10 PB Tinjau Venues SEA Games 2011

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Beberapa hari setelah kunjungan Wapres RI Prof Dr Boediono dan Menpora Dr Andi Alfian Mallarangeng, kini giliran 10 Pengurus Besar (PD) Olahraga, Kamis (27/1) memantau beberapa venues SEA Games XXVI di Jakabaring. Para pengurus besar ini optimis, pembangunan venues selesai pada waktunya.

Rombongan Pengurus Besar Cabang Olahraga ini dipimpin Staf Ahli Kemenpora Bidang Infokom, Sakhyan Asmara tiba di Palembang pukul 10.00-16.00 di Bandara Internasional SMB II Palembang.

Selanjutnya, pengurus besar, seperti menembak (Perbakin), senam, aquatic (polo air, renang, renang indah), panjat tebing, tinju, angkat besi, atletik, voli indoor dan sepak takraw langsung memantau Jakabaring, GOR Kampus, Basket Indor dan Kolam Renang Lumban Tirta. Mereka juga meninjau pembangunan wisma atlet yang
berada satu kawasan di Jakabaring.

Untuk wisma atlet dan bangunan venues lainnya, Sakhyan Asmara sangat optimis selesai tepat waktu dan mampu menampung 3000 lebih atlet. Lantas, ia pun membandingkan dengan pembangunan Hotel Mulia di Jakarta dengan tinggi 32 Lantai di Tahun 1997 lalu, dimana saat Jakarta sebagai tuan rumah SEA Games.

"Anda tahu, hotel setingggi itu bisa selesai delapan bulan. Semua selesai lengkap dengan lift dan tangga eskalatornya sehingga dipakai untuk SEA Games," katanya.

"Sementara wisma atlet Jakabaring hanya empat lantai, lima bulan bisa selesai dibangun," kembali ditegaskan Sakhyan dengan nada optimis.

Sementara beberapa pengurus PB yang ikut dalam peninjauan kemarin optimis dengan venues yang saat ini sedang dikerjakan akan selesai tepat waktu.

"Kita sangat yakin, karena sudah mendapat penjelasan langsung dari pengembangnya, apalagi yang mengerjakan juga merupakan mitra dari FINA selaku induk olahraga aquatic dunia," ujar Ami, pengurus dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) di area Jakabaring.

Pihaknya merencanakan akan menggelar Kejuaraan Asia yunior pada 29 September hingga 6 Oktober mendatang.

"Sesuai progress, bulan Juli bangunannya selesai, Agustus kolam renang sudah bisa digunakan, bahkan usai SEA Games sendiri kita juga telah merencanakan Indonesia Open di satu-satunya kolam renang indoor di tanah air ini," jelasnya.

Sementara itu, perwakilan dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Hendri mengatakan meskipun pembangunan venues saat ini belum dimulai, namun pihaknya optimis tidak akan menganggu persiapan pertandingan.

"Pengalaman kita, untuk membangun lintasan panjat tebing hanya memakan waktu 3 bulan, apalagi pengerjaan juga dilaksanakan secara bersamaan. Yang penting lokasinya tidak berubah lagi," jelasnya.

Ia mengatakan venues panjat tebing akan berada di depan venues lapangan tenis.

Editor: Antonius Bramantoro | Sumber: Sriwijaya Post
BANDUNG, Kompas.com - Sebanyak sepuluh petarung Thailand yang disiapkan berlaga di ajang eksibisi SEA Games XXVI/2011 menjalani latihan di Kawah Derajat, Pusat Latihan Olahraga Tarung Derajat di Kota Bandung.

"Tim Thailand sudah tiba di Bandung, mereka akan menjalani latihan mulai Sabtu besok di Kawah Derajat. Mereka datang untuk berlatih dan mengenal tempat kelahiran olagraga ini," kata Guru Utama Tarung Derajat, GHA Ahmad Derajat di Bandung, Jumat (28/1/11).

Atlet Thailand yang berjumlah sepuluh orang itu terdiri dari tujuh atlet putra dan tiga atlet putri. Selain itu mereka didampingi oleh manajer dan pelatih tim.

Rencananya, petarung asal "Negeri Gajah Putih" itu akan berlatih di Kawah Derajat atau pusat pelatihan Tarung Derajat di kawasan Antabaru Kota Bandung hingga 10 Februari 2011 mendatang. Mereka juga akan melakukan uji tanding melawan atlet-atlet terbaik Tarung Derajat.

Selain itu, tim Thailand juga akan memboyong dua pelatih Tarung Derajat untuk melatih atletnya mempersiapkan tim menjelang pertandingan SEA Games 2011. Cabang Tarung Derajat yang menjadi cabang eksebisi rencananya akan digelar di Jakarta.

"Mereka akan melakukan aklimatisasi dan pendalaman latihan di Bandung ini. Mereka diharapkan memiliki teknik dan kemampuan yang lebih baik sehingga selain bisa berprestasi di SEA Games XXVI/2011 juga bisa menularkannya kepada atlet lainnya di Thailand," kata GHA Ahmad Derajat yang akrab dipanggil Aa Boxer itu.

Selain Thailand, tiga negara peserta eksibisi Tarung Derajat pada SEA Games 2011 lainnya yang akan berlatih di Bandung adalah petarung Vietnam dan Malaysia.

"Antusiasme negara ASEAN untuk turun di Tarung Derajat luar biasa, bahkan mereka menyatakan akan menjalani latihan beberapa hari di Bandung. Ini sebagai silaturahmi mereka mendatangi tempat kelahiran Tarung Derajat, mengenal lebih dekat termasuk mempelajari teknik-teknik langsung di sini," katanya.

Sementara itu Pengurus Pusat Tarung Derajat berupaya maksimal untuk menjadikan cabang olahraga itu dipertarungkan pada SEA Games XXVI.

Masuknya Tarung Derajat menjadi cabang eksibisi merupakan sebuah langkah maju dan peluang emas untuk membuktikan cabang olahraga yang lahir di Indonesia itu layak dipertandingkan sebagai cabang resmi kegiatan olahraga itu.

"Selain di SEA Games XXVI/2011, kami juga akan melobi tuan rumah SEA Games XXVII/2013 untuk menjadikan Tarung Derajat dipertandingkan dan menjadi cabang resmi," katanya.

Salah satu upaya antara lain dengan melakukan pembentukan pengurus atau top organisasi di sejumlah negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, Timur Leste, serta yang lainnya. Selain itu, juga menyebar sejumlah pelatih untuk melatih di luar negeri.

Elite track cyclists to stay away from SEA Games

PETALING JAYA: Malaysia will not send their elite track cyclists for the Indonesia SEA Games in November although a clean sweep of the gold medals in the men’s event is possible.
With elite cyclists like Azizulhasni Awang, Josiah Ng and Rizal Tisin in their ranks, it won’t take much for Malaysia to dominate the proceedings.

But the Malaysian National Cycling Federation (MNCF) prefer more challenging tasks for their riders.
MNCF deputy president Datuk Naim Mohamad also felt the same, adding that he strongly supported Youth and Sports Minister Datuk Seri Ahmad Shabery Cheek’s suggestion that athletes for the Road to London programme focused on the 2012 Olympics than participating in the SEA Games.

Naim, in fact, prefers to use the SEA Games as a platform to expose the back-up riders.
“Cyclists who excel at the SEA Games should then move on to higher continental and world competitions. We should send our back-up riders to the SEA Games and let our elite cyclists focus on qualifying for the Olympics.

Naim pointed out that the SEA Games, to be held from Nov 11-20, would clash with the World Cup meets in Australia and Colombia for the 2011-2012 season.

“These two World Cup meets offer valuable qualifying points towards the Olympics. The qualifying process has already started and we are working hard to meet the objectives of getting representation in all the sprint disciplines on the track,” he said.

Track cycling was last held at the Korat SEA Games four years ago, with Malaysia bagging all four gold medals in the sprint disciplines.



Star

Rita: SEA Games Jadi Momen Kebangkitan!

Editor: Aloysius Gonsaga Angi Ebo

MANADO, KOMPAS.com — Ketua Umum KONI Pusat Rita Subowo mengatakan, ajang SEA Games 2011 di Indonesia akan menjadi momentum kebangkitan prestasi olahraga Tanah Air di kawasan Asia Tenggara.

