Triono Wahyu Sudibyo - detikNews
Semarang - Dari Magelang kemudian ke Yogyakarta, obor SEA GAMES bergerak dan akhirnya tiba di Semarang, Jateng, Selasa (25/10/2011) sore. Rombongan diarak keliling kota dan disambut hiburan.

Di perbatasan Kota Semarang, rombongan yang terdiri dari pembawa obor, komunitas moge, perkumpulan jeep, dan denok-kenang (putra-putri) Semarang melakukan serah terima obor. Dalam rombongan juga tampak punakawan dan maskot SEA Games.

Mereka masuk kota, berkeliling melintasi berbagai jalan protokol seperti Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Sultan Agung, Jalan A. Yani, dan finish di SMA Negeri 3 Semarang. Sekda Provinsi Jateng Hadi Prabowo dan Wali Kota Semarang Soemarmo HS serta sejumlah pejabat Muspida Semarang. Wali Kota Semarang Soemarmo menyambut kedatangan rombongan tersebut.

"Mewakili masyarakat Semarang, saya berharap Indonesia dapat menjadi juara umum," kata Soemarmo.

Malam ini, rombongan Torch Relay SEA Games XXVI 2011 akan dihibur dengan gebyar budaya di halaman balaikota, Jalan Pemuda. Mereka juga disambut beragam atraksi seperti komunitas wushu, sepeda onthel, dan capoeira.

Selain untuk hiburan, panggung besar di balaikota juga digunakan untuk seremoni. Duta Obor SEA Games, Ruwiyati menyerahkan obor ke Wali Kota Semarang Soemarmo HS, untuk selanjutnya diserahkan kepada Edhie Baskoro didampingi Menpora Andi Mallarangeng. Dari Ibas, obor akan diserahkan kepada Gubernur Jateng Bibit Waluyo.

(try/ndr)
Selasa, 25 Oktober 2011
JAKARTA (Suara Karya): Tanda-tanda SEA Games XXVI bisa digelar sesuai jadwal 11 - 22 November nanti di Palembang dan Jakarta sudah mulai tampak. Penyelesaian tempat pertandingan di Palembang tinggal menunggu tahap akhir sedangkan di Jakarta persiapan sudah mencapai 95 persen.

Selain tetap konsentrasi untuk menuntaskan tahap akhir pembangunan arena pertandingan dan penunjang lainnya, kegiatan untuk mendukung pelaksanaan pesta olahraga antarbangsa Asia Tenggara itu juga sudah mulai digelar. Kirab obor SEA Games yang nanti akan menjadi penyulut Api SEA Games pada acara pembukaan di Stadion Jakabaring, Palembang sudah diambil di sumber api abadi Mrapen, Jawa Tengah, Minggu dan kini di arak keliling Indonesia sebelum disemayamkan di Palembang.

Pihak keamanan juga sudah menyatakan, siap mengamankan pelaksanaan gawe akbar dua tahunan yang akan diikuti 11 negara anggota ASEAN itu. Kemarin pihak Polda Metro Jaya melakukan rapat koordinasi pengamanan SEA Games di Jakarta. Hadir dalam rapat tersebut, pihak penyelenggara (Indonesia South East Asian Games Organizing Committee/Inasoc), Asisten Operasi Kasdam Jaya Letkol Inf Toyo, Kepala Damkar dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta Paimin Napitupulu, perwakilan Dinas Perhubungan DKI Syamsul Mirwan, dan perwakilan Satuan Polisi Pamong Praja DKI, dengan Biro Operasi Polda Metro sebagai tuan rumah.

Menteri Pemuda dan Olah Raga, Andi Mallarangeng memastikan, pelaksanaan SEA Games XXVI di Palembang dan Jakarta berlangsung sesuai jadwal. "Semua akan berjalan sesuai jadwal, jangan khawatir," kata Andi Mallarangeng saat melepas Api SEA Games menuju Yogjakarta, di Komplek Taman Wisata Candi Borobudur, Minggu (23/10) malam.

Menurut Andi Mallarangeng, pihaknya sedang menyempurnakan beberapa fasilitas yang belum selesai dibandung. "Persiapan sudah berjalan dengan baik. Fisiknya boleh dikatakan sudah selesai tinggal mungkin satu, dua finishing. Sekarang kami menyelesaikan peralatan-peralatan yang dibutuhkan," ujarnya.

Soal target perolehan medali, meski tidak menyebut jumlah pasti Menpora optimistis Indonesia menjadi yang terbaik. "Tentu saja ada hitunganya. Yang jelas kami optimistis jadi yang terbaik," kata Andi Mallarangeng.

Sedangkan Inasoc DKI Jakarta mengklaim persiapan venue SEA Games XXVI/2011 di wilayahnya telah mencapai 95 persen. Sampai saat ini, panitia setempat menunggu realisasi perlengkapan yang menjadi tanggung jawab Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora).

Sekum Deputi I Inasoc DKI Jakarta Teddy Cahyono mengungkapkan, dua venue yang masih dalam tahap penyelesaian akhir adalah venue BMX di Ancol dan dayung di Situ Cipule, Karawang. Dua venue cabor (cabang olahraga) andalan Indonesia itu pun, menurut Teddy, hampir selesai.

Untuk menunjukkan kesiapan venue di wilayahnya, Teddy menyebut sejauh ini dari 23 cabor yang dipertandingkan di Jakarta, hampir seluruhnya telah menggelar test event. Hanya tersisa golf dan wushu yang belum melaksanakan uji venue. Test event golf rencananya digelar pada 24-25 Oktober ini, sedangkan wushu pada akhir bulan. (Gungde Ariwangsa)
Defenders Oliver Nicholas and Rhema Obed maybe unfamiliar names to many but they have rubbed shoulders with the likes of Emmanuel Frimpong and Conor Henderson, two highly rated young Arsenal players. In fact, anorak alert, the four of them feature side by side in the Arsenal Handbook 2008/2009.

They're together no more of course. Nicholas and Obed are joining a couple of dozen other prospects hoping to get picked by SLeague teams ahead of next season. They will be taking part in open trials where SLeague coaches will have the opportunity to run their eye of the lads.

Timor Leste The Guests

Indonesia Under 23 will play Timor Leste Under 23 at Bung Karno Stadium tomorrow afternoon. Tickets cost 20,000 IDR and 100,000 IDR.

Irfan Bachdim burst on the Indonesian football scene some 12 months back but unfortunately it wasn't only his football people were talking about. His supposed boyish good looks, done nothing for me, had teenage girls swooning in ways Budi Sudarsono and Jendri Pitoy could only dream about. Bachdim, and his model girlfriend, moved from the sports pages to the front pages as the celebrity world discovered him and, momentarily at least, made the national team cooler than a polar bear in Raybans.

Soon, it became clear that Bachdim's focus was no longer on kicking a ball and his team mates. He spent more and more time on personal sponsorship deals, appearances and a movie, missing training and cutting a more remote figure at his club, Persema.

His presence made the unfashionable Persema, the other Malang team, the glamour club of the short lived Liga Primer Indonesia, adding a few hundred to the gate here and there but all was not well.

Advice is easy to find in football as in life. The trick is to filter the bullshit and that only comes with experience. Fortunately football is littered with the wreckage of careers damaged by the inhalation of fame, riches and recognition at an early age. Bachdim needed protecting if he was to fulfill his ability much like Alex Ferguson did with Ryan Giggs.

But with a model girlfriend and an entourage who loved the limelight more than he did Bachdim was backing a loser from early on. No longer a shoo in, his football star has waned while he has seemingly concentrated on his extra curricular activities. Perhaps they do earn more, perhaps that is what he really wants, perhaps we will never know.

Bachdim is a likable lad, bemused by the nonsense that surrounds him but not strong enough to knock it on the head. Now, after falling out of favour with the national team and the Under 23s he has been banned from all football for Indonesia for three months for not turning up for training camps among other reasons.
Remember last season? When the Indonesia Super League began, three clubs jumped to the breakaway, short lived, unloved Liga Primer Indonesia who promised to change the game but couldn't even finish the season? And FIFA talked tough saying the FA had to solve the problem of the LPI because you couldn't have two premier football leagues running simultaneously with one league not under their control?

Well, since those heady, exciting days the focus has moved on from football which is a shame because the same crap is going on. But now the LPI people are in charge of the Football Association and the ISL teams are threatening a breakaway.

The LPI version kicked off a week or so back with one game but the rest of the season has been put on hold while everyone gets excited about an Under 23 competition. No one is sure if the league will resume...hell, no one even knows what teams are in the bloody thing.

Meanwhile the ISL version has released some fixtures for their season which will begin in December, with a three week break in December!

Just to add to the mess there are two Persija's, one in each league but only the LPI version have been told they cannot use that name...they should call themselves Jakarta FC like they did during LPI when they failed to attract any fans.

Nope, I don't make this stuff up. If I was to write about it daily I would go ga ga, the mental and verbal gymnastics are mind boggling.

I trust the suits at the AFC and FIFA are keeping up with the events here. Perhaps they're waiting for something to actually happen rather than loads of piss n wind.

Being reported that Peter Butler, who used to play for West Ham United, will soon be back at the helm of Kelantan. Malaysia Football says the former coach of SAFFC, Persiba, Kelantan and Yangon United will return to his old desk next month.

SEA Games: Athletes' Dorm In Palembang Ready By November

KUALA LUMPUR, Oct 22 (Bernama) -- The Indonesian SEA Games Organising Committee (Inasoc) for Palembang is confident the athletes village dormitory will be ready early next month, for the regional meets.

