, Persiba, Persebaya, PS Barito Putra, PSS, PSIR, PS Bengkulu, Persipasi



Level 2 candidates:



PSAP, Persita, Persik, Persitara, Persikabo, PSLS, PSSB, Persires, Persiram, Gresik United, Perseman, PSIM, Persikab, Persemalra, PPSM, Persidafon, PSBI, Persigo, Persiku, Persipro, Perseru, PSMP, PSBS, Persibul, Persepam, PSBL, Persinjai, Madiun Putra, Persewangi, Persip, PSBK, KSB, Persetema, Persid, Persepar, PSGL

Menpora: SEA Games Bangkitkan Kejayaan Kerjaan Sriwijaya

Olahraga / /

Metrotvnews.com, Palembang: Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, mengatakan pelaksanaan SEA Games ke-26 di Palembang, Sumatra Selatan, diharapkan mampu membangkitkan kejayaan Kerajaan Sriwijaya.



"Kerajaan Sriwijaya sangat termasyhur pada zamannya, terkenal seantero Asia Tenggara," kata Andi di Palembang, Rabu (24/8), saat buka bersama dengan jajaran Pemprov Sumsel dan masyarakat daerah.



Menurut Andi, untuk membangkitkan kejayaan Kerajaan Sriwijaya, perlu bersama menyukseskan SEA Games. "Masyarakat Palembang dan Sumsel umumnya mesti bahu membahu menyukseskan perhelatan akbar olahraga tingkat Asia Tenggara itu," ujar Andi.



Menpora mengemukakan, banyak cara menyukseskan SEAG itu, seperti berperilaku ramah kepada tamu dan memberikan pertolongan saat mereka membutuhkan bantuan. Tindakan tersebut sederhana, tapi sangat membantu menyukseskan SEA Games, kata dia lagi.



Dia menjelaskan, nanti akan datang sekitar 10 ribu tamu asing ke Palembang yang tidak hanya untuk bertanding atau menonton pertandingan. "Mereka juga nantinya akan berbelanja cendera mata dan mencicipi makanan khas Palembang," ujar Andi.



Andi menambahkan, bukan hanya saat perhelatan olahraga akbar itu mereka datang, tapi yang menjadi sasaran SEA Games dengan kedatangan tamu tersebut nantinya mereka akan datang lagi setelah merasakan keramahtamahan masyarakat daerah ini.



"Kelak, mereka akan mengajak keluarga datang kembali ke Palembang untuk menikmati beragam kenangan manis yang mereka pernah rasakan ketika menghadiri SEA Games," ujarnya.



Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, dukungan penuh masyarakat daerahnya tentu menjadi kunci kesuksesan SEAG di Palembang itu. Meski sarana prasarana yang dibangun serba megah, tapi dukungan masyarakat tetap sangat dibutuhkan untuk kesuksesan SEAG.



SEA Games ke-26 di Indonesia, 11-22 November 2011, rencananya acara pembukaan dan penutupan akan digelar di Palembang. Namun untuk pelaksanaan pertandingan, selain di Palembang juga dilakukan di Jakarta sebagai tuan rumah bersama.(Ant/ICH)



Penulis : Surya Tetra

Komentar: 0
PALEMBANG--MICOM: Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng, Rabu (24/8)meninjau pembangunan venues-venues SEA Games XXVI di Jakabaring Sport City. Andi optimistis Palembang



akan mampu menjadi tuan rumah pekan olahraga se-Asia Tenggara ini.



Sebanyak tujuh arena yang sedang di bangun ditinjau Andi beserta Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin, seperti venues menembak, ski air, panjat tebing, sepatu roda, tenis, aquatik, dan atletik.



Menurut Andi, dirinya optimistis Palembang sanggup menjadi tuan rumah Sea Games. Dirinya juga berharap agar pekerjaan pembangunan venus ini tidak terganggu dengan libur lebaran, sehingga dapat menyelesaikan target akhir September semua venues telah selesai dan siap melakukan ujicoba.



"Saya berharap agar Jakabaring Sport City ini mampu menjadi Senayan kedua, dan mampu menjadi contoh bagi provinsi dan daerah lainnya, baik kota maupun kabupaten agar dapat membangun sarana olahraga sehingga dapat memajukan olahraga di daerah tersebut," jelasnya. (TT/OL-04)


Sriwijaya Post -

Share |
2508Sts.jpg
Sripo/Sts
TINJAU — Menpora Andi Mallarangeng didampingi Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dan sejumlah kepala dinas, meninjau Venues Panjat Tebing Jakabaring Sport City Palembang, Rabu (24/8).
PALEMBANG, SRIPO — Menpora Andi Alfian Mallarangeng memastikan cabang panjat tebing SEA Games 2011 tetap akan digelar di Palembang, Sumatera Selatan, meskipun pengerjaan tempat pertandingannya baru mencapai 63 persen.



Andi menegaskan hal itu setelah meninjau langsung ke Komplek Olahraga Jakabaring (Jakabaring Sport City/JBC), Palembang, Rabu (24/8) sore, didampingi oleh Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Kepala PU Cipta Karya Sumsel Rizal Abdullah, dan Wakil Direktur II Inasoc H Muddai Madang.



“Panjat tebing tetap akan dipertandingkan di Palembang. Pemasangan rangka baja sudah selesai semua, dan tinggal dipasang panel-panel saja. Pengerjaan berikutnya tidak sulit lagi. Nanti pada akhir September semua pengerjaan ditargetkan telah selesai,” ujar Andi.



Menurut dia, adanya kabar pemindahaan pertandingan beberapa cabang olahraga di Palembang ke Jakarta, tidak perlu ditanggapi secara serius oleh Pemprov Sumsel.



“Tidaklah dipindah-pindahkan. Apalagi Sumsel sudah bekerja keras membangun suatu komplek olahraga yang begitu megah, seperti Jakabaring Sport City ini. Ini patut dicontoh oleh provinsi lain,” kata dia lagi.