"Kita harus merebut kembali supremasi olahraga itu dengan menjadi juara umum SEA Games tahun 2011," kata Rita saat melantik pengurus KONI Sulawesi Utara di Manado, Selasa (25/1/2011).

Pada pesta olahraga dua tahunan itu Indonesia sudah cukup lama tidak berprestasi tinggi dengan menjadi juara umum. Sejauh ini negara tetangga, Thailand, lebih mendominasi.

Pada SEA Games 2005 di Filipina dan 2007 di Thailand, Indonesia hanya menduduki peringkat keempat dan terburuk dalam sejarah olahraga di Asia Tenggara. Kemudian, pada SEA Games 2009 di Laos, Indonesia bisa memperbaiki posisinya ke peringkat ketiga.

"Agenda utama KONI yakni melakukan konsolidasi yang lebih optimal sehingga ada upaya pembenahan prestasi bidang olahraga menjadi lebih baik," ujarnya.

Sejumlah program pembinaan olahraga berprestasi yang sudah dicanangkan pemerintah dan KONI, seperti pelatnas dan Indonesia Emas Prima, bisa memberikan hal nyata dan positif bagi pengembangan olahraga di semua cabang yang ada.

Rita mengakui, kurangnya prestasi olahraga di Indonesia memang disebabkan keterlambatan regenerasi di semua cabang olahraga.

"Yang harus kita bangkitkan sekarang adalah kelompok remaja karena mereka yang menjadi tulung punggung prestasi di kemudian hari sehingga akan dilaksanakan PON remaja," ujarnya.

Kemudian, KONI telah mencanangkan delapan sentra pengembangan olahraga dari 33 provinsi di Indonesia dengan pengembangan prestasi khusus cabang olahraga unggulan sesuai dengan keunggulan setiap daerah.
Sumber :
ANT
Share

*
*
*
*
*
*
*
sumber http://www.harian-global.com/index.php?option=com_content&view=article&id=53850:sea-games-2011-nomor-pertandingan-disetujui-berkurang&catid=28:sports&Itemid=56

Deputi I Indonesia SEA Games Olympic Committee (INASOC) yang menangani pengembangan olahraga dan venue Djoko Pramono memastikan bahwa permintan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng untuk mengurangi nomor pertandingan SEA Games di bawah 500 nomor telah dapat terpenuhi.


Kepastian tersebut didapat setelah INASOC melakukan rapat dengan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Rita Subowo. Semula KONI telah mengajukan sebanyak 577 nomor agar dapat dipertandingkan.


Namun jumlah tersebut dinilai cukup banyak, karena saat SEA Games 2007 di Thailand maksimal nomor yang dipertandingkan adalah 476 nomor."Untuk urusan nomor dapat kita pastikan terpenuhi kurang dari 500 nomor. Jumlah persisnya tidak perlu kita beritahukan karena masih menunggu hasil dari Rapat Dewan SEA Games di Bali Februari mendatang," kata Deputi I INASOC Djoko Pramono ditemui di gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Senayan, awal pekan kemarin.


Dia mengatakan hendaknya urusan nomor ini telah diselesaikan sejak setahun lalu agar negara peserta dapat menyiapkan diri. "Selama ini banyak keluhan dari negara peserta yang menanyakan kepastian soal nomor ini. Jangan sampai urusan nomor diumumkan enam bulan sebelumnya. Bisa-bisa kita dikatakan licik," ucap Djoko.


Setelah urusan jumlah nomor ini selesai, maka nomor-nomor ini tinggal dikirimkan ke negara-negara peserta SEA Games dan kita juga bisa langsung fokus mempersiapkan tim."Semua persoalan sudah beres, tidak ada masalah lagi dan kehendak pimpinan sudah dipenuhi. Dengan pengurangan nomor ini tidak ada yang dirugikan karena kita memiliki peran cukup besar di Rapat Dewan SEA Games nanti," ujar Djoko.



Jurnas | Global | Jakarta
NASIB sama mungkin menimpa sukan lain dan Majlis Olimpik Malaysia (MOM) menyatakan, lumrah negara tuan rumah menukar serta mengurangkan jumlah pingat atau acara yang bakal dipertandingkan di Sukan Sea.
Setiausaha Kehormat MOM, Datuk Sieh Kok Chi berkata, setiap negara penganjur pastinya akan mengubah beberapa perkara yang biasanya mendatangkan kelebihan kepada mereka untuk menang.

Katanya lagi, namun setiap perkara yang diubah itu, seperti yang berlaku terhadap sukan gimnastik sekarang ini tidak melanggar peraturan dan ia sah.
“Sekiranya Malaysia berpeluang menganjurkan temasya Sukan Sea pada 2019, pastinya kita melakukan perkara sama dan melaksanakan sedikit perubahan. Kali terakhir kita menjadi tuan rumah adalah pada 2001 dan kita lakukan beberapa perubahan pada waktu itu.

“Sebagai penganjur, negara yang terbabit mempunyai hak untuk mengubah, mengurangkan atau menambah jumlah pingat malah boleh menyingkirkan terus mana-mana acara. Oleh itu, kita dan negara lain perlu menghormati kuasa tuan rumah,” katanya, semalam.

Arena Metro, semalam, melaporkan Persekutuan Gimnastik Malaysia (MGF) menerima khabar negatif apabila diberitahu jumlah pingat emas acaranya akan dikurangkan dari 24 ke 17, di temasya Sukan Sea, Indonesia, November ini.

Perkara itu dibantah negara Konfederasi Gimnastik Asia Tenggara (Seagcon), termasuk Malaysia, yang menganggap tindakan itu tidak adil dan berusaha mengekalkan jumlah sedia ada.

Mengulas lanjut, Kok Chi berkata, setakat ini pihaknya menerima khabar ia hanya membabitkan acara gimnastik.



MyMetro
With less than nine months to go to the 26th Southeast Asian Games (SEA Games) to be held from Nov. 11-25, 2011 in Palembang, Indonesia, it might be good for us to objectively and clinically take stock of where we are and where we could possibly end using available hard data. These data were culled from the results of the Guangzhou Asian Games held in Nov. 2010 where all 11 Southeast Asian nations competed against 34 other countries that included Asian giants like China, Japan and the two Koreas.

The performance of the other ASEAN countries in Guangzhou should trigger warning signals since it would be a tremendous challenge to raise the performance of Filipino athletes with less than a year to go.

There are about 562 events in 44 sports in the 26th SEA Games. Examining the results of those sports that were in the Asian Games and where ASEAN countries won the gold, silver and bronze medals over their Asian counterparts may be instructive.

Indonesia, which will host the SEA Games for the fourth time, the last time in 1997, is expected to capture the over-all championship. As host, Indonesia was given the privilege of introducing or reintroducing sports where it presumably has the biggest chance of winning the gold medal. In the SEA Games Federation Council Meeting held in Hotel Mulia, Jakarta in May 2010, part of which I attended, Indonesia proposed to include, among others, paragliding, wall climbing, bridge and soft tennis.

In Guangzhou, the Indonesians won three gold medals in dragon boat while Myanmar and Thailand won three silvers and two bronzes, respectively. The Indons also won one gold medal in badminton and three bronzes, while Malaysia won two silvers.

Vietnam, which has continued to amaze Southeast Asia, may most likely end up in second place. It won a gold, silver and bronze in Asian Games karate. Vietnam also captured three silvers and four bronzes in wushu and four bronzes in taekwondo. The Vietnamese served notice of their ascension as an athletics power by capturing three silvers and two bronzes in China.

Thailand, armed with a booming economy despite the political instability it suffered last year, is expected to battle Vietnam for second spot. The Thais won four golds in sepak takraw. Thailand also did well in sailing (three golds and one silver), taekwondo (one gold, two silver and four bronzes) and athletics (one gold and one bronze).

The Thais could also be considered gold medal threats in dragon boat, wushu and cycling.

The Malaysians, who could land fourth overall, are expected to dominate squash: they won three golds and one bronze in Guangzhou. Malaysia also crowded the gold medalists in the diving competitions in Guangzhou by winning four silvers and five bronzes. 

The same situation occurred in sepak takraw (one silver) and sailing (two silvers and one bronze). Malaysia should also be considered the favorite in cycling after having won one gold and one silver in the Asian Games. Malaysia should also produce podium finishes in bowling having won two golds, one silver and one bronze in Guangzhou.