The Jakarta Post quoted Inasoc director for Palembang, Muddai Madang, as saying that they had begun installing household equipment, including furniture and electronic devices, for the dorms which should be completed by end of this month.

"We have placed items in the dorms such as beds, desks and chairs," he said.

Muddai said Indonesian athletes were scheduled to be in Palembang early next month, to ensure they had time to adapt to the venues.

The athletes village which is located in the Jakabaring Sports Complex will accommodate about 2,300 athletes and officials.

About 5,000 athletes and officials are expected to take part in the Games. Half the number will be competing in Jakarta.

In Jakarta, the organising committee has prepared 3,997 rooms at 54 hotels for 3,766 athletes, 1,877 officials and 1,135 referees who will stay in the city during the Games.

-- BERNAMA

Persib's Aussie Interests


This report suggests Persib Bandung are interested in a couple of Australian midfielders. Robbie Gaspar has spent several years in Indonesia playing for clubs like Persita, Persiba and Persema but has been without a club since leaving Persema during last season's short lived LPI.

The other Aussie reportedly interesting Persib is Goran Subara. The defensive midfielder (pictured top left playing for Gombak United) can also do a job in the centre of defence and had a short spell with PSM, also in the LPI, last season. He first came to prominence with Gombak United in the SLeague and after his unhappy PSM adventure he returned to Singapore with SAFFC.
Keith Kayamba Gumbs has been at the heart of Sriwijaya's successes over recent years and his consistent performances have seen him recalled to the St Kitts & Nevis national team for their World Cup Qualifiers.

They play Canada home and away so as well as adding to his airmiles Kayamba will get to play some football...something he is highly unlikely to do here for a while!

Obor SEA Games Dilengkapi Konstruksi Bunga Teratai
Tribunnews.comjakan.

"Obor gas ini rencananya akan dinyalakan Presiden SBY," jelasnya singkat.


Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Syahrul Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sejumlah tenaga ahli dari China mempersiapkan pemasangan tiang obor SEA Games 2011 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Jumat (21/10/2011).

Menurut seorang pekerja yang ikut membantu pemasangan obor, pemasangan tiang obor tersebut sudah tiga hari dikerdi atasnya dipasang bunga teratai, menjadi 20 meter," urainya.

Editor: Anwar Sadat Guna | Sumber: Sriwijaya Post
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com
Taufik Wijaya - detikNews
Share5

Palembang - Rencananya, 3 hari menjelang pembukaan SEA Games XXVI, ruas jalan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, sampai Jakabaring Sport City, akan dibuat steril dari mobil parkir. Hal ini untuk memudahkan lalu lalang kendaraan terkait SEA Games.

Demikian hasil dari rapat panitia yang dipimpin Kadishub dan Kominfo Sumatera Selatan, Sarimuda, Jumat (21/10/2011). Rapat digelar bersama Kadishub Palembang Masripin dan dari Polresta Palembang.

"Pada saat opening dan closing, akses jalan poros utama mulai ditutup pukul 14.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB," kata Sarimuda.

Selain pengaturan arus kendaraan dan sistem parkir, Dishub juga menyiapkan tiga kendaraan derek yang ditempatkan di Jakabaring, Terminal Alang-Alang Lebar dan Karyajaya. Kendaraan derek digunaan bagi kendaraan yang mogok atau nekat parkir di sepanjang akses menuju Jakabaring Sport City.

(tw/fay)

" Sent from Smartfren Blackberry, Hebat Cepat Hemat "
Selain area pertandingan, petugas juga mengamankan 32 tempat akomodasi para peserta.

Sandy Adam Mahaputra, Siti Ruqoyah
VIVAnews - Sebanyak 10.886 personel gabungan polisi, TNI dan Satpol PP akan mengamankan jalannya SEA Games yang berlangsung di Jakarta. Pengamanan tersebut dimulai dari tanggal 8 hingga 27 November 2011.

Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Komsaris Besar Pol Sujarno, menjelaskan jumlah personel gabungan tersebut dengan rincian 1000 personel TNI, 3000 satpol pp dan sisanya jumlah personel polisi.

"Semua personel mengamankan 18 tempat pertandingan dari 20 cabang olahraga yang akan berlangsung di Jakarta. Semua tempat dan akomodasi akan disterilisasi," ujar Sujarno, Jumat 21 Oktober 2011.

Sujarno menjelaskan, tempat-tempat pertandingan diantaranya Gelora Bung Karno, Senayan, Veldroome Rawamangun, Gor Ciracas, Ancol, Lapangan Sepak Bola Lebak Bulus dan tempat pertandingan berkuda di Arthayasa Stable, Cinere, Depok, Jawa Barat.

Sementara itu, untuk 32 tempat akomodasi para peserta, lanjut Sujarno juga akan diamankan, tempat akomodasi juga tersebar di beberapa kawasan bahkan ada yang sampai di tempatkan di Pulau Putri yang berada di Kepulauan Seribu.

"Selain itu juga, sistem pengawalan peserta hingga ketempat pertandingan termasuk dalam pengamanan," kata dia.

Seperti diketahui, Untuk mengurangi kemacetan di Jakarat saat acara SEA Games berlangsung, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk meliburkan siswa sekolah di ibukota selama lima hari.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan, Udar Pristono, pengalaman masa-masa libur sekolah, kepadatan kendaraan di jalanan cukup berkurang hingga 30 persen.

Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Novizal, mengatakan selama jalannya ajang SEA Games, pengerjaan proyek saluran air di kawasan Thamrin dan Sudirman akan diselesaikan pada pertengahan Desember.

Tapi target ini dipastikan mundur, karena saat pelaksanaan SEA Games 11-22 November 2011, pengerjaan saluran air ini akan ditunda dan dilajutkan kembali setelah Sea Games selesai.

"Kalau sesuai kontrak selesainya pertengahan Desember. Tapi selama SEA Games kegiatan dihentikan dulu, setelah itu baru dilanjut lagi," katanya, Jumat 21 Oktober 2011.
• VIVAnews
Oleh: Harian BeritaPagi Palembang


INILAH.COM, Palembang - Pengurus tiga cabang olahraga (cabor) akan melarang perusahaan IT asal Malaysia, WSL, konsorsium dari PT Maxxima,menangani pengerjaan IT SEA Games, jika perusahaan tersebut gagal membuktikan kemampuannya, hari ini Jumat (21/10).

"Kita akan buktikan. Bila mereka tidak mampu, kami akan menolak PT WSL dan providernya di Indonesia, PT Maxxima, masuk ke areavenue," tegas Sekjen Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Tonny Sastramiharja, saat konferensi pers di Sekretariat KONI Sumsel, Kamis (20/10).

Turut hadir dalam jumpa pers itu, Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Ahmad Rizal, Sekretaris PASI Sumsel Zulfaini M Ropi, Ketua Harian Perbakin Sumsel Dolok Saribu, dan perwakilan dari Pelti Sumsel Amruzi Minha.

Seperti diketahui, sebelas pengurus cabor resmi mengajukan protes kepada Kemenpora dan Ina-SOC pusat pada Selasa (18/10), karena telah menunjuk pemenang pengadaan barang dan jasa untuk IT penunjang SEA Games Palembang.

Protes ini dilakukan karena perusahaan yang ditunjuk sebagai pemenang pengadaan barang dan jasa untuk IT, WSL, dinilai tidak akan mampu melakukan pengerjaanGames Management System(GMS) danGames Result System(GRS), sesuai yang diinginkan penyelenggara, yakni acara pertandingan dan perlombaan tidak dapat ditayangkan secararealtimedanonline.

Hal ini lantaran WSL bukan rekanan dari Swiss Timing Omega, perusahaan pemroduksi alat pencatat skor.

Dikatakan, dalam pertemuan dengan Kemenpora di Jakarta, pihak Kemenpora tetap pada keputusan mempertahankan pemenang tender. WSL dinilai memiliki kemampuan mengintegrasikan sistem IT milik Swiss Timing Omega.

Setelah melalui diskusi dan perdebatan yang cukup alot, akhirnya disepakati, WSL akan dipertemukan dengan sebelas Pengprov di Palembang untuk menguji kemampuan perusahan IT dari negeri jiran tersebut. "Sekarang perwakilan dari Omega Swiss Timing telah tiba di Sumsel. Besok (hari ini -red) PT Maxxima dan WSL juga akan menyusul," katanya.

Menurut Rizal, mereka telah melakukan penyelidikan terkait kredibilitas WSL. Ternyata, perusahaan tersebut memang pernah menukangi IT SEA Games Laos 2009 lalu. Namun, sistemnya masih semi manual, yang mana hasil pertandingan dicatat dulu oleh panitia pertandingan, baru kemudian di-uploadke internet.

“Sedangkan dengan sistem GRS, dalam waktu 0,5 detik hasil pertandingan dapat terintegrasi langsung ke internet dan masing-masing stasiun televisi dari berbagai negara," paparnya.

Pemprov Sumsel sendiri telah membeli tiga alat standar olimpiade untuk venue atletik, menembak, dan akuatik. Tentu saja sangat memalukan kalau alatnya berstandar olimpiade tapi sistem IT malah manual.

Bila WSL terbukti tidak mampu melakukan pengerjaan GMS dan GRS, maka tiga pengurus cabang olahraga atletik, menembak, dan akuatik akan mendatangkan perusahaan IT dari Cina, atau perusahan lain yang punya afiliasi dengan Swiss Timing Omega. "Kemenpora mesti mencoret WSL bila perusahaan tidak mampu dan mengganti dengan yang lebih layak," katanya.