Dengan demikian, Palembang, Sumatera Selatan, tetap akan menggelar 24 cabang olaraga (cabor). Tidak ada satu pun cabor yang akan dipindahkan ke Jakarta.

Pernyataan ini sekaligus mementahkan statemen Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Panjat Dinding Hendricus Mutter. Ia mengusulkan cabor ini dipindahkan ke Jakarta dengan alasan Palembang belum siap.



Ia pun optimistis beberapa venues SEA Games yang masih dikerjakan dapat selesai tepat waktu, meskipun ajang SEA Games tinggal 2,5 bulan lagi.

Venues itu di antaranya lapangan tembak, kolam renang indoor, stadion atletik, lapangan sepatu roda, ski air, arena bisbol dan sofbol, dan panjat tebing.

“Saya optimistis semua akan selesai, apalagi para pekerja rela tidak pulang ke kampung halamannya untuk merayakan Lebaran,” ujar dia.



Main Tenis

Andi tiba di JBC pukul 13.45. Ia disambut Gubernur Sumsel H Alex Noerdin. Andi melihat semua venues di komplek JBC tanpa ada yang terlewatkan. Termasuk Wisma Atlet. Saat di venue tenis, Andi Mallarangeng melakukan ujicoba. Ia beberapa kali memberikan servis dan menyambut bola yang dilemparkan kepala Dinas PU Cipta Karya Sumsel H Rizal Abdullah.



“Sayang saya berpakaian batik. Kalau pakaian kaos dan celana pendek, mungkin mainnya bisa lama. Lapangan tenis ini mantap dan bagus,” kata Andi, yang disambut Alex Noerdin dengan tersenyum.



Pertama di Indonesia

Pada keterangan persnya, Andi Mallarangeng memuji kelengkapan kawasan Jakabaring menjadi area sport city dan Sumsel menjadi model percontohan bagi 32 Provinsi di Indonesia.

Bahkan, walikota/bupati diimbau untuk menyediakan lahan dan secara bertahap membangun kawasan olahraga terpadu.



“Kita mengharapkan, provinsi lain di Indonesia mencontoh apa yang dilakukan Sumsel dengan komplek olahraga yang terpadu dalam satu kawasan sehingga menjadi Ruang Terbuka hijau yang baru. Jakarta belum ada, seperti di Jakabaring ini,” katanya.



Saat ditanya soal dana penyelengaraan SEA Games, Andi mengatakan sudah tidak masalah lagi karena saat ini sudah diusulkan di APBN Perubahan sebesar Rp 700 miliar. Selain, sumber dana juga ada berasal dari sponsor yang sudah banyak masuk dan dari penjualan tiket serta penjualan souvenir.

Di akhir penjelasannya, Andi berjanji akan kembali datang ke Palembang di September mendatang untuk memantau kesiapan venues dan menyaksikan beberapa cabor yang sedang ujicoba venues.

“Saya melihat, Sumsel sudah siap,” katanya.

(sin)


Just to recap. There are two Persebayas! Persebaya who played in the Divisi Utama and Persebaya 1927 who played in the short lived Liga Primer Indonesia. The latter have appointed former Persijap & Minangkabau coach Divaldo Alves to replace Aji Santoso who will work with the Indonesia Under 23 team ahead of the SEA Games.


Persebaya 1927 also suggest they are interested in signing former England international Lee Hendrie from Bandung. Hendrie's current club are said to be merging with Persiba so their future remains unclear.


Will the Persebaya clubs merge? That remains to be seen...

SINGAPORE, 25 August 2011: Thailand and Singapore played out a goalless draw in an International Friendly on 24 August 2011 at the Rajamangala National Stadium in Bangkok, Thailand.

It was an important match for both nations as they prepare to take on Australia and China respectively on the 2nd of September 2011, in the Asian Zone World Cup Qualifiers.

Singapore started the brighter of the two with Captain Shahril Ishak, Qiu Li and Shaiful Esah linking up play down the left on numerous occasions.

It took the Lions until the 11th minute to seemingly fine a loophole in the Thai defence, when Qiu Li found an unmarked Shahril down the left flank only to see his delivery cleared by the Thai backline.

The home side were pressing Qiu Li high up the pitch and a few mistimed tackles saw the Home United forward flat on the ground, grovelling in pain

As the half wore on, the Thais started coming into the game with captain Datsakorn Thonglao and Surat Sukha stringing the passes in the middle of the park.

The Thais had a good opportunity with 24 minutes on the clock when Datsakorn looked up and sent a cheeky lob that seemed destined for the top left corner until Izwan Mahbud leapt into the air and claimed it with authority.

Two minutes later, the Thais put together their best move of the game when Apipoo Suntornpanavej dinked a long ball into the path of Sompong Soleb down the right who sent a teasing grounder into the box, only to see an oncoming Surat blaze the ball over the bar.

The second half started with both sides making a string of substitutions with Shahdan Sulaiman, Shukor Zailan and Lionel Lewis coming on for Qiu Li, Mustafic Fahrudin and Izwan Mahbud respectively.

Coach Avramovic was left fuming when a dubious offside call by the linesman left Shahril Ishak seething, after Shi Jia Yi played a brilliant ball to put Aleksandar Duric through before he squared it to an unmarked Shahril who drilled it into the net with much aplomb.

On 70 minutes, the newest member of the squad, Hafiz Rahim came on for Jia Yi and immediately showcased his fine dribbling skills on numerous occasions to trouble Thai backline which had to give away two yellow cards for late tackles on the nippy Geylang United winger.

As the match moved towards the final ten minutes, the partisan crowd at the Rajamangala National Stadium were treated to some exciting end-to-end stuff as Isa Halim and Ruzaini Zainal played a neat one-two before releasing Hafiz who sent a thunderbolt towards goal, only to see the Thai goalie, Sintaweechai Hathairattanakool palm the ball away for a corner-kick.

Lionel Lewis who managed to go through the entire second-half with no complications on his recent groin injury was called into action when he made two wonderful saves to deny the home side a last gasp winner.