Painful as it may be, the Philippines (population 100 million) may end up contesting fifth place against tiny city-state Singapore (population three million) for fifth place overall. Singapore won one gold, three silvers and one bronze in bowling in China. Swimming has been a rich hunting ground for the Singaporeans in all past SEA Games. In China, Singapore netted one gold and one silver despite the Chinese, Japanese and Korean juggernaut.

The Philippines should win men’s and women’s basketball, baseball and softball handily to get four gold medals from these sports. Fencing, judo, wrestling, tennis, golf and chess should account for two each while billiard and boxing may bring home four gold medals each. Athletics, swimming and taekwondo should win five, four and two gold medals, respectively. The total of all these efforts is 35 gold medals. If we add another five for “unexpected” golds, our grand total will be 45, probably good for fifth overall. These additional 10 could come from sports like chess: our national team is probably the strongest in the region and should be the most productive if managed properly. The same thing goes for billiards where we have the world’s best in eight ball and nine ball. Retirements in swimming and bowling may however result in a lower gold medal count.

In the 1995 Chiang Mai Games, about 40 golds was good for third overall. In 1997 in Jakarta, 40 golds was good only for fourth.

Things have changed and we have to catch up lest we suffer the treadmill effect which is to run just to stay in place and not to fall off the machine.


 SPORTS FOR ALL By Philip Ella Juico (The Philippine Star)

Kembali Seleksi LO SEA Games

PALEMBANG – KONI Sumsel bakal kembali mengelar seleksi liaison officer (LO) SEA Games XXVI Indonesia 2011. Menurut Wakil Ketua II KONI Sumsel Dhenie Zaenal, kegiatan itu bakal dilaksanakan sekitar akhir Fabruari. ”Mungkin kalau tidak ada halangan paling lambat Maret,” kata Dhenie sapaan akrabnya kemarin, (24/1).
Oleh karena itu mantan Anggota DPRD Sumsel ini berharap pada seluruh mahasiswa Sumsel untuk bersiap diri. Apalagi tenaga yang dibutuhkan bakal tidak sedikit bisa mencapai 1.000 orang. ”Seleksi awal dari 870 peserta kami menjaring 300 orang di antaranya untuk persiapan tamu-tamu eksklusif. Untuk seleksi selanjutnya mungkin kami akan menjaring lebih banyak lagi kurang-lebih 1.000 orang,” tegas dia.
“Syarat dan proses seleksi mungkin akan sama dengan seleksi tahap pertama lalu. Mulai dari wawancara, pengetahuan umum, pengetahuan olahraga, wisata dan budaya Sumsel. Yang terpenting bisa berbahas Inggris lebih bagus bisa menguasai bahasa salah satu negera peserta SEA Games,” sambung dia.
Ditambahkan Dhenie pihaknya memang benar-benar membutuhkan tenaga LO tidak sedikit. Itu disebabkan nomor olahraga yang akan diperlombakan di Bumi Sriwijaya lebih dari 300 dari 22 cabang olahraga (cabor) yang dipercayakan. ”Ya, kalau satu nomor pertandingan butuh 4 LO misalnya jadi bisa dihitung sendiri butuh lebih 1.000 LO,” tambah dia.
Masih katanya untuk LO yang sudah terseleksi terlebih dahulu, 27 Januari nanti akan dikoordinasikan. Mereka bakal melakukan rapat setelah itu rencananya akan di-training center (TC). ”LO yang sudah lulus seleksi akan mendapat pengarahan dari KONI Pusat dan Kodam II Sriwijaya,” jelasnya.
“Setelah itu, mereka akan mendapat beberapa kali pelatihan. Mungkin bisa jadi cara dan tata krama menyambut tamu dan mempelajari kebiasaan atau tradisi tamu negara peserta,” tukas dia. (mg42)
Venue SEA Games 2011 Selesai Juli

MI/Tetra
GUBERNUR Sumatra Selatan Alex Noerdin berjanji akan berupaya keras menyelesaikan semua sarana dan prasarana penyelenggaraan SEA Games. Ada 2.500 pekerja yang sudah dikerahkan.

"Kalau pembangunan venue tidak selesai sesuai dengan target, akan membuat malu bangsa. Seluruh fasilitas diharapkan selesai dibangun akhir Juli," ujarnya, di Palembang, kemarin.

Janji yang sama juga sudah dilontarkan Alex di depan rombongan Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri akhir pekan lalu.

Alex menyadari banyak pihak yang menilai pembangunan sejumlah venue tidak akan selesai sesuai dengan target. Namun, ia akan terus berupaya menyelesaikannya sesuai dengan target.

Gubernur mengatakan total biaya yang untuk membangun sarana dan prasarana itu mencapai Rp2,2 triliun. Dana berasal dari APBD, pemerintah pusat, kementerian, dan pihak ketiga.

Di sekitar Jakabaring, Palembang, fokus pembangunan adalah pada Gelora Sriwijaya. Di kompleks itu ada sejumlah sarana olahraga berstandar internasional seperti atletik, renang, juga voli pantai. Kompleks itu mampu menampung 3.000-4.000 atlet dan ofisial. SEA Games ke-26 akan digelar di Palembang, 11-25 November. (Ant/TT/N-2)
JELANG SEA GAMES

JAKARTA (Suara Karya): Pemerintah menyiapkan dana cadangan sebesar Rp 300 miliar untuk mendukung pelaksanaan SEA Games 2011 yang akan digelar di Jakarta dan Palembang. Dana itu diperuntukkan bagi pelaksanaan dan pembangunan lapangan sintetis untuk tim nasional sepak bola.

"Dana cadangan Rp 300 miliar itu untuk pelaksanaan dan pembangunan lapangan timnas sepak bola," kata Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Wafid Muharam di Jakarta, kemarin.

Untuk menyukseskan pesta olahraga dua tahunan negara-negara Asia Tenggara itu, kata Wafid, pemerintah sudah menggelontorkan dana yang berasal dari APBN.

sebesar Rp 234 miliar untuk pembangunan dan renovasi venue. Kini, pemerintah sudah menyiapkan lagi dana Rp 125 miliar untuk pembangunan beberapa venue berstandar internasional.

"Kita tinggal menunggu proposal pengajuan dana dari pihak penyelenggara di Palembang saja. Yang pasti, pembangunan venue itu akan melibatkan Indonesian SEA Games Olympic Committee (INASOC), KONI, KOI, dan induk-induk organisasi sehingga benar-benar sesuai dengan keinginan," kata Wafid, sembari menyebut bahwa pembangunan stadion atletik, kolam renang, dan panjat tebing akan menjadi tanggungan pemerintah.

Sementara itu, Antara melaporkan: "Pembangunan lapangan untuk SEA Games terus diawasi, sehingga bila ada kekurangan dan kelemahan dapat selesaikan secepat mungkin," kata Kepala Dinas PU Cipta Karya Rizal Abdullah di Palembang, Senin (24/1).

"Memang, kami terus mengawasi pelaksanaan pembangunan lapangan SEA Games tersebut untuk melihat perkembangan dan kemajuan tempat pertandingan olahraga akbar mendatang," katanya.

Menurut dia, pengawasan itu penting supaya diketahui bila ada kendala yang dihadapi di lapangan sehingga bisa diatasi. Lebih lanjut dia mengatakan, sekarang ini pembangunan venue untuk pesta olahraga se-Asia Tenggara tersebut terus dimaksimalkan, sehingga bisa selesai tepat waktu.

"Semua venue tersebut pengerjaannya ada yang sudah mencapai lebih 25 persen dan ada baru 6 persen, namun diperkirakan semuanya akan selesai tepat waktu," kata dia.

Memang, kata dia, bila ada keterlambatan, maka selesai paling lambat tiga bulan sebelum pelaksanaan pesta olahraga internasional mendatang, dan itu tidak menjadi masalah. Hal ini berarti tidak mengganggu pesta olahraga yang diikuti.

Sebelumnya, Gubernur H Alex Noerdin mengatakan, penyelesaian lapangan SEA Games harus tepat waktu agar pelaksanaan pesta olahraga akbar mendatang berjalan sukses. Selain itu, bila pelaksanaan pesta olahraga tersebut tidak sukses, maka akan berakibat terhadap daerah, termasuk Indonesia. Karena itu, kegiatan SEA Games itu harus disukseskan bersama sehingga berjalan lancer.