Sementara itu, CEO CEO Omega/Swiss Timing Mr Christophe Berthaud, mengatakan, pihaknya juga meragukan kalau WSL mampu mengintegrasikan dengan produk yang mereka miliki. "WSL tidak termasuk dalam daftar afiliasi Swiss Timing, mereka belum pernah melakukan itu. Tidak untuk WSL," katanya.

Sayangnya tes kemampuan itu kemungkinan tidak akan berlangsung. Pasalnya, alat Swiss Timing Omega yang dipesan Ina-SOC Sumsel masih berada di Bea Cukai Jakarta. Kemungkinan dalam dua hari kedepan baru bisa tiba di Sumsel.

"Tapi itu tidak jadi masalah. Setidaknya, kita akan mempertemukan pihak Swiss Timing dan WSL. Walaupun tanpa praktek lapangan, mereka bisa berdiskusi tentang cara pengoperasian alat tersebut," pungkas Rizal.
Metrotvnews.com, Palembang: Sebanyak 11 cabang olah raga SEA Games di Palembang terancam tanpa pencatat waktu dan papan skor elektronik. Pasalnya pihak operator informasi (WSL) yang ditunjuk kementerian pemuda dan olahraga, tidak bisa berintegrasi dengan sistim pencatat waktu yang ditunjuk panitia SEA Games.

Belum berhasilnya integrasi antara WSL dengan perangkat sistim pencatat waktu dan skor elektronik, membuat sejumlah petinggi dari pengurus besar olah raga mengancam akan menolak operator tersebut. Operator yang ditunjuk Kemenpora tersebut, tidak bisa berintegrasi dengan sisitim pencatat waktu dan skor yang ditunjuk INASOC, Swiss Timing Omega.

Perangkat Swiss Timing Omega tidak bisa berintegrasi dengan pihak operator WSL, karena operator tersebut belum pernah terdaftar sebagai perusahaan yang pernah berafiliasi dengan Swiss Timing Omega, perangkat yang sudah biasa digunakan pada Olimpiade dan Asian Games.

Adapun ke-11 cabang olahraga yang ditangani operator WSL adalah aquatik, atletik, menembak, renang, senam, voli, tinju, fin swimming, balap sepeda veledrom, dan dayung. Bila WSL tetap akan menjadi operator, maka ke-11 cabang itu bakal menggunakan hitungan secara manual, yang notabene akan membuat hasil terlambat keluar.(DNI)

With just about five games remaining in the SLeague it appears Home United are in pole position with a five point cushion over second played Tampines Rovers who have played a game less.

Last year's champions Etoile are out of the race, 10 points behind the leaders but then they did lose five points after getting involved in a brawl with Hougang United earlier in the season.

The title decider could well be on 23 November when Home travel to Tampines Stadium.

1 - Home United 28 21 2 5 70-70-27 65
2 - Tampines 27 19 3 5 54-22 60
3 - Albirex Niigata 28 19 2 7 75-25 59

Apologies for not having covered the best league in South East Asia in more depth recently...been somewhat desk tied...
Criminally I have not been keeping up with the Malaysia Cup over recent days. We're at the semi final stage now with the second legs being played tomorrow. As things stand:

Selangor v Terengganu 0-2
T Team v Negeri Sembilan 2-4

Is an all Terengganu final on the cards? NS's home advantage following their 4-2 win over the ever so daftly named (takes a deep breath) Terengganu PBDKT T Team makes it unlikely but this is Malaysian football after all so we'll see.

Negeri Sembilan have appeared in the last two finals, beating Kelantan in 2009 before losing to the same team in 2010, only their second ever success in the prestigious trophy. Selangor have of course won it on a record 32 occasions but the last time was 2005, an Arsenal like drought for them. Terengganu won their first and only Malaysia Cup in 2001 while T Team just have a daft name. Wonder what sort of support they get?
While Indonesia Under 23s defeated Mitra Kukar 5-1 in their latest friendly, holders Malaysia were in Ha Noi, Vietnam competing in the VFF Cup alongside Vietnam, Myanmar and Uzbekistan's Under 23 squads.

Malaysia started the campaign poorly, losing 3-1 against the Uzbeks. Next up was Myanmar and they won 2-1 with a late winner from Baddrol Bakthiar. They play the hosts on Sunday
I've missed out on Beckham mania. He started his football career when I had already left England so I was spared the hysteria and bullshit that accompanies people who are thought of as celebrities.

Now though it seems that I'm about to get my fair share with reports suggesting LA Galaxy will play a friendly in Jakarta at the end of November. Whether it happens or not it remains to be seen, and against who it remains to be seen.

Will it be worth going? A mid week evening game in the heart of Jakarta, pissing down with rain in the rainy season, standing in a sodden Bung Karno surrounded by day trippers and screaming pubescents taking pictures of anything on the pitch that has white skin, excitedly sending messages to their friends telling them breathlessly Becks waved at them, asking the guy next to them what colour shirt Beckham is wearing, a 1001 handphones with pissy cameras being used to capture the moment and You Tube being flooded with numpties and the moment they got close to the aging super star.

Think I'll give it a miss...
With the SEA Games, an Under 23 event, taking precedence over everything, including World Cup Qualifiers, the PSSI are busy scampering round trying to fine a venue to host the WCQ between Indonesia and Iran.

The game is scheduled on 15 November, check the AFC website, but that date falls slap bang in the middle of the SEA Games with Indonesia's Under 23s playing Thailand on the same day.

The WCQ dates were fixed months ago, the SEA Games dates earlier this week. It is heartening to know that there are people involved in running football in this part of the world who are totally incapable of scheduling a football match without having it clash with something of greater importance.

So now the PSSI are trying to find an alternate stadium so one country can host both the national and the Under 23 team on the same day. Clever stuff eh?

Two possibles being put forward are Jalak Harupat which is in the one street kampung of Soreang an hour south of Bandung, or Manahan Stadium in Solo which has the benefit of being in the city centre.

Then there is the small question of whether either ground is suitable. The AFC recently checked Indonesian stadiums and found only three met their standards; whatever they may be. One was Bung Karno, in Jakarta being used for the SEA Games, the Jakabaring in Palembang, being used for the SEA Games and the Mandala Stadium in Jayapura, about seven hours flying east of Jakarta.

But the PSSI are suggesting two grounds that don't fit AFC criteria...

Bukan alasan untuk gagal



SEBAHAGIAN besar daripada pemain dalam skuad Olimpik negara ini akan menggalas tugas mempertahankan pingat emas pada Sukan SEA di Indonesia bulan depan.



BERADA dalam ‘kumpulan maut’ bukan alasan bagi skuad bola sepak negara untuk gagal mempamerkan prestasi cemerlang, sekali gus mempertahankan pingat emas yang dimena- ngi pada Sukan SEA lalu.

Timbalan Presiden Persatuan Bola sepak Malaysia (FAM), Tengku Abdullah Sultan Ahmad Shah bertitah, ini kerana skuad negara telah menjalani latihan rapi selama dua tahun, termasuk berlatih di Slovakia dan mengikuti beberapa siri perlawanan persahabatan sebagai persiapan menghadapi temasya tersebut.

“Saya mendapati undian sku- ad negara ke dalam Kumpulan A begitu sukar dan penuh mencabar.

“Bagaimanapun, kita perlu mempamerkan prestasi mantap, jangan pandang rendah pada pasukan lawan dan beraksi penuh konsentrasi,” titahnya selepas baginda mengadakan Lawatan Kerja di Kompleks Asnaf, Majlis Agama Islam Pahang (MU- IP) di Sungai Soi, Kuantan semalam.

Hasil undian acara bola sepak Sukan SEA 2011 kelmarin menyaksikan Malaysia diundi ke dalam Kumpulan A bersama tuan rumah Indonesia, Thailand, Singapura dan Kemboja.

Kumpulan B pula terdiri daripada Vietnam, Myanmar, Fili- pina, Timor Leste, Laos dan Brunei.
Titah baginda lagi, antara pasukan yang perlu dihormati oleh Malaysia sepanjang kejohanan itu ialah pasukan tuan rumah Indonesia, Thailand dan Filipina.

Bagi meraih kejayaan, ujar baginda, jurulatih juga turut memainkan peranan penting dalam mencongak strategi selain keupayaan para pemain.

“Segalanya kini terserah kepada pemain yang mana mereka perlu bersikap positif.
“Begitu juga jurulatih, mereka perlu pandai dalam menyusun strategi,” titahnya.
Mengulas mengenai pertukaran venue perlawanan bola sepak iaitu dari Jakarta ke Palem- bang, baginda mengakui ia memberi sedikit kelebihan kepada tuan rumah.

Namun baginda bertitah, sukan bola sepak masa kini tidak hanya dipengaruhi lokasi perlawanan tetapi mengambil kira pelbagai faktor untuk mencatat kemenangan.

“Saya tidak dinafikan ia memberi sedikit kelebihan kepada tuan rumah Indonesia. Jadi, kita perlu bermain dengan lebih ofensif dan fokus bagi memenangi setiap perlawanan,” titahnya.
Dalam pada itu, baginda menegaskan, skuad negara kini memberi sepenuh tumpuan kepada Sukan SEA dan Sukan Olimpik dalam tempoh terdekat.