Speaking at the post-match press conference, coach Avramovic said: “This is not the first time Thailand and Singapore played each other and both countries know each other well. I believe that this game is important for both of us as we prepare for the China game while the Thais will play Australia in the World Cup Qualifiers.

“It was an exciting and competitive game where both teams had chances. In the first half, we had more opportunities but they had chances in the second-half as well.

“It will be a difficult game against China as they have some quality players but we will go to Kunming and do our best and play our own game.”

Stopper Lionel Lewis also stepped in to assess his groin injury when he exclaimed: “I would first like to thank coach for giving me a good 45 minutes to play and test myself. I feel that I’m still not 100% but I’m getting there. I didn’t attempt to take any goal-kicks as we decided not to take the risk with a couple more days before the China game. As for the two saves towards the end of the game, it was part and parcel of the game and I definitely will continue to work towards full fitness when we reach Kunming.”

Hafiz Rahim, whose second-half appearance was his first-ever international match was equally delighted to be given a run-out by coach Avramovic when he said: “I wasn’t nervous when my name was called up to prepare to get on the pitch. I just wanted to go out there and do what I can and test myself against the Thai defenders. It was great to be given an opportunity to represent Singapore.”

The Lions will now move on to the next phase of their trip for the upcoming FIFA World Cup Qualifier against China PR when they travel up to Kunming on 26 September to continue with their preparations.

SOURCE - Singapore FA

In the last season just finished or half finished, god Indonesian football can be hard to put in a nutshell at times, the pleasant city of Malang boasted three football clubs. Arema in the top flight Indonesia Super League, Persema in that upstart Liga Primer Indonesia and Persekam in the second tier of the official stuff.


Anyway it looks like Persekam don't want to be part of the Indonesian football's latest new dawn and they will become an amateur side.

Mava langsai hutang dengan MOM



BEH SHUN TING (kanan) dan Luk Teck Hua antara pemain berpengalaman skuad bola tampar pantai wanita negara.


PERSATUAN Bola Tampar Malaysia (Mava) telah mendapat 'lampu hijau' daripada Majlis Olimpik Malaysia (MOM) untuk bertanding pada Sukan SEA di Indonesia, November depan.
Ini kerana Mava telah berjaya menyelesaikan hutang dengan badan induk berkenaan.

Setiausaha Kehormat Mava, Lim Poh Hong berkata, persatuan itu telah melunaskan hutang iaitu perbelanjaan tertunggak untuk Sukan SEA 2009 di Laos sebanyak RM51,000 kepada MOM pada awal bulan ini.
"Mava sedang bersiap sedia untuk menghadapi Sukan SEA. Kami akan menghantar dua pasukan untuk bola tampar pantai lelaki dan dua untuk bola tampar pantai wanita.

"Bagi acara bola tampar dewan pula, hanya pasukan lelaki sudah disahkan penyertaan.
"Kami masih berbincang sama ada hendak mengambil bahagian dalam kategori wanita atau tidak," kata Poh Hong.

Beliau berkata, Mava menyasarkan satu pingat bagi pasukan bola tampar pantai lelaki dan bola tampar pantai wanita pada temasya Sukan SEA kali ini.

Bagi acara bola tampar lelaki dewan pula, beliau berkata, Mava sekadar menetapkan sasaran hingga ke peringkat separuh akhir.

Poh Hong menambah, pasukan bola tampar pantai lelaki negara kini berada di Taiwan untuk menyertai Terbuka Taiwan sebagai sebahagian persiapan menghadapi Sukan SEA.

"Pasukan wanita pula baru saja pulang dari menyertai satu kejohanan di London.
"Walaupun kalah dengan pasukan-pasukan ternama dunia, mereka telah menunjukkan prestasi yang memuaskan," katanya.



KOSMO
PETALING JAYA: The Malaysian Golf Association (MGA) is only targeting a modest silver medal target for both the men’s and women’s teams in the upcoming Jakarta SEA Games in November.

MGA vice president Low Teck San has admitted that Phillipines, Thailand and Indonesia will be the ones to beat and getting silver is just a realistic target.

“As of now we have yet to finalise our team for the Games.
“We will only announce the team at the end of September,” said Teck San after the venue launch of the 100Plus Malaysian Junior Open at the Saujana Golf & Country Club yesterday.

“For the men, so far we only have Gavin Kyle Green and Mohd Arie Irawan Ahmad Fauzi who are committed in participating in the event.”

“We are also aware that Kelly Tan has an hectic schedule in the US but we’re trying to persuade her to play in the Games as well because that will surely give our women’s team an edge,” said Teck San.

Kelly is the top national junior golfer in the country and is currently training in Florida where she competes in amateur tournaments there.

Meanwhile, 110 junior golfers from over 10 countries including Philippines, Singapore, Indonesia, India and Taiwan will be participating in the Malaysian Junior Open which begins from Sept 12-15.

In the boys’ event, last year’s overall category runners-up Jeremiah Kim will lead the Malaysian challenge while Isza Fariza Ismail will be tasked with winning the girls’ title in the absence of Kelly who has opted out due to a hectic schedule.

However, Isza who finished third in the Under-16 category last year will find it tough to win as defending champion Sarah Ababa of the Philippines is also competing.

Sarah is bidding to become the first golfer in the tournament’s history to retain the overall crown.



THE STAR
The latest Jakarta Casual Weekly is now up and running!

Lee Wei hoping for a silver lining in her last SEA Games

PETALING JAYA: The SEA Games organisers have surprisingly dropped the team events from the table tennis competitions in Jakarta for the first time but it has not dampened seasoned campaigner Beh Lee Wei’s desire to achieve a sweet swansong.

The 28-year-old Lee Wei is shelving plans for retirement to make her seventh consecutive SEA Games appearance for the country and she is hoping to mark it with a silver lining come November.
With the team events scrapped, the Table Tennis Association of Malaysia (TTAM) are only looking at Lee Wei and Ng Sock Khim, the Korat SEA Games silver medallist in 2007, to shoulder the challenge in the women’s events.