Provinsi Sumsel bukan saja menjadi tuan rumah SEA Games, melainkan juga pembukaan dan penutupan juga diselenggarakan di Palembang. (Ashari)
JAKARTA, (PRLM).- Tim evaluasi akan meninjau kesiapan venues SEA Games (SEAG) XXVI/2011 dan ASEAN Para Games VI setiap dua pekan. Peninjauan ini merupakan efek kekhawatiran DPR RI atas lambatnya persiapan SEA Games, padahal sisa waktu yang ada tinggal lima bulan lagi untuk kesiapan venues.

Peninjauan berkala ini, menurut Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Wafid Muharam saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (24/1), dilakukan untuk mengetahui progres dan kendala apa yang muncul dalam pembangunan venues tersebut. Dengan melakukan langkah itu, Wafid mengharapkan segala halangan bisa terselesaikan hingga pembangunan tempat pertandingan bisa selesai tepat waktu yakni empat bulan sebelum pembukaan November mendatang.

Rencananya, tim pertama yang akan melibatkan induk cabang olah raga, KONI, dan Indonesian SEA Games Organizing Committee (INASOC), akan bertolak ke Palembang, Rabu (26/1) nanti. Tim evaluasi ini akan membawa 10 induk organisasi olah raga yang cabangnya dipertandingkan di Palembang nanti. Mereka akan meninjau venues masing-masing dan hasilnya akan menjadi bahan evaluasi INASOC. Menurut Wafid, 10 cabor yang akan turut serta antara lain yakni, renang, panjat tebing, atletik, serta menembak.

Bukan hanya Palembang, namun venues yang berada di Jakarta pun, yang merupakan salah satu tuan rumah SEAG, serta Solo sebagai tuan rumah Para Games jika akan diverifikasi. "Saat ini pemerintah telah menyediakan anggaran tambahan sebesar Rp 125 miliar untuk pembangunan venues baru, dan saat ini kami tengah mempelajari proposal pembangunannya. Nanti, setelah diverifikasi, maka anggaran tersebut bisa dicairkan Februari depan," imbuh Wafid.

Anggaran persiapan SEA Games sendiri telah digelontorkan sejak pertengahan tahun lalu. Untuk pembangunan wisma atlet dan renovasi arena pertandingan yang sudah berdiri di Palembang, pemerintah telah menyuntikan dana sekitar Rp 234 miliar, dimana Rp 200 miliar dipergunakan untuk wisma atlet. Sementara untuk Jakarta, pemerintah hanya menyiapkan dana sekitar Rp 70 miliar.

Mengapa sedikit? karena di Jakarta menurut Wafid tidak akan ada lagi pembangunan venues baru, yang ada hanya renovasi venues yang sudah ada. "Ini sesuai dengan kesepatan awal, dimana tidak diperbolehkan adanya pembangunan venues baru, yang diperbolehkan hanya renovasi venues yang ada. Tapi kami juga menyediakan anggaran cadangan senilai yang sama apabila terjaid pembengkakan," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dikeluarkan INASOC, di luar pembangunan dan renovasi venue, penyelenggaraan SEA Games dan ASEAN ParaGames membutuhkan dana sebesar Rp 2,1 triliun rupiah. Pemerintah telah menyuntikan dana sebesar Rp 300 miliar yang akan disalurkan dalam tiga termin. Sisanya, diharapkan datang dari sponsor dan suntikan APBD masing-masing tuan rumah. (A-161/das)***

Wapres Optimistis Sea Games Bisa Digelar di Jakabaring

TEMPO Interaktif, PALEMBANG - Wakil Presiden Boediono masih optimistis jika Sumatera Selatan bakal mampu melaksanakan turnamen olahraga Sea Games 2011, bulan November nanti. Menurutnya proyek pembangunan beberapa venue pertandingan olahraga di Stadion Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, maish berjalan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan.

“Saya melihat sendiri dengan saudara-saudara dilapangan memang umumnya masih tahap awal, tapi nampak sesuai dengan kurva kemajuan pembangunan. Jadi masih on the track dengan sedikit dorongan di beberapa proyek tertentu," kata Boediono di atas pesawat yang membawa rombongan kunjungan kerja wakil presiden dari dari Palembang menuju Pangkal Pinang, Selasa (22/1).

Boediono menegaskan telah mengelar rapat bersama sejumlah menteri terkait diantaranya Menpora Andi Mallarangeng, Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto, dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin soal percepatan proyek pembangunan arena Sea Games 2011.

Dari paparan tersebut, pemerintah pusat masih optimistis dengan kerja keras pemerintah provinsi Sumsel dalam menyelesaikan venue-venue hingga bisa sesuai jadwal yang dijanjikan yaitu akhir bulan Juli nanti. “Insya Allah Indonesia akan bisa menjadi tuan rumah yang baik dan acara berhasil dari segi penyelengaraan maupun dari segi prestasi,”ujarnya.

Jika dihitung, rencana penyelesaian proyek tersebut hanya tinggal berjalan enam bulan kedepan. Beberapa elemen masyarakat sangsi pemerintah Sumsel bisa memuaskan banyak pihak dengan menyelesaikannya tepat waktu.

Menghadapi kemungkinan yang bisa saja terjadi, Boediono menyatakan tentu saja pemerintah telah mempersiapkan alternatif terbaik. Adakah Plan B itu? “Plan B itu plan yang opsinya ya last resourse, tapi saya rasa ada plan intermediate, kalau ada kemunduran bisa kita atasi ditempat itu. Kita punya plan kalau ada jadwal yang mundur atau tidak tercapai. Pada saat yang sesuai dengan rencana kita akan melakukan langkah-langkah khusus, tapi bukan berarti kita akan mengubah rencana besarnya,”kata dia.

Boediono menambahkan “Kalau memang nanti terjadi sesuatu diluar perhitungan kita, plan B yang benar-benar bisa mengubah secara fundamental harus dilakukan. Tapi nampaknya yang saya lihat sampai sekarang ini, kita masih optimistis,”kata dia.

MUNAWWAROH
Moksa Hutasoit - detikNews

Palembang - Pemerintah membentuk tim pengawas untuk SEA Games 2011. Tim ini akan mengawasi kesiapan Kota Palembang yang akan menjadi tuan rumah bagi event ini.

"Bapak Wapres memberi arahan kepada Kemenpora dan Kementerian PU untuk membentuk tim pemantau untuk memastikan seluruh proses bisa berjalan lancar," kata Menpora Andi Mallarangeng di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (22/1/2011).

Selama bertugas, tim ini akan memantau Pemprov Sumsel dalam pembangunan venues fasilitas olahraga. Jika Sumsel menemui kendala, tim akan berusaha untuk mencari jalan keluarnya.

Andi menjelaskan, pembentukan tim ini dirasa perlu karena acara SEA Games tinggal hitungan bulan lagi, November 2011. Meski masih banyak fasilitas olahraga di Palembang yang belum terselesaikan, namun pemerintah masih percaya jika kota ini mampu tepat waktu.

"Kami masih yakin, keseluruhan program pembangunan Sumsel masih sesuai dengan perencanaan, secara keseluruhan masih dalam batas toleransi," tegas Andi.

Andi sendiri mengakui jika di sana-sini masih banyak kekurangan dalam pengerjaan proyek kawasan olahraga Palembang. Dia berharap seluruh proyek bisa diselesaikan paling lambat bulan Agustus mendatang.

"Sehingga bisa digunakan untuk berbagai macam pertandingan sehingga atlet-atlet kita bisa gunkaan lebih dahulu sehingga lebih familiar dengan lapangan tersebut," tutupnya.
(mok/ken)
Penulis : Akhmad Mustain

PALEMBANG--MICOM: Wakil Presiden Boediono, Sabtu (22/1) meninjau persiapan penyelenggaraan Sea Games XXVI di Palembang Sumatra Selatan. Boediono mengaku proses persiapannya sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

"Jadi, kondisi utamanya adalah nampaknya masih on track dan dengan sedikit dorongan di beberapa proyek tertentu," ungkap Wapres.

Ia mengatakan, persiapan di lapangan memang masih umumnya masih pada tahap awal, tapi nampaknya sesuai kurva kemajuan pembangunan, tidak terlalu jauh dari yang direncanakan. Ia mengatakan, selain peninjauan langsung ke lokasi, Wapres mengatakan juga telah dilakukan pembahasan yang lebih mendalam lagi.