Oleh HAFIZ ABBAS
mohdhafiz.abbas@kosmo.com.my
KIM SWEE (kanan) tidak risau dengan keputusan undian pada Sukan SEA 2011 tetapi yang menjadi kebimbangannya ialah tipu helah pasukan tuan rumah.


ADA sesuatu yang lebih merunsingkan fikiran pengendali skuad bola sepak bawah 23 tahun (B-23) kebangsaan, Ong Kim Swee menjelang sepak mula temasya Sukan SEA di Jakarta, Indonesia bulan depan.
Berbanding tekanan mengharungi ‘Kumpulan Neraka’ bersama jaguh Asia Tenggara seperti Thailand dan Singapura, Kim Swee sebenarnya lebih berwaspada dengan helah tuan rumah, Indonesia sama ada di dalam mahupun di luar padang pada temasya itu nanti.

Apa tidaknya, kerenah gelombang peminat fanatik Garuda yang tidak sudah-sudah membangkitkan isu laser ternyata dibuktikan semasa final Piala AFF Suzuki tahun lalu, padahal mereka terlebih dahulu melakukan tindakan yang sama ketika saingan di peringkat kumpulan.

Tidak mustahil ia akan kembali berlaku pada temasya Sukan SEA nanti, selain jadual undian menentang Indonesia pada perlawanan terakhir juga menghadirkan rasa debar di hati Kim Swee.

Apa yang pasti katanya, ia harus dikendalikan sematang mungkin oleh kesemua pemain Harimau Muda bagi memastikan pingat emas Sukan SEA Laos dua tahun lalu berjaya dipertahankan.

“Saya tipu kalau saya kata tidak takut (diundi dalam kumpulan maut), tetapi inilah lumrah bola sepak dan kita tidak berhak untuk mempertikaikan keputusan undian yang dibuat.

“Berbanding memikirkan cabaran pasukan lain (Singapura, Thailand dan Kemboja), saya lebih berhati-hati dengan helah pasukan tuan rumah sama ada di dalam ataupun di luar padang,” katanya ketika dihubungi di Hanoi malam tadi.

Bagi aksi Kumpulan A, Malaysia dijadualkan bertemu Singapura pada 9 November, Thailand (10 November), Kemboja (15 November) dan Indonesia (17 November) manakala aksi separuh akhir dan final diadakan pada 19 dan 21 November.

Aksi Kumpulan B pula dilihat lebih memihak kepada naib juara, Vietnam yang dilihat lebih mudah menempah slot ke separuh akhir apabila diundi bersama Myanmar, Laos, Filipina, Brunei dan Timor Leste.

Kim Swee yang ketika ini berada di Hanoi, Vietnam bagi mengharungi Kejohanan Jemputan Piala Vietnam (VFF) memberitahu, pasukannya harus bersikap lebih realistik semasa berada di Jakarta kelak memandangkan mempertahankan pingat emas dilihat lebih sukar berbanding mendapatkan pingat emas.

“Pada masa sama, pemain juga harus bersikap positif kerana pasukan lain juga menganggap kita sebagai pasukan pilihan dalam Kumpulan A selaku juara bertahan, justeru bukan kita sahaja yang merasa tertekan dengan situasi itu,” katanya.

Mengenai perkembangan pasukannya yang akan menentang Myanmar bagi aksi Piala VFF hari ini kata Kim Swee, dia menjangkakan akan mengubah keseluruhan kesebelasan utamanya yang diturunkan ketika tewas kepada Uzbekistan 1-3 pada perlawanan pembuka tirai kejohanan kelmarin.

“Ini peluang saya untuk menguji kesemua pemain, selain akan cuba mengatasi kelemahan di bahagian pertahanan yang dilihat sedikit alpa sebaik mula menyerang semasa babak kedua ketika menentang Uzbekistan tempoh hari,” katanya.


Oleh NAN HIDAYAT NAN AZMIE
hidayat.azmie@kosmo.com.my
IMBAS KEMBALI...skuad Malaysia bergembira selepas mengalahkan Thailand  2-1 pada Sukan Sea Laos 2009.
IMBAS KEMBALI...skuad Malaysia bergembira selepas mengalahkan Thailand 2-1 pada Sukan Sea Laos 2009.
SEGALA apa yang diperlukan untuk bergelar jaguh, sudah dilaksanakan sebaik mungkin dan kini semuanya terpulang kepada pemain skuad kebangsaan sama ada mereka mampu atau tidak dalam misi mempertahankan pingat emas acara bola sepak pada temasya Sukan Sea Indonesia yang bakal menyingkap tirainya, bulan depan.
“Persediaan sudah dibuat sejak dua tahun lalu. Mereka juga pernah ditempatkan di Slovakia selain beberapa perlawanan persahabatan bermutu tinggi. Terserahlah kepada pemain. Suka atau tidak, kita perlu mempertahankan pingat emas dalam acara bola sepak,” kata Timbalan Presiden Persatuan Bola Sepak Malaysia (FAM), Tengku Abdullah Sultan Ahmad Shah.

Selaku orang nombor dua di dalam badan induk kebangsaan itu, beliau sedar keputusan undian peringkat kumpulan untuk acara bola sepak sememangnya tidak memihak kepada skuad kebangsaan yang dibimbing jurulatih Ong Kim Swee itu tetapi jauh di sudut hatinya, beliau tetap berpegang kepada kata-kata: “Di dalam bola sepak, apa saja boleh berlaku“.
Berdasarkan kepada keputusan undian yang berlangsung kelmarin, anak buah Kim Swee itu diundi didalam Kumpulan A bersama-sama tuan rumah, Indonesia, Thailand, Singapura dan Kemboja manakala naib juara ketika di Laos, Vietnam pula berada di dalam Kumpulan B bersama-sama Myanmar, Laos, Brunei, Filipina dan Timor Leste.

Malaysia akan membuka kempen mempertahankan emas Sukan Sea dengan menentang Singapura pada 9 November diikuti Thailand (11 November), Kemboja (15 November) dan Indonesia (17 November). Semua perlawanan itu akan dilangsungkan di Stadium Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Kumpulan B pula akan melangsungkan perlawanan di Stadium Lebak Bulus, Jakarta. Hanya dua pasukan daripada setiap kumpulan akan layak ke peringkat separuh akhir.

Untuk rekod, Malaysia muncul juara acara bola sepak Sukan Sea buat kali pertama dalam tempoh 20 tahun ketika temasya itu dilangsungkan di Laos, dua tahun lalu iaitu menerusi skuad bimbingan Datuk K Rajagobal. Meskipun hanya menduduki tempat kedua Kumpulan A di belakang Vietnam, Malaysia bangkit menewaskan Laos 3-1 pada separuh akhir sebelum melangkah ke final sekali gus menang 1-0 ke atas Vietnam. “Jurulatih (Kim Swee) perlu mempunyai formula terbaik untuk memastikan emas dapat dipertahankan. Segala strategi dan perancangan perlu diatur dan dilaksana dengan sempurna jika kita mahu muncul juara.

“Memang keputusan undian itu tidak begitu memihak kepada kita. Kita berada dalam kumpulan yang sukar dan lawan kita bukanlah calang-calang. Saya jangka saingan paling hebat bakal dihadirkan oleh tuan rumah, Indonesia. Bagaimanapun, kita tidak boleh melupakan Thailand dan Singapura.
“Apa yang penting, pemain kita hendaklah berfikiran positif dan fokus kepada perlawanan satu demi satu. Jangan rosakkan minda dengan terlalu memikirkan soal siapa lawan atau memandang rendah keupayaan lawan. Jangan pandang ringan setiap perlawanan. Kita semua perlu positif,” katanya.


Oleh Lokman Zainal Abidin
lockman@nstp.com.my
SELEPAS penat menanti akhirnya Persatuan Bola Sepak Malaysia (FAM) terpaksa akur bahawa Persatuan Bola Sepak Syria (SFA) sebenarnya berat hati untuk menerima permohonan mereka menunda perlawanan peringkat kumpulan Kelayakan Olimpik London 2012 pada November depan.
Biarpun pada mulanya dikatakan Syria memberikan perkhabaran positif untuk menunda perlawanan kedua Kumpulan C pada 23 November kepada 24 November ini, namun sikap membisu persatuan bola sepak negara itu membuatkan FAM menganggap usaha mereka itu seperti sudah tidak berhasil.

Namun kini FAM boleh berterima kasih kepada tuan rumah Sukan Sea Indonesia yang dianggap penyelamat kerana mempercepatkan sehari perlawanan final acara bola sepak pada 21 November.
Ini kerana jika skuad negara dibimbing Ong Kim Swee mara ke final, mereka mempunyai tempoh 48 jam sebelum beraksi dalam perlawanan kelayakan Olimpik menentang Syria seperti ditetapkan peraturan perlawanan antarabangsa Fifa.

Menurut Naib Presiden FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin yang juga pengurus skuad Sukan Sea negara, mereka kini hanya perlu memberi fokus kepada persediaan kepada dua kejohanan penting itu tanpa perlu menantikan jawapan Syria.

“Kita sudah menghubungi dan mengemukakan rayuan beberapa kali kepada Syria namun sampai sekarang tidak ada jawapan. Jadi kita anggap Syria tidak mahu ubah tarikh perlawanan itu.