Sock Khim, who missed the previous SEA Games in Laos, went for a back operation recently and is expected to start training next month.

The two male paddlers for the SEA Games are Mohd Shakirin Ibrahim and Chai Kian Beng.
Having won only the bronze medals so far, Lee Wei will be more than happy to have a silver lining in her seventh SEA Games campaign.

“I thought about plans to retire after the Commonwealth Games last year but there are no good players coming up to challenge me and Sock Khim at the moment. I still can play and the country still needs my services for another SEA Games.

“This sport has been my passion and I can’t just say no,” said Lee Wei, who won her 11th national crown last December after prevailing over Sock Khim in the final.
Her decision to go for another fling at the SEA Games is also prompted by a desire to pursue a dream to play in the Olympics.

“I want to try to qualify for the London Olympics through the Asian qualifiers next year,” added Lee Wei, who played a pivotal role in helping Malaysia to finish with three bronze medals in Laos two years ago.
The hunt for medals this time will be limited to the five individual events but Lee Wei felt the better chances lies in the women’s doubles and mixed doubles.
Lee Wei is likely to partner Shakirin for the mixed doubles and she is hoping they can better their bronze medal showing from Laos.

Her hopes of a breakthrough outing is also boosted by news filtering out across the Causeway that world No. 2 Feng Tianwei is the only star in the Singaporean team while the others are second stringers.
This is due to the commitments of the Singapore seniors like Wang Yuegu and Li Jiawei, world No. 7 and No. 20, having to focus on improving their rankings in the world circuit ahead of the Olympics next year.
“Singapore, as usual, are the favourites when it comes to the SEA Games. They won six out of the seven gold medals at the last SEA Games.

“I heard that Singapore are not sending their first team but the ones coming, I’m sure, are not pushovers,” she added.
The last time Malaysia captured gold at the SEA Games was in Manila in 1991 through the women’s doubles pair of Phua Bee Sim-Chong Choi Thing.


THE STAR

INASOC berhasil menggaet Indosat sebagai sponsor melalui penandatangan MoU, Senin.



Zika Zakiya
Logo Sea Games XXVI (ANTARA/Andika Wahyu)

VIVAnews - Penyelenggaraan SEA Games XXVI 2011 di Jakarta dan Palembang dipastikan akan didukung teknologi terkini. Mulai dari link Internastional Broadcasting Center untuk siaran TV, layanan mobile voice telephony, layanan roaming, dan layanan Blackberry.



Semua ini bisa terjadi setelah Indonesia SEA Games Organizing Comitee (INASOC) mengukuhkan kerjasama dengan Indosat melalui Memorandum of Understanding (MoU), Senin, 22 Agustus 2011. Kerjasama ini memungkinan layanan telekomunikasi terkini untuk para atlet, panitia pelaksana, media, maupun partisipan yang ada.



Hadir dalam penandatanganan MoU ini Menpora Andi Mallarangeng, Presiden INASOC Rita Subowo, Presdir dan CEO Indosat Harry Sasongko, serta Ketua Harian INASOC Rahmat Gobel."Dukungan ini membuat atlet, ofisial, dan pelatih merasa tidak sendirian karena ada yang mendukung," ujar Rita di kantor pusat Indosat di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.



Selain dukungan, Menpora juga ingin agar SEA Games 2011 di Indonesia bisa menjadi garda terdepan untuk mensukseskan target masyarakat ASEAN."SEA Games tahun ini akan disiarkan lewat berbagai media terutama internet. Ini bisa menjadi alat utama untuk menyatukan masyarakat ASEAN dalam olahraga," kata Menpora.



Indosat menjadi pihak swasta keenam yang menjadi Prestige Partner untuk SEA Games 2011. Sebelumnya Garuda Indonesia, Panasonic, Media Nusantara Citra (MNC), Samsung, dan Unilever sudah lebih dulu menjadi partner utama INASOC untuk SEA Games 2011.

• VIVAnews


Wisnu Aji Dewabrata | Robert Adhi Kusumaputra
Share:
SEAG2011 Logo SEA Games 2011

JAKARTA, KOMPAS.com - Indosat menjadi sponsor pesta olahraga dua tahunan negara Asia Tenggara atau SEA Games XXVI yang akan digelar di Jakarta dan Palembang tanggal 11-22 November 2011.

Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dalam mendukung kesuksesan SEA Games. Hal ini sejalan dengan misi kami menjadi operator yang memberi layanan berkualitas.
-- Harry Sasongko

Penandatanganan kerja sama antara Indosat dan Panitia Penyelenggara SEA Games (Inasoc) Pusat berlangsung di Gedung Indosat, Jakarta, Senin (22/8/2011).

Indosat akan mendukung kebutuhan telekomunikasi panitia, media, dan kontingen SEA Games di Jakarta dan Palembang. Indosat juga mendukung penyediaan layanan International Broadcasting Center untuk siaran televisi melalui jaringan satelit Indosat.

"Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dalam mendukung kesuksesan SEA Games. Hal ini sejalan dengan misi kami menjadi operator yang memberi layanan berkualitas," ujar President Directoe and CEO Indosat Harry Sasongko.

Menpora Andi Mallarangeng menuturkan, saat SEA Games diperkirakan terjadi kenaikan lalu lintas telekomunikasi sehingga hal tersebut harus diantisipasi.

Sejumlah perusahaan swasta maupun BUMN yang telah menjadi sponsor SEA Games antara lain Garuda Indonesia, Indofood, Unilever, Daihatsu, dan MNC TV.



Riana Afifah | Hertanto Soebijoto
Share:
KONTAN/FRANSISKUS SIMBOLON Sejumlah masyarakat Anti Rokok berunjuk rasa menuju gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu (9/3/2011). Dalam aksinya selain mensosialisasikan bahaya merokok mereka meminta agar memberi sanksi tegas kepada warga yang merokok di tempat umum.