Hasilnya, lanjut Wapres, kegiatan demi kegiatan, nampaknya berjalan baik. "Kita bisa optimis dengan kerja yang keras dengan benar-benar melaksanakan langkah antisipatif untuk menyelesaikan venue dari sea games di sumsel sesuai dengan jadwal," ujarnya.

Seusai rapat dinas Wakil Presiden persiapan SEA Games XXVI di Kantor Guburner Sumsel, Menteri Pemuda dan Olahraga Abndi Mallaranggeng mengungkapkan pemerintah membentuk tim pemantau kesiapan pmebangunan sarana untuk SEA Games 2011. "Bapak Wapres memberi arahan kepada Kemenpora dan Kementerian PU untuk membentuk tim pemantau untuk memastikan seluruh proses bisa berjalan lancar," kata Andi.

Ia mengatakan, tim ini akan memantau Pemprov Sumsel dalam pembangunan venues fasilitas olahraga. Jika Sumsel menemui kendala, tim akan berusaha untuk mencari jalan keluarnya. Andi menjelaskan, pembentukan tim ini dirasa perlu karena banyak fasilitas olahraga di Palembang yang belum terselesaikan, namun pemerintah masih percaya jika kota ini mampu tepat waktu. "Kami masih yakin, keseluruhan program pembangunan Sumsel masih sesuai dengan perencanaan, secara keseluruhan masih dalam batas toleransi," tegas Andi.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan bahwa pihaknya akan terus memacu proses pembangunan venues. Ia yakin pembangunan arena pertandingan SEA Games XXVI pada bulan November 2011 di Palembang selesai bulan Juli. "Banyak yang tidak percaya kalau pembangunan arena pertandingan bisa selesai bulan Juli. Oleh sebab itu tolong berikan semangat pada masyarakat Sumsel," kata Alex. (Mad/Bhm/OL-04)

Juni, Sharapova Eksebisi di Jakabaring




Arpan Rachman - Okezone
Foto: Maria Sharapova/Getty Images

PALEMBANG - Tempat pertandingan (venue) untuk digunakan cabang olahraga (cabor) tenis dalam ajang SEA Games XXVI Jakarta-Palembang 2011 dibangun dalam kawasan Jakabaring Sport City, Palembang, dibangun dengan skala internasional.

Internasionalisasi tenis di Jakabaring langsung ditunjukkan penggerak olahraga di Sumatra Selatan dengan satu cara: menghadirkan Maria Sharapova.

”Awal Juni mendatang ada kejuaraan tenis dan pertandingan eksebisi yang dihadiri mantan juara dunia asal Rusia itu,” ujar Gubernur Sumsel Alex Noerdin kepada wartawan di Palembang, Selasa (18/1/2011).

Alex menyebut eksebisi hadirnya Sharapova sekaligus sebagai ujicoba venue sebelum gelanggang tersebut digunakan untuk pertandingan oleh para peserta se-Asia Tenggara, medio November mendatang.

“Jadi, pembangunan venue tenis ini harus dipercepat, awal April sudah harus selesai,” kata Alex.

Diketahui, dalam kawasan Jakabaring Sport City dibangun satu komplek stadion tenis berisi 8 lapangan. Dibangun di areal seluas 2,7 hektare berikut dilengkapi fasilitas berstandar internasional seperti ruang ganti, ruang dopping, media centre, ruang tes doping, dan lainnya.

Bahan lapangan tenis itu sendiri terbuat dari beton bertulang berkonstruksi baja. Diperkokoh dengan tiang pancang setinggi 32 meter yang mengalami perubahan desain dari semula tinggi 15 meter. Penerangannya memiliki kapastias pencahayaan yang cukup baik untuk menggelar laga malam hari.(acf)
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terikini lewat http://m.okezone.comDapatkan okezone launcher untuk BlackBerry http://bb.okezone.com
TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Presiden RI, Budiono, bersama Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alifian Mallarangeng, akan segera mengecek langsung persiapan Palembang sebagai salah satu tuan rumah SEA Games 2011. Langkah ini untuk memastikan pembangunan tempat pertandingan sudah sesuai jadwal.

"Kami akan mengecek apakah perkembangannya sudah sesuai jadwal, apabila masih lambat akan kita cari apa permaslahannya sehingga bisa siap sesuai rencana," kata Andi dalam rapat dengan Komisi X DPR, Rabu (19/1).

Andi terus memantau persiapan pesta olahraga se-ASEAN di Palembang. Bahkan, ia membentuk tim khusus yang bertugas memantau perkembangannya. "Setelah pengecekan ini, kami akan terus mengecek kemajuannya setiap bulan," tegas Andi.

Menurut Andi, kesiapan Palembang memang masih jauh dibandingkan Jakarta. "Kalau di Jakarta sudah 80-90 persen tinggal perbaikan saja," katanya. Pekerjaan rumah terberart panitia penyelenggara di ibu kota ini, hanyalah menyiapkan track untuk balap sepeda di Rawa Mangun, Jakarta Timur yang saat ini baru 60 persen.

Ini berbeda dengan Palembang. Kota ini masih harus membangun berbagai tempat pertandingan karena sebelumnya belum ada fasilitasnya. Sehingga, perlu terus dipantau. Komisi X DPR juga mendesak Andi untuk memastikan persiapan SEA Games karena bulan Juli harus sudah siap.

Anggota Komisi X DPR, Angelina Sondakh, mengingatkan bahwa pemerintah juga harus mempersiapkan kejuaraan penyandang orang cacat Asian Paragames yang akan berlangsung di Solo. "Mempersiapkan kejuaraan untuk orang cacat juga diamanatkan oleh Undang-Undang," kata dia.

Pimpinan rapat, Mahyuddin menyimpulkan, untuk persiapan dan anggaran SEA Games 2010 dan Asian Paragames, Menpora harus membentu Panja evaluasi pelaksanaan SEA Games 2011 dalam rangka evaluasi persiapan infrastruktur, venue (tempat pertandingan), dan kesiapan SDM.

Rinda Widiastuti
Ini untuk menyesuaikan dengan atmosfer SEA Games.

VIVAnews - Timnas Indonesia Pra Olimpiade akan menjalani laga perdana melawan Turkemenistan pada 23 Februari 2011.

Namun, tidak seperti laga tim senior yang digelar di Jakarta, pertandingan ini akan digelar di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan.

"Pertandingan Pra Olimpiade melawan Turkmenistan akan digelar di Palembang jam 07.00 malam," kata Sekjen PSSI, Nugraha Besoes kepada wartawan di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa 18 Januari 2011.

"Ini untuk aklimatisasi, menyesuaikan atmosfer karena nanti pertandingan SEA Games akan berlangsung di sana juga," lanjut Nugraha.

Tercatat 25 pemain terpilih masuk timnas Pra Olimpiade. Para pemain ini akan masuk Training Camp pada 24 Januari 2011 mendatang. Komposisi pemain terdiri atas tiga orang kiper, enam defender, 10 gelandang dan enam striker.
• VIVAnews
JAKARTA--MICOM: Masih belum siapnya beberapa arena pertandingan atau venue SEA Games ke-26 di Palembang, Sumatra Selatan, membuat Komisi X dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi A Mallarangeng mengambil tindakan. Dalam rapat kerja (raker) Komisi X DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (19/1), terungkap masih banyak venue yang belum siap.

"Komisi X dan Menpora sepakat membentuk panja evaluasi persiapan pelaksanaan SEA Games 2011 dalam rangka melakukan evaluasi kesiapan penyediaan infrastruktur, venue, dan kesiapan sumber daya manusia," ujar pimpinan rapat kerja Mahyuddin NS usai rapat kerja Komisi X dengan Menpora di DPR.

Belum siapnya beberapa venue diungkapkan oleh Dedi 'Mi'ing' Gumelar dari Fraksi PDIP. Menurut Dedi, sampai saat ini, wisma atlet belum ada tanda-tanda siap. Hanya ada pancang dan dihiasi oleh rumput yang tinggi. "Tidak ada ekskavator," cetusnya.

Padahal, semua fasilitas untuk SEA Games harus selesai enam bulan sebelumnya. Dengan sisa waktu empat bulan, Dedi menilai tidak akan cukup untuk penyelesaian konstruksi bangunan. Selain itu, juga tidak mudah untuk memindahkan 21 cabang olahraga yang akan ditandingkan di Palembang ke Jakarta.