“Tapi memandangkan tarikh perlawanan akhir bola sepak Sukan Sea Indonesia sudah diubah pada 21 November dan bukannya 22 November seperti yang jadualkan sebelum ini, jadi kita sudah tidak berdepan masalah sekiranya kita layak ke final Sukan Sea kerana mempunyai tempoh 48 jam sebelum menentang Syria dalam perlawanan kelayakan Olimpik,” kata Hamidin ketika dihubungi Arena Metro di Hanoi.

Malaysia yang turun selaku juara bertahan di Sukan Sea kali ini diundi dalam Kumpulan A bersama Indonesia, Thailand, Singapura dan Kemboja. Hampir keseluruhan pemain skuad Sukan Sea negara berusia bawah 23 tahun adalah pemain sama dalam skuad Olimpik.

Sementara itu, anak buah Kim Swee bakal berdepan Myanmar hari ini bagi aksi kedua kejohanan jemputan Piala Persekutuan Bola Sepak Vietnam di Hanoi.



Oleh Aziman Rosdi
aziman@hmetro.com.my
“LETIH,” itu yang disuarakan oleh pelumba 100 meter negara, Siti Fatimah Mohamad dengan kemelut yang tiada berkesudahan membabitkan barisan pelumba 4x100m negara menjelang temasya dwi tahunan, Sukan Sea, Jakarta-Palembang, 11 November ini.
Tambah mengecewakan, atlet itu tidak akan ke Sukan Sea bukan kerana membawa diri namun kecederaan hamstring yang berulang menghalang dirinya kembali beraksi di temasya itu.

Ketika masalah berhubung dengan kontroversi melarikan diri daripada ujian doping masih belum selesai, Siti berharap kes itu diadili dengan sempurna dan secara jujurnya dia sudah malas untuk memikirkan apakah kesudahannya.
“Susah menggambarkan perasaan saya sekarang. Kaki saya ini lebih penting dan perlu menjaganya. Ketika ini rehat adalah keputusan paling tepat biarpun terpaksa melupakan Sukan Sea. “Mengenai keputusan berhubung kes ujian doping itu, saya sudah malas memikirkannya. Siapa yang salah atau yang benar hanya tuhan saja yang tahu,” katanya.

Barisan 4x100m mula bersinar apabila pelari terdiri daripada Norjannah Hafiszah Jamaludin, Nurul Sarah Abdul Kadir, Siti Zubaidah Adabi dan Yee Li Ying berjaya melebur rekod kebangsaan berusia 21 tahun dengan kepantasan 45.33s di Poland, Julai lalu.

Gabungan itu menduduki tempat keempat pada Sukan Sea 2009 di Laos dengan catatan 45.69s.

Namun kuartet itu mula pincang apabila mereka tidak lagi sependapat dan berpecah membawa haluan bermula membabitkan kontroversi selepas enggan memberikan sampel air kencing.




Oleh Aida Adilah Mat
aida@hmetro.com.my

Kok Chi: Malaysia tidak terjejas


SETIAUSAHA Kehormat Majlis Olimpik Malaysia (MOM), Datuk Sieh Kok Chi memberi jaminan kontinjen negara tidak akan menghadapi masalah kekurangan bilik penginapan pada temasya Sukan SEA 2011 di Indonesia.
Menurut Kok Chi, pihaknya telahpun menerima senarai penginapan daripada pihak penganjur berhubung penginapan buat atlet-atlet negara yang bakal bertanding pada temasya dwitahunan itu baik di Palembang mahupun di Jakarta.
“Setakat ini, tidak ada sebarang masalah yang dihadapi dan pihak penganjur pun telah menghantar senarai penginapan kepada kami (MOM) buat atlet-atlet Malaysia.
“Semuanya telah diatur mengikut perancangan dan tidak ada sebab untuk kita bimbang mengenai kekurangan bilik penginapan buat kontinjen negara,” kata Kok Chi ketika dihubungi Kosmo! semalam.
Semalam, media di Indonesia melaporkan kekurangan bilik penginapan di perkampungan atlet dan bilik hotel terutamanya di Palembang mungkin memaksa Jawatankuasa Penganjur Sukan SEA (Inasoc) untuk menggunakan kapal tentera Republik itu sebagai hotel terapung.
Sehingga kini, 15,900 atlet dan pegawai dari 11 negara telah mendaftar untuk beraksi pada temasya dwitahunan itu dan separuh daripada mereka akan berada di Palembang.
Bagaimanapun perkampungan atlet di Bandar Sukan Jakabaring, Palembang hanya boleh menampung kira-kira 2,000 peserta dan terdapat kira-kira 4,500 bilik hotel di bandar itu.
Kok Chi yang diminta mengulas mengenai perkara tersebut berkata: “Kami tidak dimaklumkan apa-apa mengenai masalah tersebut.
“Malah, senarai penginapan buat atlet-atlet Malaysia yang kami terima daripada pihak penganjur tidak ada pula menyebut yang atlet-atlet kita akan menginap dalam kapal tentera.
“Saya percaya, selaku penganjur, Indonesia tahu apa yang perlu mereka lakukan kerana mereka sendiri sudah berjanji bahawa segala persiapan bagi Sukan SEA kali ini akan siap sebelum ia bermula,” ujar Kok Chi.
Dalam pada itu, Kok Chi turut memberitahu bahawa Ketua Kontinjen Malaysia ke Sukan SEA 2011, Datuk Naim Mohamed bersama beberapa lagi pegawai daripada Majlis Sukan Negara (MSN) akan berlepas ke Indonesia, Sabtu ini bagi membuat tinjauan terhadap persiapan penganjur menjelang temasya yang bakal membuka tirainya 11 November ini.
“Apabila Datuk Naim bersama beberapa pegawai MSN sudah melakukan tinjauan itu nanti barulah kita akan tahu sejauh mana persiapan Indonesia bagi menganjurkan Sukan SEA kali ini dan selepas itu baharu kita boleh membuat sebarang keputusan sekiranya ada masalah-masalah yang timbul,” tambah Kok Chi.
KOSMO

JIKA di Indonesia, media tempatan menganggap saingan Kumpulan A bola sepak Sukan Sea sebagai ‘Kumpulan Neraka’. Hakikat sama turut dirasai skuad bawah 23 tahun negara yang merasai bahangnya apabila diundi dalam kumpulan yang sama.

Sesungguhnya diakui Malaysia bakal berdepan ranjau penuh berliku untuk mempertahankan pingat emas Sukan Sea kali ini apabila diletakkan bersama pasukan tuan rumah, Thailand, Singapura dan Kemboja dalam saingan Kumpulan A.

Ini kerana Indonesia yang mempunyai kelebihan di tempat sendiri pasti mahu mengaut kelebihan, manakala juara 13 kali, Thailand sentiasa dianggap ancaman besar meskipun terkandas di peringkat kumpulan dua tahun lalu dengan kemampuan Singapura juga tidak boleh diketepikan.


Bagaimanapun, finalis Sukan Sea Laos 2009, Vietnam boleh tersenyum selepas keputusan undian diumumkan semalam apabila mengetahui mereka hanya perlu berdepan Myanmar, Laos, Brunei, Filipina dan Timor Leste untuk melepasi halangan Kumpulan B.

Bagi Malaysia yang kini dibimbing Ong Kim Swee, mereka mengakui tidak mempunyai pilihan selain perlu bertarung dengan pasukan handalan Asia Tenggara jika mahu mengulangi pencapaian skuad emas K Rajagobal di Laos sebelum ini.

“Kita tidak boleh memilih pasukan mana kita akan bertemu dan untuk mengekalkan kejuaraan, pasukan negara perlu bersedia dengan semua pasukan. “Memang tugas kita lebih berat selaku juara bertahan, tapi jika Indonesia boleh menyatakan Kumpulan A ini seperti Kumpulan Neraka, mereka juga tahu kekuatan yang kita miliki. Apa yang penting di sini kita hanya perlu memberikan fokus kepada persediaan untuk menghadapi saingan peringkat kumpulan nanti,” katanya yang dihubungi Arena Metro di Hanoi semalam.

Malaysia akan memulakan kempen peringkat kumpulan di Stadium Utama Gelora Bung Karno, Jakarta bertemu Singapura pada 9 November sebelum berdepan Thailand (11 November), Kemboja (15 November) dan Indonesia (17 November) untuk merebut dua tempat terbaik untuk menempah tiket ke separuh akhir.

Saingan Kumpulan B pula akan diadakan di satu lagi venue, Stadium Lebak Bulus di Jakarta.

Pada temasya dwi tahunan di Laos, skuad negara muncul naib juara kumpulan A di belakang Vietnam sebelum menewaskan Laos 3-1 pada separuh akhir dan mencipta sejarah merangkul pingat emas pertama dalam tempoh 20 tahun dengan mengalahkan Vietnam 1-0 di final.

Ketika ditanya adakah mereka mampu mencipta kegemilangan itu dengan halangan awal cukup mencabar ini, Kim Swee menegaskan, misi itu tidak mustahil.

“Setiap kali pemain turun ke gelanggang, mereka akan berusaha mencari kemenangan. Apa yang harus dilakukan pemain agar berusaha lebih keras daripada apa yang kita lakukan dua tahun lalu,” katanya.