JAKARTA, KOMPAS.com — Jelang perhelatan olahraga terbesar se-Asia Tenggara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman akan memantau lokasi-lokasi SEA Games XXVI dari bahaya asap rokok. Hal ini juga berkaitan dengan Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2010 tentang Kawasan Dilarang Merokok.

"Kami akan jadi tuan rumah SEA Games. Peraturan ini jadi pendukung utama untuk kesehatan atlet, pendukung, dan lain-lain," kata Arie ketika jumpa pers mengenai Kawasan Dilarang Merokok di Balaikota, Jakarta, Senin (22/8/2011).

Dia mengungkapkan, dari sektor pariwisata, pihaknya akan melakukan pelayanan yang terbaik untuk tamu, khususnya atlet yang akan bertanding nanti. Selain itu, pengawasan akan tersebar di berbagai venue, hotel, dan juga tempat hiburan yang kemungkinan besar akan dikunjungi oleh atlet.

"Kami telah melakukan survei. Berdasarkan hasil survei ini menghasilkan indikasi positif. Kami akan fokus di hotel-hotel yang menjadi fasilitas SEA Games," ungkap Arie.

Dia berharap bahwa pada saatnya akan ada kemajuan yang signifikan dari pemberlakuan peraturan ini. Survei ini pun dilakukan untuk mengetahui sejauh mana implementasi Kawasan Dilarang Merokok tersebut. Dengan demikian, 20 venue SEA Games beserta dengan tempat penginapan atlet ditetapkan sebagai Kawasan Dilarang Merokok.

Pihak yang bekerja sama dengan Disparbud DKI untuk menyukseskan peraturan ini adalah BPLHD DKI dan lembaga swadaya masyarakat Swisscontact Indonesia Foundation. Nantinya juga akan dilakukan pemasangan tanda pemberitahuan yang menyatakan kawasan tersebut, termasuk KDM.

Di masing-masing venue dan hotel tempat penginapan atlet akan terpasang poster atau tanda dilarang merokok di kawasan ini, termasuk di KDM.

"Artinya para atlet, official, bahkan tamu-tamu lainnya dilarang merokok di hotel dan venue. Begitu juga dengan para penonton di tempat pertandingan, harus menghargai kebijakan dengan tidak merokok saat pertandingan berlangsung," jelasnya.

Rencananya, di setiap venue dan hotel akan dipasang detektor asap rokok sehingga ketika paparan asap rokok sudah tinggi, detektor tersebut akan berbunyi. Saat ini baru Hotel Atlet Century yang sudah memasang alat tersebut, tempat lainnya akan menyusul.

Kerja keras Indonesia mendapat apreseasi dari ketua delegasi asal Singapura.



Marco Tampubolon, Zaky Al-Yamani

VIVAnews - Ketua Delegasi Olahraga (Chef De Mission) dari sebelas negara peserta SEA Games XXVI bertemu di Hotel Sultan, Jumat, 19 Agustus 2011. Pertemuan ini membahas berbagai hal terkait persiapan pelaksanaan SEA Games yang akan digelar di Jakarta dan Sumatera Selatan, 11-22 November mendatang.



Agenda yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut yakni mengenai perkembangan-perkembangan tempat pertandingan dan perkampungan atlet (atlet village). Selain itu, dibahas juga mengenai transportasi, akomodasi, Media Press Center dan International Broadcast Center.



Ketua Umum KOI, Rita Subowo dalam sambutannya, mengaku optimistis pembangunan sarana pertandingan akan dapat dirampungkan sebelum pelaksanaan ajang olahraga dua tahunan ini digelar. "Tidak ada alasan untuk tidak optimis. 11 negara sudah menyatakan komitmen siap membantu kita, jadi mari kita ciptakan suasana optimis," ujar Rita.



Sementara itu, Ketua Delegasi asal Singapura, Abdurahman Hasan mengapresiasi usaha Indonesia mempersiapkan penyelenggaraan SEA Games dengan baik.

"Selamat kepada Inasoc atas kerja kerasnya mempersipakan penyelenggaraan sea games dengan baik. Saya yakin indonesia akan menjadi tuan rumah yang sukses," ujarnya.



Sebelum pertemuan, seluruh Delegasi dari negara peserta SEA Games diberi kesempatan meninjau lokasi pertandingan di Jakarta maupun Palembang. Sejumlah tempat pertandingan di Sumatera Selatan saat ini masih dalam tahap penyelesaian proses pembangunan.



Ketua Delegasi asal Brunei Darussalam, Roshadi Muhammad Daud pun berharap SEA Games dapat berjalan lancar dan sukses. "Seminar berjalan baik. Semua dijelaskan dan kami dapat mengerti. Semoga SEA Games berjalan baik," ujar Roshadi.



Sumatera Selatan akan menjadi tuan rumah Upacara Pembukaan dan Penutupan Sea Games XXVI. Upacara tersebut akan diadakan di Stadion Jakabaring, Palembang.



Sumatera Selatan sendiri nantinya akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertandingan cabang olahraga atletik, bisbol, biliar dan snoker, bola voli(indoor dan pantai), bridge, catur, menembak, renang, loncat indah, renang indah, fin swimming, tinju, senam, petanque, sepatu roda, sepak takraw, sofbol, tenis dan soft tenis, panjat dinding, ski air, angkat besi dan gulat.



Sementara itu, Jakarta akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertandingan cabang olahraga anggar, bulutangkis, bola basket, balap sepeda, boling, dayung, berkuda, golf, judo, karate, paralayang, panahan, pencak silat, renang, sepakbola, futsal, selancar angin, shorinji, kempo, tenis meja, taekwondo, vovinam dan wushu.

• VIVAnews


Aloysius Gonsaga Angi Ebo

JAKARTA, Kompas.com - Sekitar 24 stasiun televisi dari sepuluh negara peserta SEA Games XXVI memastikan akan meliput perhelatan olahraga Asia Tenggara ini di Palembang dan Jakarta, pada 11-22 November mendatang.