Andi dalam kesempatan itu mengatakan, pada Kamis (21/1), dirinya akan mendampingi Wakil Presiden Boediono untuk meninjau langsung kesiapan Palembang. (OL-5)
JAKARTA, (PRLM).- Pembangunan venues pertandingan untuk SEA Games mendatang lambat namun masih berjalan sesuai dengan jadwal. Hal itu dikatakan Menpora Andi A. Mallarangeng di Jakarta, Rabu.

Seperti diketahui, pihak Komisi X DPR RI mempertanyakan kelambatan pembangunan venues dan kesiapan Palembang menjadi tuan rumah SEA Games. Akibatnya Komisi X DPR mengancam memindahkan pelaksanaan SEAG mendatang ke Jakarta untuk mengirit biaya.

Sedangkan Menpora menuturkan, pihaknya beserta Wakil Presiden RI Budiono akan segera mengecek langsung persiapan Palembang sebagai tuan rumah utama. Langkah ini untuk memastikan pembangunan tempat pertandingan sudah sesuai jadwal.

"Kami akan mengecek apakah perkembangannya sudah sesuai jadwal. Jika masih berjalan on track alhamdulillah, tapi apabila masih lambat akan kita cari apa permasalahannya apa bisa siap sesuai rencana, yakni pada Juli mendatang," kata Andi.

Menurut Andi, selama ini pihaknya selalu mengecek kemajuan persiapan setiap bulannya melalui tim khusus yang dibentuk Menpora. Dari laporan bulanan selama ini, pembangunan venues meski lambat tapi masih berjalan sesuai jadwal.

"Kesiapan Palembang memang masih jauh dibandingkan Jakarta. Kalau di Jakarta sudah 80-90 persen tinggal perbaikan saja. Perbaikan terberat mungkin hanya perbaikan trek balap sepeda di Rawa Mangun," ungkapnya.

Sesuai dengan permintaan komisi X DPR RI, menurut Andi, pihaknya akan segera membentuk Panja evaluasi pelaksanaan SEA Games 2011 dalam rangka evaluasi persiapan infrastruktur, venue (tempat pertandingan), dan kesiapan SDM. (A-161/A-26).***

Maskot SEA Games 2011 Diresmikan

PALEMBANG--MICOM: Maskot SEA Games berupa Komodo akan diresmikan di Jakarta, Sabtu (15/1) bersamaan pelantikan pengurus panitia besar pesta olahraga se-Asia Tenggara, November 2011.

Wakil Ketua Umum II KONI Sumsel, Dhennie Zainal di Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (14/1) mengatakan, memang maskot SEA Games akan diresmikan di Taman Mini Indonesia bersamaan pelantikan pantia besar pesta olahraga akbar itu. Dengan diresmikannya maskot SEA Games itu sehingga pelaksanaan pesta olahraga internasional tersebut sudah memiliki ciri khusus, kata dia lagi.

Maskot SEA Games merupakan pelengkap bagi peserta bila mendapatkan medali dalam pertandingan nanti, kata Dhennie yang juga panitia pusat itu. Oleh karena itu maskot tersebut harus dimiliki setiap pertandingan olahraga, terutama yang diikuti berbagai cabang olahraga SEA Games, ujar dia pula.

Dikatakannya, setelah diresmikannya maskot SEA Games itu pihaknya akan mensosialisasikan ciri khas pesta olahraga yang dilaksanakan pertama di luar Pulau Jawa itu.

Menurut dia, maskot tersebut penting disosialisasikan karena pesta olahraga akbar tersebut merupakan kebanggaan tersendiri bagi daerah terutama KONI Sumsel.

Ketika ditanya tentang jumlah utusan Sumsel yang masuk kepengurusan panitia besar, ia mengatakan, ada 15 orang kesemuanya sudah mewakili cabang olahraga dan kepentingan penyelenggaraan SEA Games. Ia berharap, dengan dilantiknya kepengurusan nanti pelaksanaan tugas semakin jelas dan kegiatan yang sudah ada bisa dimulai.

SEA Games khusus di Palembang, Sumsel akan mempertandingkan 22 cabang olahraga yang fasilitasnya saat ini sebagian sedang dibangun, dan ada beberapa hanya melakukan perbaikan saja agar sesuai standar internasional.

Selain tempat pertandingan sejumlah cabang olahraga, Sumsel juga dipercaya menjadi tuan rumah pembukaan dan penutupan pesta olahraga yang diikuti ribuan peserta dari utusan 11 negara tersebut, tambah dia. (Ant/OL-2)
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Husin
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi 6.000 atlet SEA Games XXVI yang akan berlaga di Palembang, November mendatang, tamu dari 11 negara Asia Tenggara ini akan dikawal para personel jago tembak (gun man) dari TNI/Polri. Selain pengamanan atlet, sejumlah venues juga dapat pengamanan baik secara terbuka maupun tertutup.

Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi lingkup deputi III penyelenggaraan SEA Games XXVI 2011 di ruang rapat Bina Praja Pemprov Sumsel, kemarin. Rapat dipimpin langsung Ketua Deputi III yang dijabat Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Torkis P Siahan. Rapat ini diikuti Asisten III Bidang Kesra Pemprov Sumsel dr H Aidit Aziz dan para ketua bidang deputi III, seperti Kapolresta Palembang, Kombes Pol Cahyo Budisiswanto, dan Asisten Kodam II Sriwijaya.

Torkis P Siahaan mengatakan, kalau rapat digelar soal bidang keamanan merupakan rapat awal dari bidang deputi III penyelenggaraan SEA Games yang membawahi empat bidang yakni bidang keamanan, koordinasi protokoler, tranportasi, dan bidang upacara.

”Setiap bidang memiliki empat seksi terdiri para ketua dan anggotanya, tadi dalam rapat hanya bidang keamanan yang ditambah dua seksi karena dibutuhkan,” katanya.

Seksi yang ditambah di bidang keamanan adalah seksi Security Officer (SO) serta seksi pengamanan wisma atlet. ”Untuk dua seksi ini, orang-orangnya harus pilihan, terutama yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris dan menembak. Jumlahnya akan kita bahas lagi, mungkin satu atau dua orang untuk SO, diharapkan nanti berasal dari satuan Intelkam baik Polda atau Kodam II,” papar Torkis.

Selanjutnya, ungkap polisi berbintang satu ini, terhitung sejak rapat awal ini, para kepala bidang dan seksi dipersilakan menggelar rapat lanjutan, mulai melakukan penyusunan petunjuk pelaksanaan teknis lapangan sampai memilih anggota bidang dan seksinya sesuai prosedur. ”Prioritaskan orang-orang yang masuk bidang pengamanan adalah yang memilki kemampuan berbahasa Inggris dan jago tembak,” tegasnya.

Sebelum rapat lanjutan, pada Selasa (25/1/2011), lanjut dia, kabid-kabid sudah bisa membuat gambaran kebutuhan anggaran sementara, guna mendukung tugas dan fungsi mereka masing-masing. ”Mengenai berapa besarannya, silakan disusun dengan baik, dan nanti semuanya disampaikan kembali di rapat berikutnya,” tegasnya. (*)

Editor: Harismanto | Sumber: Sriwijaya Post

ANTV Siarkan SEA Games 2011

Untuk mengawali, ANTV akan menyiarkan secara langsung launching logo dan maskot SEA Games.


VIVAnews - Pesta Olahraga Negara-negara Asia Tenggara (Southeast Asian Games) atau biasa disingkat SEA Games akan digelar di tanah air. Rencananya, ANTV akan menyiarkan pertandingan di SEA Games 2011.

Untuk mengawalinya, ANTV akan menyiarkan secara langsung launching logo dan maskot SEA Games XXVI dari Theater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah. Acara yang bertemakan Indonesia Siap “300 Hari Menuju SEA Games 2011” ini berlangsung pada Sabtu, 15 Januari 2011 mulai pukul 21.00-22.30 WIB.

Indonesia Siap “300 Hari Menuju SEA Games 2011” juga akan menghadirkan atlet-atlet dari berbagai cabang olahraga seperti Bambang Pamungkas, Irfan Haarys Bachdim, Richard Sam Bera, Elsa Manora Nasution dan Taufik Hidayat. Tak ketinggalan artis-artis dan band ternama seperti Afgan, Marcell, Delon, Iis Dahlia, Dira Sugandi dan Project Pop.