HARIAN METRO

ODENSE: Several of Malaysia’s SEA Games-bound shuttlers took a heavy beating in the Denmark Open, casting doubts of their ability to win medals in Jakarta.
But men’s singles shuttler Liew Daren described it as a momentary setback after losing 23-21, 20-22, 9-21 to India’s Anand Pawar in the second round of the qualifying tournament on Tuesday.
Daren said that his fitness was a letdown against the fast-attacking Anand, who looked to have benefited from playing in Denmark’s league prior to the tournament.
“My fitness let me down and I could not keep up with the pace set by Anand. He has certainly improved since playing in the league here,” said Daren.
“I have beaten Lee Hyun-il (South Korea) and Simon Santoso (Indonesia) before this tournament. This is just one tournament too many for me ... and not enough of training. I will focus more on my physical fitness to be in better shape for next week’s France Open.
“I am still optimistic of my chances at the SEA Games next month. I can still fight for a medal if I push myself.”
Back-up shuttler Mohd Arif Abdul Latif gave a better showing to make the main draw but he fell 21-16, 21-10 to Denmark’s Jan O Jorgensen in the first round.
In the men’s doubles, SEA Games gold medal hopefuls Lim Khim Wah-Goh Wei Shem could not handle a strong assault from England’s Anthony Clark-Chris Langridge and lost 18-21, 14-21 in the opening round of qualifying tournament.
Said Khim Wah: “We know what went wrong and will try not to repeat it. There were too many mistakes from us. We did reasonably well at the Japan Open (reached quarter-finals) but we crashed out early here. We are still in the process of stabilising our game.
“Wei Shem and I will get our act right at the SEA Games.”
It was also the end of the road for reigning Indonesia Open Grand Prix Gold champions Woon Khe Wei-Vivian Hoo when they crashed out to Savitree Amitapai-Sapriree Taerattana-chai of Thailand 4-21, 14-21.
But Sabrina Chong-Goh Liu Ying did well to keep Malaysia’s flag flying high when they cleared the qualifying tournament.
THE STAR

MALAYSIA’S defence of the Sea Games football gold medal just got a little tougher after being drawn with hosts Indonesia and regional heavyweights Thailand yesterday.
If that was not enough, the draw in Jakarta also served up a tantalising opening match against Causeway rivals Singapore on Nov 9 with Cambodia making up the five-team Group A.

Coach Ong Kim Swee’s worst fears came true as the draw virtually put all the region’s top teams except for Vietnam in one group. Vietnam have an arguably easier draw with Laos, Myanmar, the Philippines, Timor Leste and Brunei in Group B.

“This is the Sea Games, anything can happen and we could get all the tough teams in the same group,” said Kim Swee.

To compound matters, the Sea Games squad were soundly beaten 3-1 by Uzbekistan in the VFF Cup Under-23 tournament in Hanoi yesterday through three second half goals.

Deputy Sports Minister Datuk Razali Ibrahim, however, said the draw should not matter as Malaysia would have to meet the strong teams eventually to retain the gold medal.

“I am confident we can get through the group stage if the team employ the right strategy. As the defending champions, it is the other teams who should fear us.


“There is no use saying we want to avoid this team or that and that only implies weakness on our part. I realise the pressure would be on us as defending champions but we must use that to our advantage,” said Razali after chairing a football development committee meeting in Bukit Jalil yesterday. — By Devinder Singh

KUALA LUMPUR: Fatehah Mustapa will put her Olympic dreams on hold as she seeks to make history by becoming the first Malaysian woman track cyclist to bag a SEA Games gold medal in Jakarta next month.
More than two years of solid training in Melbourne with the elite squad has turned her into a sprinting machine capable of giving the world-class cyclists a run for their money.
The 22-year-old lass from Terengganu took a giant step towards becoming the first-ever Malaysian woman to ride at the Olympics after finishing fifth in the keirin final at the world meet in March.
It enabled her to push her way into the top 16 in the world rankings at the end of the 2010-2011 track cycling season and the indications are she should join Azizulhasni Awang as the two cyclists to qualify for the London Olympics.
A country can only qualify one cyclist for the individual sprint and keirin for the London Olympics next year compared to two each in Beijing in 2008.
Fatehah, who is one of the elite squad cyclists under the Road to London programme, will not join Azizul and Josiah Ng for the opening round of the UCI Track World Cup in Astana, Kazakhstan, from Nov 4-6 but will compete in the SEA Games.
The four rounds of the 2011-2012 Track World Cup, which will also have stops in Cali, Beijing and London, together with the World Championships in Melbourne next April, provides ranking points for the cyclists to qualify for the London Olympics.
Fatehah won a silver medal in 500m time trial in her previous SEA Games campaign in Korat when track cycling was last contested and she is optimistic of delivering a gold medal this time.
“There is no keirin and I think my best chance to get the gold is in the 500m time trial discipline.
“There are also chances in the sprint and team sprint but it depends on the tactics on that day,” said Fatehah, who is likely to be paired up with Ju Pha Somnet, the four-gold medal winner at this year’s Malaysia Games (Sukma) in Kuala Lumpur, for the team sprint.
“I may have made it to the World Championships final but I am wary of the Indonesian and Thai cyclists, who may be my strongest threats.
“They do not go for the World Cup outings but they are very focused when it comes to the SEA Games.
“I will give priority to making an impact at the SEA Games as I hope to contribute to helping meet the targets set but it will be back to focusing on the remaining World Cup legs from December.
“I stand a very good chance to qualify for the London Olympics if I stay inside the top 16 after the World Championships next year.”
The Malaysian cycling squad will also compete in mountain bike, BMX and road disciplines but it is on the track that they are hopeful of achieving a harvest of at least four gold medals.
THE STAR
03/11
Vietnam vs Philppines Bung Karno
Laos vs Myanmar Bung Karno

05/11
Brunei vs Timor Leste Bung Karno
Myanmar vs Vietnam Bung Karno

07/11
Timor Leste vs Philippines Lebak Bulus
Laos vs Brunei Lebak Bulus

09/11
Myanmar vs Brunei Lebak Bulus
Vietnam vs Timor Leste Lebak Bulus
Singapore v Malaysia Bung Karno
Indonesia c Cambodia Bung Karno

11/11
Filipina vs Laos Lebak Bulus
Brunei vs Vietnam Lebak Bulus
Malaysia v Thailand Bung Karno
Singapore v Cambodia Bung Karno

13/11
Philippines vs Myanmar Lebak Bulus
Timor Leste vs Laos Lebak Bulus
Thailand v Cambodia Bung Karno
Indonesia v Singapore Bung Karno

15/11
Myanmar vs Timor Leste Lebak Bulus
Philippines vs Brunei Lebak Bulus
Malaysia v Cambodia Bung Karno
Indonesia v Thailand Bung Karno

17/11
Laos vs Vietnam Lebak Bulus
Thailand v Singapore Bung Karno
Indonesia v Malaysia Bung Karno

19/11
Winner A v Runner Up B Bung Karno
Winner B v Runner Up A Bung Karno

21/11
Semi Final Loser v Semi Final Loser Bung Karno
Semi Final Winner v Semi Final Winner Bung Karno

Sukan SEA: Karate sasar enam pingat emas


SHAKILA JEFRY (kiri) dianggap antara yang berpotensi untuk menyumbang pingat kepada skuad karate pada Sukan SEA 2011 di Indonesia bulan depan.


PERSEKUTUAN Karate Malaysia (Makaf) menetapkan sasaran memungut enam pingat emas pada Sukan SEA di Indo- nesia bulan depan.

Presidennya, Datuk Seri Mohd. Ali Rustam berkata, sasaran itu mampu dicapai menerusi sistem baru latihan yang diperkenalkan tahun ini oleh jurulatih perunding dari Eropah, dan ia berhasil setelah Malaysia berjaya memunggut satu pingat gangsa pada Kejohanan Karate Remaja dan Kadet Dunia Ketujuh di Melaka baru-baru ini.

Menurutnya, bagi melengkapkan cabaran itu, enam atlet dari skuad pelapis akan diserap- kan ke dalam skuad senior negara dalam usaha merealisa- sikan sasaran pingat di Sukan SEA nanti.
"Kita yakin boleh mencapai sasaran tersebut biarpun menjangkakan akan menerima saingan sengit daripada pasukan tuan rumah, Indonesia dalam Sukan SEA bulan depan,"' katanya kepada pemberita selepas menutup Kejohanan Karate Remaja dan Kadet Dunia Ketujuh di Pusat Dagangan Antarabangsa Melaka (MITC) kelmarin.

Pada kejohanan itu, Mesir muncul juara keseluruhan dengan memungut lapan emas, tiga perak dan empat gangsa, manakala Turki menduduki tempat kedua dengan meraih enam emas, lima perak dan satu gangsa.
Kejohanan yang berlangsung selama empat hari bermula Khamis lalu itu menyediakan 31 pingat emas dan berjaya menarik penyertaan 1,200 atlet karate mewakili 81 negara, anta- ranya Perancis, Croatia, Jepun, Jerman, Arab Saudi dan Sepa- nyol.

Malaysia menjadi tuan rumah buat pertama kali Kejoha- nan Karate Remaja dan Kadet Dunia Ketujuh pada tahun ini. Sepanyol terpilih menjadi tuan rumah buat kejohanan tersebut pada tahun 2013.
Selain itu, kata Mohd. Ali, dalam usaha meningkatkan mutu atlet karate negara, Makaf dengan kerjasama agensi berkaitan perlu mengembling tenaga bagi mendedahkan para atlet menyertai lebih banyak pertandingan di peringkat antarabangsa.