"Sudah ada sekitar 24 stasiun televisi dari negara peserta SEA Games yang sudah memastikan bakal meliput event ini di Palembang maupun Jakarta," ujar Direktur Broadcast INASOC, Linda Wahyudi, di Jakarta, Kamis (18/8/11).



Hal itu dikatakan Linda di sela pertemuan kalangan stasiun televisi dari negara peserta (Broadcasters Meeting) di Hotel Sultan Jakarta. Linda mengungkapkan, dari pertemuan yang diikuti stasiun-stasiun televisi dari 10 negara peserta itu diperoleh keterangan semua kontingen masing-masing negara akan datang dengan stasiun televisi mereka masing-masing, bahkan Thailand akan mengerahkan delapan channel.



"Semua negara akan datang dengan televisinya masing-masing. Thailand akan datang dengan delapan channel, diantaranya Channel 3, 5, 7, 9, 13, National Broadcasting Thai dan juga televisi kabel berbayar Thai Cable," ujarnya.



Linda menambahkan, Vietnam yang bangkit sejak menjadi tuan rumah SEA Games 2003, sekarang memiliki kekuatan media yang luar biasa dengan mengerahkan lima tv channel.



"Vietnam lima channel, Filipina ada tiga channel, Malaysia dan Singapura masing-masing tiga channel, Brunai dan Timor Leste juga sudah melaporkan akan meliput dengan televisinya masing-masing," ujarnya.



Sementara untuk tayangan di dalam negeri, Linda juga memastikan INASOC akan menyiarkan secara langsung 12 cabang pada setiap hari seperti cabang-cabang sepak bola, futsal, bulu tangkis, senam, akuatik, voli, perahu tradisional, basket, olahraga bela diri, tinju, wushu dan taekwondo.



"Semua ini hal yang biasa dilakukan sebuah negara tuan rumah. Pusat kegiatan peliputan (Main Media Centre) akan dipusatkan di Palembang, yakni International Broadcast Center (IBC) akan berada di gedung Bank Sumsel Babel berlantai 14. Kita akan menempati tiga lantai dengan tiap lantai seluas 1.200 m2 dilengkapi fasilitas standard," jelas Linda.



Persiapan venue berjalan lancar

MALAYSIA berpuas hati dengan tahap persiapan venue Sukan Sea Indonesia dan yakin pihak penganjur kejohanan akan dapat menyiapkan sepenuhnya semua kerja sebelum November ini.
Ketua Kontinjen Negara (CDM) ke Sukan Sea Indonesia, Datuk Naim Mohamad yang melawat venue kejohanan itu di Jakarta dan Palembang bersama delegasinya pada 18 Ogos lepas menyatakan rasa puas hati terhadap persiapan yang sedang rancak dijalankan.

“Kami bersama kontinjen delegasi Asean lain telah melawat ke tempat-tempat kejohanan dan secara keseluruhan berpuas hati dengan venue di Jakarta yang kebanyakannya telah siap.

“Kalau tidak siap pun dianggarkan hanya 10 peratus sahaja dan memerlukan pengubahsuaian kecil. Penganjur telah memberi jaminan bahawa ia dijangka siap dalam tiga hingga empat minggu lagi,” katanya.

Katanya lawatan venue ke Palembang diketuai oleh timbalannya Datuk Syed Mustaffa Syed Ali yang merupakan Presiden Persatuan Raket Skuasy Malaysia (SRAM) dan turut berpuas hati dengan penganjur yang dianggap komited, gigih mengejar masa menyiapkan venue.

“Saya difahamkan masih terdapat satu atau dua venue yang masih belum siap di Palembang dan dijangka siap selewat-lewatnya dua minggu sebelum temasya bermula,” katanya.

Jakarta dan Palembang akan menjadi tuan rumah edisi ke-26 Sukan Sea dari 11 hingga 25 November.

Dalam perkembangan lain, Naim yang juga Timbalan Presiden Persekutuan Kebangsaan Berbasikal Malaysia (PKBM) memberi jaminan penginapan atlet negara telah disediakan dan diuruskan dengan terbaik oleh penganjurnya.

“Setakat ini kita tidak mendengar masalah yang berlaku dalam penganjuran. “Bagi atlet beraksi di Palembang, mereka akan ditempatkan di perkampungan sukan sementara atlet beraksi di Jakarta, mereka akan menginap di hotel yang disediakan oleh penganjur,” katanya.


MyMetro 
 

Singapore International To Join Deltras?

I love the way how what would in England be sensational stories here become a throwaway comment in another much less interesting story.


Deltras of course have a new coach. Jorg Steinbrunner from Germany. This run of the mill story says that Deltras, nicknamed The Lobster (singular), are holding trials and a couple of doezen players have joined up.


The article mentions the signings Deltras have already made plus another couple of locals they maybe interested. Then, right towards the end, the club manager, not the 24 year old girl from last season, the manager suggests that Singapore international striker Noh Alam Shah would be joining the club!


In the news hungry English media where every nuance and utterance is forensically covered with the proverbial fine tooth comb this story would halt the presses. NAS is a big name, one of the biggest in South East Asia. That he is being linked with a move away from Arema, one of the biggest clubs in Indonesia, to nearby Deltras surely is worth more than just a couple of lines in another story?


Anyway I have tried confirming the story but no luck yet. We shall wait and see!

Hougang Pushed All The Way

Holding a 3-0 lead going into the 2nd leg of their Singapore Cup Quarter Final against Myanmar side Okkthar United, Hougang United were made to fight all the way as the Myanmar team gave them a scare or two. Fortunately for the daftly nicknamed Cheetahs, Jordan Webb's goal right on half time gave them some breathing space but their 3-1 loss was enough to see them into the semis where they join Albirex Niigata, who defeated them in the League Cup Final, and Home United.


Tonight sees Etoile and Gombak United play their 2nd leg with the Frenchies holding a slender 1-0 lead.
Phaitoon Thiabma, who enjoyed a couple of spells with Persijap in the Indonesia Super League, has been called up by new Thai coach Winnie Schaefer ahead of their opening World Cup Qualifiers.