“Yang menarik dari acara ini adalah perpaduan atlet dan artis yang saat ini menjadi idola kawula muda seperti nama-nama di atas akan membuka acara dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya,” ujar Presiden Direktur ANTV, Dudi
Hendrakusuma sesuai rilis dari ANTV.

Dudi juga menambahkan akan ada pelukis pasir narator yaitu Fauzan yang akan menggambarkan budaya Indonesia, dengan semangat pantang menyerah dan kegagahan burung Garuda terbang tinggi menembus awan. Lalu, cahaya matahari berubah menyilaukan dan meninggalkan bayangan hitam Garuda tersebut, dengan efek grafis bayangan hitam itu berubah menjadi logo SEA Games XXVI.

SEA Games 2011 akan diikuti 11 negara di Asia Tenggara. Indonesia akan menjadi tuan rumah dan menggelarnya di dua kota, Palembang dan Jakarta pada 11-25 November 2011.
• VIVAnews
JAKARTA (Pos Kota) – 300 hari menuju SEA Games XXVI, ANTV akan menyiarkan langsung launching logo dan maskot SEA Games dari Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah, pada Sabtu (15/1) malam.

Acara bertemakan Indonesia Siap “300 Hari Menuju SEA Games 2011” ini berlangsung Sabtu, 15 Januari 2011 mulai pukul 21.00 hingga 22.30 WIB. Tamara Geraldine dan Darius Sinatria akan memandu langsung acara tersebut.

Acara yang ini diharapkan dapat menghibur pemirsa setia ANTV. Indonesia Siap “300 Hari Menuju SEA Games 2011” ini akan menghadirkan atlet-atlet dari berbagai cabang seperti Irfan Harris Bachdim, Bambang Pamungkas, Richard Sambera, Elsa Manora Nasusution, Taufik Hidayat serta atlet-atlet nasional lainnya.

Selain atlet, acara itu juga dimeriahkan artis-artis dan band ternama seperti Afgan, Marchell, Delon, Iis Dahlia, Teuku Risky, Dira Sugandi, Bastian, Gabriel, Christopher, Katiana, Project Pop, Armada Band dan masih banyak lagi.

“Yang menarik dari acara ini adalah perpaduan atlet dan artis yang saat ini menjadi idola kaula muda seperti nama-nama di atas akan membuka acara dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya” Ujar Presiden Direktur ANTV, Dudi Hendrakusuma, kemarin.

Selain itu, Dudi juga menambahkan akan ada pelukis pasir narator yaitu Fauzan yang akan menggambarkan budaya Indonesia, dengan semangat pantang menyerah, dan kegagahan burung Garuda terbang tinggi menembus awan, lalu cahaya matahari berubah menyilaukan dan meninggalkan bayangan hitam Burung Garuda tersebut, dengan efek grafis bayangan hitam itu berubah menjadi logo SEA GAMES XXVI.

Seperti diketahui, Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara (Southeast Asian Games) adalah ajang olahraga yang diadakan setiap dua tahun sekali dan melibatkan 11 Negara Asia Tenggara. Tahun ini SEA Games XXVI berlangsung di Jakarta dan Palembang akhir November nanti. (ian/dms)

Venues SEA Games 2011 Ditargetkan Selesai Bulan Agustus

Taufik Wijaya - detiksport

Palembang - Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin menargetkan pembangunan semua venues SEA Games 2011 akan selesai pada Agustus 2011. Pembangunan sendiri dimulai pada Januari 2011.

Hal ini diungkapkan Alex Noerdin saat menggelar rapat perdana panitia SEA Games 2011 di Griya Agung, Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, Selasa (11/01/2011).

"Rapat pertama ini untuk mengecek persiapan dalam semua sektor pengembangan venues SEA Games untuk 21 cabang olahraga. Semua ditargetkan berjalan pada Januari-Agustus," kata Alex ketika membuka rapat, yang dihadiri seluruh panitia pelaksana.

Menurut Alex, pembangunan venues, sarana dan fasilitas pendukungnya seperti lampu, air bersih, akses jalan, akses komunikasi, termasuk yang lainnya, harus sudah rampung pada Agustus.

Palembang akan menjadi tuan rumah utama SEA Games 2011 yang akan dibuka secara resmi pada tanggal 11 November mendatang dan kemudian ditutup pada 25 November. Jakarta sementara itu akan menjadi tuan rumah pendukung.


( tw / krs )
VIVAnews - Euforia Piala AFF 2010 juga melanda Filipina. The Azkals segera menyiapkan tim untuk SEA Games 2011 yang akan digelar di Indonesia.

Euforia Piala AFF bukan hanya melanda Indonesia, tapi juga Filipina. Sukses Filipina lolos ke semifinal untuk kali pertama membangkitkan gairah publik Negeri Aquino akan sepakbola.

Jelang SEA Games, Filipina juga menyiapkan pasukan. Pinoy ingin tampil kembali di SEA Games setelah kali terakhir saat menjadi tuan rumah SEA Games 2005. Filipina tak ingin ketinggalan dari Indonesia, lawan yang mengalahkan mereka di semifinal Piala AFF 2010.

Jika Indonesia sibuk melakukan seleksi, Filipina resmi mengganti pelatih. Simon McMenemy diganti pelatih yang dianggap lebih mumpuni, Hans Michael Weiss.

Federasi Sepakbola Filipina (PFF) resmi tak memperpanjang kontrak McMenemy. Kontrak pelatih asal Inggris yang sempat digosipkan punya hubungan khusus dengan Rahma Azhari itu habis pada 31 Desember 2010.

"Simon dalam proses mendapatkan lisensi kepelatihan dari UEFA. Di saat itu, Federasi Sepakbola Jerman (DBF) datang menawari kami pelatih berkualitas bagus," jelas Dan Palami, manajer Filipina di situs AFF.

Pihak DBF memberikan tawaran setelah menyimak aksi Filipina di Piala AFF. Menurut DBF, penampilan Neil Etheridge cs sangat menjanjikan.

"Weiss punya pengalaman bagus serta sudah punya lisensi UEFA. Saya berharap ini menjadi era baru bagi Azkals untuk meraih hasil lebih bagus," lanjut Palami.

Latihan di Jerman

Beberapa pemain U-23 yang bermain di Piala AFF siap masuk tim Filipina untuk SEA Games. Mereka yang memenuhi kriteria itu di antaranya kiper Neil Etheridge, Jason de Jong, Manny Ott, Mark Drinkuth dan bintang University of Santo Tomas, David Basa.

“Kami belum membentuk tim meski enam pemain menjadi tim inti di AFF,” lanjut Palami.

Yang jelas, seiring dengan terpilihnya Weiss sebagai pelatih, maka Filipina akan menggelar pemusatan latihan di Jerman. Pria 45 tahun ini bersama staf pelatih dibantu DBF juga akan memantau para pemain berdarah Filipina untuk dimasukkan ke tim SEA Games.

"Mereka membantu kami secara gratis. Kami takkan melewatkan usaha untuk memperkuat tim Filipina," tutup Palami.
• VIVAnews

Jumlah Nomor Pertandingan SEA Games Capai Angka 600

TEMPO Interaktif, Jakarta -Penyelenggaraan SEA Games XXVI yang bakal berlangsung di Jakarta dan Palembang akhir tahun nanti boleh jadi menjadi pesta olahraga tingkat Asia Tenggara terbesar yang pernah diselenggarakan. Meski belum ada keputusan tetap terkait jumlah nomor pertandingan, diperkirakan jumlah pertandingan bakal mencapai akan 600 nomor.

Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo menyatakan, dirinya baru saja berkoordinasi dengan panitia penyelenggara SEA Games XXVI (INASOC) terkait nomor apa saja yang akan dipertandingkan. "Kita ingin melihat apakah semua sudah sesuai dengan kekuatan kita dan apakah semua cabang-cabang olimpiade sudah dipastikan masuk," katanya saat ditemui seusai rapat di kantornya, Jumat (7/1).

Rita menyatakan, pihaknya harus betul-betul mendapatkan gambaran paling tepat terkait nomor-nomor pertandingan yang memang sangat dikuasai Indonesia. "Jangan sampai nantinya justru kita membuka peluang bagi negara-negara lainnya," katanya.

Menurutnya, kekuatan tiga negara pesaing terberat seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam juga harus dipelajari dengan matang.