Oleh ROSLI HASSAN
rosli.hassan@kosmo.com.my

KUALA LUMPUR – Atlet terjun diletakkan harapan tinggi untuk memungut pingat emas sebanyak mungkin pada SEA Indonesia 2011 yang akan berlangsung dari 11 hingga 22 November ini.
Menurut Ketua Pengarah Majlis Sukan Negara (MSN), Datuk Zolkples Embong, acara terjun bakal menjadi lubuk mengaut emas berikutan aksi konsisten atletnyam malah ada yang sudah menempah tempat ke Sukan Olimpik 2012 London.

“Bagi memantapkan lagi atlet terjun mereka akan dihantar menjalani latihan di Kunming, China bermula Jumaat ini selama tiga minggu sebelum kembali semula ke Malaysia dan menyertai kontinjen negara ke Palembang,” katanya ketika meninjau persiapan atlet akuatik semalam.
Jelasnya, akuatik akan menghantar 64 atlet yang dibahagikan kepada lima acara iaitu renang, terjun, renang berirama, renang terbuka dan polo air lelaki dan wanita.

“Setiap kali Sukan SEA akuatik tidak pernah mengecewakan negara dengan menjadi penyumbang terbesar pingat emas. Termasuk di dua temasya sebelum ini di Korat 2007 dan Laos 2009, bagaimanapun kita agak terkilan kerana perenang utama, Daniel Bego baru sahaja pulih daripada menjalani pembedahan bahu.
“Ini memberi kesukaran buatnya untuk meraih seberapa banyak pingat yang mungkin dan akan mengambil bahagian dalam satu atau dua acara sahaja, jadi kita mengharapkan atlet terjun untuk menyinar walaupun tidak mengambil bahagian kesemua lapan disiplin,” katanya.

Kata Zolkples, jika prestasi mantap dapat dipamerkan semua atlet dalam acara akuatik mereka mampu meraih lebih daripada 11 emas sambil mengharapkan atlet dari acara renang terbuka dan renang berirama mampu melakukan kejutan.

Akuatik berjaya meraih 15 pingat emas pada temasya di Laos dengan renang menyumbang sembilan emas manakala terjun pula enam emas.


Oleh FERZALFIE FAUZI
ferzalfie.fauzi@utusan.com.my
December sees the South Asian Football Federation Cup, like the ASEAN Cup but different region of course, and Pakistan are looking to South East Asia to help with their warm ups. Nepal are of course all ready back packing round the region, playing the odd game here and there.

Pakistan are already planning a week in Thailand, now Football Pakistan is reporting they are hoping to have a week in Indonesia. The Thai dates are 22-29 November so arriving in Indonesia before then may well clash with the Under 23 SEA Games which is around that time.

But with football clubs in Indonesia starved of competitive practise thanks to the usual bollocks behind the scenes there may well be a few club sides interested in giving the Pakistani side a game. Not forgetting the national who would have played two more World Cup Qualifiers, and lost them...they would be in need of a gentle run out!

Now here's a funny thing. I worked in Karachi several years ago for a short spell and when I told people that I was based in Indonesia they would look at me and say 'isn't it dangerous there?!'

Women’s beach volleyball duo peaking nicely for SEA Games

PETALING JAYA: Malaysian women’s beach volleyball duo Beh Shun Thing-Luk Teck Hua are peaking nicely for the Indonesia SEA Games next month, judging by their runner-up finish in the Palembang Open on Sunday.

The experienced Shun Thing-Teck Hua came up short against the Thailand A pair of Usa Tempaksee-Jarunee Sannok in the final, going down 15-21, 19-21.

Shun Thing-Teck Hua had earlier beaten the Indonesia A pair of Ayu Siam-Yokbeth Kapasian 21-18, 21-18 in the quarter-finals before eliminating the Indonesia C combination of Sri Silisiowati Efa–Dita Juliana 19-21, 21-12, 15-9 in the semi-finals of the tournament, which is part of the AVC Beach Volleyball Tour.

This was the Malaysian pair’s second consecutive final appearance, the first being the Vietnam Open earlier this month. This clearly augurs well for their chances at the Indonesia SEA Games next month.

The Malaysian women’s B combination of M. Iswari-Luk Teng Kee crashed out in the group stages while the men’s pairings of Kiew Chiong Ung-Rafi Asruki Nordin and Khoo Chong Long-Mohd Fitri Salim reached the quarter-finals and last 16 respectively.

The Malaysian beach volleyball squad will compete in two more tournaments before heading for the SEA Games – the South-East Asia Zone Olympic Qualifying in Pechaburi, Thailand (Oct 25-27) and the Phuket FIVB Beach Volleyball Tour (Nov 1-6).


THE STAR
THERE will be no positive dope tests involving Malaysian athletes at the Sea Games in Indonesia next month.

That is the guarantee given by Malaysia's chef-de-mission Datuk Naim Mohamad as all measures to avoid potential embarrassments have been taken.

Any loopholes will be covered, at least as far as the Olympic Council of Malaysia (OCM) and the National Sports Institute (NSI) are concerned.

"From our point of view, it seems a watertight strategy and implementation in our doping control efforts," said Naim.
"The NSI is not taking any chances and all the team managers have been given strict guidelines which they have all agreed to follow."

The full list of athletes representing Malaysia in the Sea Games was confirmed in the team managers' meeting at the Olympic Council of Malaysia yesterday.

Athletes will go through a full medical check-up at the NSI before leaving for Indonesia and those with ailments requiring prescribed medication will need to be given a therapeutic usage exemption (TUE) form.

But not all teams representing the country have thus far adhered to the guidelines.

"Those who haven't complied have been notified. There is a list, but it is not for public consumption. I am sure all teams and national sports associations will not have any problems complying," said Naim. "The NSI has everything under control."

Naim added that the current size of the Malaysian contingent to the Sea Games is over 900 athletes, which isn't expected to grow by too many.

Read more: NST
Tribunnews.com

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Abdul Hafiz
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Perusahaan Gas Negara (PGN) akan memasok gas tambahan untuk kebutuhan daya listrik PT PLN selama berlangsungnya SEA Games di Palembang November mendatang.

Penambahan pasokan diberikan untuk PLTG Talang Duku, Musi Banyuasin. Pemasokan gas tersebut menurut GM SBU I PT PGN, Ir Hendi Kusnaedi hal itu sudah disepakati antara kedua belah pihak.

“Nanti PLTG Talang Duku itu akan menambah pasokan daya listrik untuk kebutuhan SEA Games di Palembang. karenanya kami sudah gas in (pasok) ke Talang Duku (PLTG),” ungksap Hendi pada Workshop PGN (Perusahaan Gas Negara) dengan Jurnalis di Hotel Le Dian, Serang Banten. PLN Talang Duku bakal membutuhkan pasokan gas maksimal 14 BBTUD dari PGN.

Hanya saja gas ini masih belum dipasok sepenuhnya. Saat ini PGN baru memasok gas untuk daya listrik sebesar 15 MW di Talang Duku atau sekitar 3 BBTUD—1 BBTUD setara 1 MW. Karena PLTG Talang Duku masih menggunakan peralatan yang lama dan kapasitas yang terbatas. “Tapi katanya PLN berencana untuk membeli peralatan baru sehingga kebutuhan gas sebesar 14 BBTUD dapat dikelola,” ujarnya.

Menurut Hendi, PGN akan memasok kebutuhan gas antara 2,5 BBTUD-14 BBTUD khusus Talang Duku. “Memang permintaan dari Talang Duku agak beda. Karena mereka (PLN) meminta gas sesuai kebutuhan yaitu 2,5 BBTUD saat beban ringan, sementara peak load (beban puncak) gas yang dibutuhkan sebesar 14 BBTUD,” terangnya.

Lebih rinci dijelaskannya, selama SEA Games PLTG Talang Duku akan memasok daya listrik sebesar 12,5 MW saat beban ringan (siang) dan pada beban puncak daya yang menyalurkan daya sebesar 70 MW.

Untuk mendukung pasokan gas kepada PLN Talang Duku PT PGN SBU I telah membangun jaringan baru guna memastikan pasokan gas aman. Pada 2010 lalu PGN telah membangun stasiun gas yang menghubungkan PGN dan PLTG Talang Duku. PGN telah membangun jaringan pipa gas diameter 12 inchi sepanjang 4.500 m.

Sementara untuk sumber gas yang akan dipasok ke PLTG Talang Duku itu Hendi mengatakan PGN mendapatkannya dari Pertamina Pagardewa. “Sumber gas dari Sumsel juga. Dan selama penamahan pasokan gas ke Talang Duku saya menjamin tidak akan mengorbankan kebutuhan gas rumah tangga di Palembang,” bebernya.

Lalu mengenai kedepan PLTG Talang Duku, Hendi memastikan pembangkit itu tetap akan beroperasi walaupun SEA Games telah usai. PGN juga katanya tetap memasok kebutuhan gas bagi pemabgkit tersebut. Nantinya usai SEA Games kebutuhan PLTG Talang Duku akan dipasok sebesar 8,8 BBTUD.

Diketahui selama ini PLTG Talang Duku sempat vakum dikarenakan pasokan gas yang diberikan oleh PT Medco dihentikan. Sehingga sejak tahun 2005 lalu PLTG Talang Duku tidak beroperasi.
Sementara Pengamat Migas, Agus Pambagio menilai PGN tidak diprioritaskan oleh pemerintah saat ini dalam hal alokasi gas.