Missing from the squad is the Thai Premier League's Sarayut Chaikamdee. I watched Thailand during last years AFF Cup and often felt their game lacked its normal fluidity by having the relativley static Sarayut as a target man.


Good to see Sompong Soleb, another former Thai Port striker, called up.


More analysis of the squad can be found on Thai Fussball.


Goalkeepers:

Sivaruck Tedsungnoen (Buriram-PEA)

Sinthaveechai Hathairattanakool (Chonburi FC)

Kawin Thammasatchanan (Muang Thong United)

Chatchai Budprom (Osotspa-Saraburi)



Defenders:

Suttinan Phuk-hom (Chonburi FC)

Cholratit Jantakam (Chonburi FC)

Suree Sukha (Chonburi FC)

Niweat Siriwong (Pattaya United)

Pratum Chuthong (Osotspa-Saraburi)

Paitoon Tiepma (Muang Thong United)

Supachai Komsilp (Bangkok Glass FC)

Theeraton Bunmathan (Buriram-PEA)



Midfielders:

Adul Lahso (Chonburi FC)

Pokkhao Anan (Police United)

Surat Sukha (Buriram-PEA)

Apipoo Suntornpanavej (Osotspa-Saraburi)

Rangsan Viwatchaichok (Buriram-PEA)

Suchao Nuchnum (Buriram-PEA)

Datsakorn Thonglao (Muang Thong United)

Jakkraphan Kaewprom (Buriram-PEA)



Strikers:

Teerasil Dangda (Muang Thong United)

Wuttichai Tathong (Sisaket FC)

Surachart Sareepim Police United)

Chatree Chimtalay (Bangkok Glass FC)

Sompong Soleb (Buriram FC)
This comes from a local tabloid...my language skills aren't good enough to tell whether they are confirmed or just negotiations or rumours. The presence of a company name in the original, not replicated here, suggests they are more than confirmed but I await others before coming down either way.


A couple of geographically interesting ones!


Persiraja & Aceh United - makes sense, both from Banda Aceh
PSMS & Bintang Medan - makes sense, both from Medan and PSMS have the brand recognition
Pro Titan & Medan Chiefs - makes sense, both have same owner
Persik & Minangkabau - East Java and West Sumatra? To be fair the city of Padang, home to Minangkabau, probably couldn't afford two teams
Persijap & Bogor Raya - Central Java and West Java? Greater Bogor already has Persikabo...
Persiba Bantul & Bandung - Yogyakarta Special Area and West Java! Bandung had to merge with someone. The city is Persib blue 100%.
Persis Solo and Solo - makes sense. Indonesia needs the city of Solo represented in the top flight
Perspiasi & Batavia Union - interesting one. Batavia Union originally spawned from Persitara but played many home games in Bekasi, West Java.
Persebaya & Persebaya 1927 - no explanation needed
PSS & Real Mataram - makes sense, both from Yogyakarta Special Area
PSIS/PPSM & Semarang United - SU will have to join forces with someone...but who with?
PSBS Biak & Cendrawasih Papua - makes sense, both in Papua though distances there are great
Perseden & Bali De Vata - makes sense, both on Bali
Persibom & Manado United - makes sense, both from North Sulawesi


If anyone knows more then feel free to let me know...
Now safely ensconsed in the Deltras hot seat, new coach Jorg Steinbrunner, formerly of Woodlands Wellington, Sengkang Punggol, Etoile and Medan Chiefs, is wasting no time bringing in a couple of familiar faces.


Former Woodlands and Medan Chiefs Abdelhadi Laakkad is a Moroccan striker who scores goals, as opposed to Chamakh who is a Moroccan striker who gets pushed off the ball way too easily. Laakkad previously played with Jorg at Woodlands and Medan.


Another familiar face is Kevin Yann. The young French man first made an impression in last years Etoile team that won the SLeague and followed his German coach to Medan earlier this year.

Challenging The Perceived Wisdom In Singapore

It’s been a while since I’ve had a good wholesome rant about football in Singapore. I find it very therapeutic to lash out once in a while from the anonymity of a keyboard and decry the faults so evident in others while I am never called to task on my opines!

Personally speaking I find Singapore football to be exciting. In fact the SLeague is the most exciting league in south east Asia. No ifs, buts or maybes.

Take a look at this current season where perhaps three or four teams are serious title contenders. But look at the intriguing sub plots lower down the ladder. The resurgence of Hougang United, Geylang’s fine unbeaten ru, Etoile’s bounce back from the five point deduction, Balestier’s switch from cellar dweller to mid table, Tanjong Pagar’s youth and ability to give the big boys a run for their money.

And there’s more. Hougang fans attempting to create an atmosphere at SLeague games, young players making an impression on the national team, Harris’ growing maturity, Home United’s fine form, Jordan Webb making an impression, Fazrul Nawaz netting consistently.

I could go on but that will do for now.

The head of the Football Association of Singapore has decided that next season they will do more about attracting fans to games and he has set up a committee to find ways of doing this. I have no idea who is on this committee, I imagine a bunch of time servers and the usual faces who have their boats in the papers but I tell you who should be on any gob fest looking to revitalize Singapore football.

The lads behind Lions All The Way who have taken to following the Lions and giving them a bit of a cheer. United 4 United, a group of lads who have taken to following Hougang United and are trying to have a bit of a laugh at home and away games. The lads behind Bola Sepak and Liga Singapura plus the other bloggers who write at great length about a game all but ignored by the national media,

I guess though the panel will be stuffed with people who are called stake holders, a term which worries me. I guess it includes sponsors and let’s face it don’t they do a great job of both promoting the league and their products? There is a beer sponsor yet you can’t buy beer! One sponsor delights in giving away free ice cream! Hands up if free ice cream has ever enticed you to a football match? Seriously, until now they have contributed little, what makes us think they can do so in the future?

One suggestion to bring back the fans is to improve the quality of football as if all it takes is Harry Potter waving a wand! The football ain’t that bad and yes, there are dull games just as there are dull games in the English Premier League involving Singaporean’s favourite football teams, Liverpool and Manchester United. Hell, maybe even Barcelona have been involved in crap games.