Rita menambahkan, pembahasan jumlah nomor yang dipertandingkan ini akan dimatangkan sebelum dibawa ke rapat Dewan SEA Games yang kemungkinan akan digelar awal Februari mendatang. Selain berbincang dengan panitia penyelenggara, Rita menyatakan pihaknya juga akan mendiskusikan masalah ini dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga serta pengurus Program Indonesia Emas (PRIMA).

Sekretaris INASOC Abdul Rauf menyatakan bahwa ada 589 nomor dari 43 cabang olahraga yang telah diajukan. Jumlah ini tentu jauh membengkak daripada pelaksanaan SEA Games di tahun-tahun sebelumnya. Terakhir kali, pada SEA Games Laos 2009 justru hanya ada 372 nomor dari 29 cabang olahraga yang dipertandingkan. Kala itu, Laos menyatakan memiliki keterbatasan sehingga tidak bisa menggelar banyak pertandingan.

Sementara itu, pada SEA Games Thailand 2007, jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan tidak berbeda dengan yang akan digelar kali ini yaitu 43 cabang olahraga. Namun, kala itu jumlah nomor yang dipertandingkan hanya mencapai 436 nomor.

EZTHER LASTANIA
Mohammad Resha Pratama - detiksport
detikSport/M Resha Pratama

Jakarta - Syamsir Alam punya impian bisa turun membela timnas U-23 di SEA Games tahun ini. Tapi kalaupun tak terpilih oleh Alfred Riedl dia tak akan terlalu kecewa karena usia yang masih muda.

Syamsir masuk dalam 54 nama yang diseleksi Alfred Riedl untuk masuk tim Pra Olimpiade yang akan bertanding melawan Turkmenistan, 23 Februari dan 9 Maret mendatang.

Menjadi salah satu anggota SAD (Sociedad Anonima Deportiva, sebuah program pelatihan sepak bola U-17 yang berlatih di Uruguay), Syamsir mengaku mendapat panggilan mendadak dari Riedl untuk mengikuti seleksi ini. Padahal Minggu lusa ia sudah harus bertolak kembali ke Uruguay.

"Saya sudah menyiapkan koper untuk balik ke Uruguay tanggal 9 Januari besok. Tiba-tiba ditelpon Riedl untuk ikut latihan dan saya ikut tanggal 7 dan 8 saja," tutur Syamsir usai latihan.

Harapan Syamsir tentunya adalah bisa lolos seleksi tim Pra Olimpiade dan nantinya tak menutup kemungkinan dipanggil untuk memperkuat tim SEA Games.

Namun untuk hal itu pemuda 18 tahun ini tak mau berharap banyak, karena semua keputusan ada di tangan Riedl sebagai pelatih.

"Saya juga baru sekali latihan, saya juga tidak ngotot karena saya masih muda dan banyak pemain yang lebih tua," aku Syamsir.

"Tapi saya punya keinginan untuk masuk timnas sea games. Namun itu semua tergantung Riedl. Jika Riedl menginginkan saya masuk, saya siap," seru Syamsir.

Jika nantinya terpilih masuk tim SEA Games Syamsir mau tak mau harus menjalani pemusatan pelatihan tertutup sampai bergulirnya ajang tersebut. Masalahnya adalah Syamsir sudah terikat kontrak dengan Penarol.

"Tentunya saya prioritaskan timnas, tapi nanti kalau memang dipanggil saya mungkin akan berbicara dengan klub dan menunggu keputusan mereka. Klub mungkin akan memberikan dispensasi. Mudah-mudahan diizinkan jika dipanggil," tuntasnya.
( mrp / din )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Pemain Muda Diincar Timnas SEA Games

Jepara, CyberNews. Empat pemain muda Persijap Jepara direkomendasikan bisa mengikuti seleksi tim nasional untuk keperluan SEA Games Indonesia 2011. Mereka adalah Johan Juansyah, Riski Novriansyah, Nanang Hanafi, dan Barkah Christian Hadi. Hanya saja keempat pemain tersebut belum mengambil sikap akhir, karena belum mendapatkan undangan secara tertulis dan belum membahasnya dengan manajemen Tim Kota Ukir.

Pelatih Persijap Suimin Diharja mengakui baru-baru ini dihubungi Asiste Pelatih Timnas Wolfgang Pikal untuk merekomendasikan pemain-pemain usia di bawah 23 tahun yang bisa pantas mengikuti seleksi timnas untuk SEA Games. "Saya memberi empat nama, yaitu Johan, Barkah, Nanang, dan Riski, tetapi sampai sekarang belum ada kabar lebih lanjut," ujar Suimin, Minggu (2/1).

Saat dikonfirmasi, Johan Juansyah membenarkan dirinya secara lisan sudah diminta untuk mengikuti seleksi timnas SEA Games di Jakarta mulai 7 Januari. "Saya perlu konsultasi dulu dengan manajemen Persijap karena saya ini terikat kontrak dengan klub," katanya.

Johan masih di tanah kelahirannya, Garut, dan baru akan datang ke Jepara pada Senin malam ini setelah sebulan bergabung bersama timnas di turnamen Piala AFF yang rampung pada 29 Desember. Johan tidak bergabung dengan klubnya yang libur di Kompetisi Djarum Indonesia Super League (ISL) selama gelaran Piala AFF. "Yang penting sekarang saya kembali ke klub, dan mau bagaimana nanti soal kepentingan SEA Games, keputusannya ada di klub. Kalau klub meminta saya ikut seleksi, maka saya berangkat," ujar Johan.
(Muhammadun Sanomae/CN14)
Palembang (ANTARA News) - Provinsi Sumatera Selatan menyatakan siap menggelar pemusatan latihan nasional seluruh cabang olahraga, terutama yang dipertandingkan di provinsi itu pada SEA Games XXVI tahun 2011, kata Wakil Ketua Umum II KONI Sumsel, Dhenie Zainal.

"Sumsel berkeinginan memanfaatkan kesempatan sebagai tuan rumah SEA Games untuk menempa atlet-atlet daerah, karena dapat berlatih tanding dengan atlet-atlet nasional," kata Dhenie di Palembang, Jumat.

Menurut dia, dengan begitu maka kemampuan atlet-atlet Sumsel dapat terangkat dan mental bertanding menjadi terasah, karena berhadapan dengan lawan tanding berkemampuan lebih baik.

"Sumsel tak hanya ingin menjadi tuan rumah yang sukses, tapi juga berharap memetik keuntungan atas digelarnya ajang ini, dan salah satunya mendongkrak kemampuan atlet daerah sendiri," ujar dia.

Dia mencontohkan pada SEA Games sebelumnya, Sumsel dipercaya menggelar pelatnas sepak bola dan menembak.

Beberapa atlet sepak bola Sumsel dapat mencicipi berlatih dengan pelatih asal Uruguay bersama Timnas U-23 yang menjadi tim SEA Games Laos 2009.

Begitu pula dengan atlet-atlet menembak Sumsel yang bisa turut merasakan tempaan dari pelatih-pelatih nasional.

"Berkat menjadi tuan rumah pelatnas, kita bisa mengirimkan lima atlet menembak ke SEA Games Laos, padahal sebelumnya yang terdaftar masuk pelatnas hanya dua orang," kata dia.

Menurut dia, hal ini yang akan diupayakan lagi oleh Provinsi Sumsel agar jumlah atlet daerah itu yang masuk dalam Tim SEA Games bertambah banyak dibandingkan SEA Games sebelumnya.

"Kami membuka kesempatan kepada seluruh cabang olahraga yang terdaftar dipertandingan SEA Games untuk mengajukan diri, jika ingin pelatnasnya di Sumsel. Kami siap melakukan "sharing" dana," ujar dia.

Pada SEA Games nanti, Sumsel sebagai salah satu provinsi penyelengara pertandingan dipercaya menggelar 21 cabang olahraga, selain DKI Jakarta.

Ke-21 cabang olahraga itu, sepak bola, gulat, senam (artistik, ritmik, dan aerobik), angkat besi, atletik, fin swimming, ski air, aquatik (renang, polo air, loncat indah, dan renang indah), panjat tebing, menembak, pentaque, biliar, sepak takraw, tinju, sepatu roda, bridge, bola voli dan bola voli pantai, sofbol, bisbol, catur dan tenis lapangan.(*)
(ANT-039/M033/R009)


Ikuti berita terkini di handphone anda http://m.antaranews.com
top