“Posisi PGN harus dibedakan karena PGN bukan konsumen akhir seperti PLN, industry dan sebagainya, melainkan berperan sebagai transmitor dan distributor. Terbatasnya pasokan gas dari produsen menyebabkan PGN sering bermasalah dengan konsumen,” tandasnya. (*)

Editor: Harismanto | Sumber: Sriwijaya Post
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com
BERITAJAKARTA.COM
Pembangunan arena pertandingan (venue) Sea Games XXVI di Jakarta sudah rampung 95 persen, termasuk venue Dayung di Cipole, Karawang. Bahkan sudah 15 cabang olahraga yang menggelar test event.

"Sudah ada 15 dari 24 cabang olahraga yang telah menggelar test event. Rencananya, Selasa (18/10) besok akan ada test event pencak silat di Padepokan Pencaksilat Taman Mini Indonesia Indonesia," ujar Ratiyono, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta, saat apel persiapan Sea Games di Sekretariat Sea Games, Gedung Olahraga Pulogadung, Jl Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (17/10) sore.

Sedangkan cabang olahraga yang belum melakukan test event, kata Ratiyono, yaitu pencaksilat, roadrace, BMX, MTB (mountain bike), golf, track sepeda veledroom, futsal, sepakbola, dan panahan. "Sejauh ini tidak ada kendala dalam pelaksanaan test event, hanya saja memang menunggu penjadwalan yang telah ditetapkan," jelasnya.

Untuk tempat penginapan atlet diupayakan dekat dengan arena pertandingan sehingga tidak menguras stamina atlet sebelum bertanding. Misalnya untuk atlet bola basket, penginapannya di Hotel Haris Kelapagading karena venue ada di Kelapagading. Sepakbola di Hotel Sultan. Untuk lomba dayung atlet menginap di hotel di Karawang. Sedangkan hanggar yang digelar di UI Depok, atlet menginap di Hotel Kaisar, Mampangprapatan, Jakarta Selatan.

Sekretaris Daerah Provinsi DKI, Fadjar Panjaitan yang hadir pada kesempatan itu meminta seluruh panitia diminta proaktif sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) masing-masing. "Deputi 1 bidang cabang olahraga agar segera menginventarisir 24 cabang olahraga yang digelar di DKI Jakarta. Cabang olahraga yang belum melaksanakan test event agar ditinjau. Demikian halnya venue yang belum selesai agar segera dituntaskan tepat waktu. Terutama untuk venue dayung di Cipole, Karawang, Jawa Barat," pinta Fadjar Panjaitan.

Mantan Walikota Jakarta Barat itu juga mengimbau panitia juga dapat mengelola tempat-tempat rekreasi dan mal sebagai media sosialisasi pelaksanaan Sea Games. Bentuknya bisa berupa pemasangan spanduk, umbul-umbul tentang Sea Games. Pemasangan media informasi ini juga dapat dilakukan di sepanjang jalur yang menjadi perlintasan atlet dari tempat penginapan ke tempat pertandingan.





Reporter: nurito | Editor: agus
Venue Aquatic Centre Sea Games 2011 di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.

TEMPO Interaktif, Jakarta -Panitia Pusat Pelaksana SEA Games XXVI (INASOC Pusat) berupaya mengakomodasi atlet di Palembeng, Sumatra Selatan. Ketua Harian INASOC Pusat Rahmat Gobel menyatakan pihaknya berupaya menyewa kapal pesiar sebagai tempat menginap sebagian atlet dan ofisial selama SEA Games XXVI pada 11-22 November.


Kapal pengganti penginapan tersebut akan ditempatkan di Sungai Musi yang membelah Kota Palembang. Pihaknya membutuhkan kapal berukuran kurang dari 6.000 deadweight tonnage (DWT). “Kalau lebih dari itu, kapal akan kandas. Kendalanya, kapal ukuran tersebut sangat susah. Kalaupun ada, harganya sangat mahal,” kata Rahmat, Senin, 17 Oktober 2011.





Sebanyak 15.900 atlet dan ofisial dari 11 negara akan berpartisipasi pada ajang dua tahunan ini. Dari jumlah itu, sebagian atau 8.000 orang akan bertanding di Palembang. Wisma Atlet di Kompleks Olahraga Jakabaring hanya dapat menampung 2.000 atlet. Sedangkan, hotel-hotel di Palembang juga hanya bisa menampung 4.500 orang.





Sekitar 1.500 lainnya terancam tak tertampung. Jumlah tersebut belum termasuk wartawan peliput SEA Games dan suporter dari 11 negara. “Tapi, prioritas untuk atlet, ofisial, dan awak media yang bertugas mengabarkan pertandingan kepada masyarakat,” ujar Rahmat.





Selain kapal pesiar, kapal milik TNI juga dapat dimanfaatkan sebagai pengganti penginapan. “Saat ini, Gubernur Sumatera Selatan, Alex Nurdin, tengah berupaya meminjam kapal dari TNI,” kata Rahmat.

Sebelumnya, Ketua Inasoc Daerah Sumatera Selatan, Muddai Maddang, tak bisa menjamin akomodasi bagi para peliput SEA Games. Pada September lalu, dia sempat mengutarakan akomodasi di Palembang bisa teratasi.











EZTHER LASTANIA
AYO INDONESIA BISA
JAKARTA (Suara Karya): Tenda berukuran 10x10 meter yang berada di Plaza Senayan, Jakarta, dipadati kalangan akademisi, atlet, blogger, dan para selebritas. Mereka berkumpul untuk gerakan "Ayo! Indonesia Bisa".

Gerakan ini bertujuan menggalang dukungan dari masyarakat luas bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan SEA Games tepat waktu dan mendukung atlet untuk meraih prestasi terbaik.

"Saya yakin Indonesia mampu menyelenggarakan SEA Games tepat waktu. Dan, saya yakin atlet Indonesia bisa meraih prestasi terbaik," kata penyanyi Syahrini.

Keyakinan itu disambut peraih medali emas lari gawang 100 meter SEA Games Laos 2009, Dedeh Herawati. "Ya, saya yakin bisa mengulang prestasi dua tahu lalu. Kondisi saya sudah prima dan siap menjadi yang terbaik," kata Dedeh Herawati.

Dalam acara itu hadir Rafi Ahmad, Okky Lukman, Frans Sinatra, dan artis papan atas lainnya.

Ketua Pelaksana Indonesian SEA Games Organizing Committe (Inasoc) Rachmad Gobel mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak. "Insya Allah seluruh venue sudah selesai akhir Oktober 2011. Kami sangat mengharapkan dukungan semua pihak untuk kelancaran pelaksanaan SEA Games, khususnya di Palembang," ujarnya.

Secara terpisah, Ketua Bidang Olahraga Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat Iman Arif mengatakan, pihaknya siap memberikan dukungan.

"Bagaimanapun Kadin berkewajiban menyukseskan SEA Games XXVI," katanya. Bagaimana bentuk dukungan Kadin? "Ya, kita akan menyiapkan seluruh acara untuk memasyarakatkan SEA Games melalui perjalanan Api SEA Games di sembilan kota," kata mantan Manajer Timnas Sepak Bola Indonesia ini. (Ashari)
Headline
Oleh: Wahyu Praditya Purnomo
Metropolitan
INILAH.COM, Jakarta - Untuk mendukung pelaksanaan SEA Games ke-26 di Jakarta, Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan meliburkan kegiatan belajar dan mengajar di sekolah-sekolah selama lima hari.

Sekolah yang diliburkan adalah sekolah ditingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan (SMA/SMK) pada 14-18 November 2011. Sedangkan tingkat Sekolah Dasar (SD) saat ini masih dalam pembahasan akan diliburkan atau tidak.

"Masa libur selama lima hari masih dapat diterima, karena masih masuk dalam batas toleransi kegiatan pendidikan sesuai kalender pendidikan efektif. Batas maksimal kegiatan pendidikan dalam Kalender Pendidikan selama 251 hari, sedangkan batas minimal kegiatan pendidikan antara 240-245 hari dalam setahun," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, Senin (17/10/2011).

Dijelaskannya jika proses belajar mengajar diliburkan selama lima hari, tidak akan mengganggu kegiatan pendidikan efektif selama satu tahun karena masih diatas batas minimal. "Sekolah diliburkan, karena sebagai tuan rumah kami juga ingin memberikan kontribusi terhadap kelancaran acara SEA Games,” ujarnya.

Namun demikian Taufik menegaskan tidak seluruh siswa akan diliburkan, namun hanya siswa kelas 1 dan kelas 2 SMP dan SMA/SMK saja yang libur. Sedangkan siswa kelas 3 SMP dan SMA/SMK tidak diliburkan karena kegiatan belajarnya tidak boleh berhenti. “Setelah kami kaji, maka siswa kelas 3 baik di SMP maupun di SMA dan SMK tidak kami liburkan. Karena waktu lima hari tersebut bisa digunakan untuk mempersiapkan mereka menghadapi materi UN pada tahun 2012,” ujarnya.

Sedangkan, untuk siswa SD, dia menyatakan masih dalam pembahasan diliburkan atau tidaknya, sebab pada umumnya lokasi sekolah tingkat SD berada di lingkungan sekitar rumah pelajar. Sehingga dinilai tidak terlalu mengganggu lalu lintas di Jakarta.

Menurut Taufik, libur lima hari tersebut tidak menggeser waktu liburan yang akan datang, seperti libur akhir tahun atau libur semester. Untuk mengejar ketertinggalan pelajaran, Dinas Pendidikan DKI meminta sekolah-sekolah memberikan tambahan pelajaran. Tidak hanya itu, selama libur, para siswa juga tetap diberi tugas rumah terkait penyelenggaraan SEA Games.[bay]
top