Did you know the population of Tampines is reckoned to be 216,000? Bigger than the combined populations of Blackburn and Wigan in England! Two of the smaller teams in England yet Blackburn attract over 20,000 every home game while maybe 15,000. Tampines Rovers? In the low hundreds!

You could say the same about Jurong, which doesn’t even have a team anymore, Geylang and Woodlands. Why are crowds so risible? What have the FA done about correcting the slide to anonymity? What have the clubs done to get out in the community? How do week day evening kick offs encourage kids to attend football matches?

Attracting more people to football matches in Singapore is’t easy and I don’t mean to imply it is. It involves changing the mindset of the whole population who despite their flag waving on 9th August still feel the pull of the old colonial power. Everything foreign, goes their logic, is good while everything local is crap. Except the government of course who are brilliant!

Change the mindset and we’re on our way!

Local reports suggest former Philippines national team coach Simon McMenemy is in the frame for the Sriwijaya job.


The team from Palembang had appointed Kashadarti to run the team alongside veteran Keith Kayamba but now have realised K doesn't have the correct license.


he report also suggests Drago Mamic, formerly of Churchill Brothers and the Myanmar national team, is in the frame for the job
Short on cash it looks like Manchester United will look to fans in Singapore to help pay off their debts.


United of course are the second biggest team in Singapore after Liverpool.

Kenji Arrival Signals Amri's Exit

Persiba Balikpapan have signed Japanese striker Kenji Adichihara from Bontang. Kenji spent two years with the team about six hours up the road from Balikpapan and netted 30 goals in his time there despite the team struggling most of that time.


He will renew his productive strike partnership with Paraguayan striker Aldo Baretto who made the same journey last year and has decided to stay with the Honey Bears for one more season.


Kenji, who also played for Albirex Niigata in the SLeague, will replace Singaporean striker Khairul Amri whose season with Persiba was marred by injury. Just like his time with Tampines Rovers was marred by injury. Just like his time with Young Lions was marred by injury.


In fact given his unmistakable talent and his ability to spend long periods on the treatment table he would seem an ideal signing for Arsenal. And with him being forever injured they wouldn't even need a work permit!


Anyway, one Honey Bear tells me Amri may turn up next in Malaysia with Selangor! The season doesn't start there till January 2012, that should be long enough for him to recover, get injured and recover again!
Over 2,500 fans filled the Hougang Stadium last night to see Hougang United take on Myanmar National League team Okkthar United, coached by Singaporean Sivaji.


Hougang, unfortunately nicknamed The Cheetahs, won 3-0 but it was the Myanmar fans who stole the show apparently by bringing a football style atmosphere to a game in Singapore.


3-0 is pretty bloody convincing, a damned sight more convincing than Arsenal's pissy 1-0 they take to Italy next week so it's far to say Hougang are on course for a second Cup semi final. They of course reached the League Cup Final before succumbing to Albirex Niigata on pens.


Hougang's turn around this season, sorry but I can't call a football team Cheetahs unless they come from continental Europe and speak with their hands a lot, has been one of the stories of the season in a truly thrilling season in Lion City.


Results So Far


Tampines v Home 3-3
SAFFC v Albirex 0-0
Hougang v Okkthar 3-0
Gombak v Etoile (play today)

Petanque tidak ke Sukan SEA 2011?

KUALA LUMPUR - Ketika persatuan lain sibuk menghantar atlet terbaik ke Sukan SEA Palembang 2011, cerita yang berbeza daripada Persekutuan Petanque Malaysia yang masih berhutang dengan Majlis Olimpik Malaysia (MOM).

Menurut Setiausaha Kehormat MOM, Datuk Sieh Kok Chi, persatuan tersebut mempunyai baki hutang RM38,000 ketika beraksi di Sukan SEA Laos 2009 di bawah kategori B dan perlu menyelesaikannya secepat mungkin.

"Bagaimanapun saya telah dijanjikan oleh persatuan tersebut bahawa mereka akan menjelaskannya secepat mungkin, ini kerana jika mereka tidak melunaskan hutang tersebut peluang untuk beraksi di Sukan SEA Palembang 2011 mungkin tertutup," katanya ketika ditemui Utusan Malaysia di Wisma MOM, semalam.
"Jelasnya, selain petanque terdapat sukan lain misalnya bola tampar melalui Persatuan Bola Tampar Malaysia telah pun menyelesaikan hutangnya dengan badan itu, semalam," katanya.

Acara petanque menawarkan 11 pingat emas di Sukan SEA Palembang 2011.
Menurut Kok Chi, seramai 320 atlet negara kategori A dan 200 kategori B akan mengambil bahagian di Sukan SEA 2011 manakala tarikh akhir untuk semua persatuan menyenaraikan atlet mereka yang layak pada 25 September ini.

"Setakat ini acara yang belum menyenaraikan atlet mereka ialah akuatik, bola tampar, petanque, angkat berat dan olahraga, saya rasa tidak ada masalah untuk kesemua acara tersebut kecuali olahraga," katanya.
Sementara itu, Kok Chi turut mengumumkan bahawa, Presiden MOM, Tan Sri Tunku Imran Tuanku Ja'afar bakal mengisi jawatan Presiden Persekutuan Sukan Komanwel (CGF) menggantikan Michael Fennell yang bersara selepas 17 tahun memegang jawatan tersebut.

Tunku Imran memenangi jawatan tersebut tanpa bertanding selepas tidak dicabar oleh calon lain menjelang Perhimpunan Agung CGF yang akan diadakan di St Kitts, November ini.
Sebelum ini Tunku Imran memegang jawatan sebagai Naib Presiden CGF.

"Ia bakal memberi impak yang baik buat Malaysia berikutan jawatan tertinggi CGF disandang oleh Presiden MOM, Tunku Imran," kata Kok Chi.


Oleh FERZALFIE FAUZI
ferzalfie.fauzi@utusan.com.my
top