The FIFA World Cup Qualification had just announced the draw for the Asians football teams. Timor Leste were put against Nepal, the Himalayas Nation. Nepal whose rank only 172 ; meanwhile, Timor Leste only rank 201.
The first leg of this tournament will be at in Kathmandu, Nepal which have 42 degrees in temperature. This is a challenge for Timorese players who live in humid and hot weather. The first leg are set in June 29. 2011. Orlando Mendes, a deputy general of Federacao de Futebol de Timor Leste said that, our players will be warm by wearing a long sleeve football shirt and we will arrive in Nepal, two weeks earlier so that we could use to the weather in Nepal.
Timor Leste seleccao’s preparation for this world cup, would start in April 27, 2011; They are going to spent their training in Dili for three weeks and then they go to Jogjakarta for training and exhibition games with Indonesia’s football clubs.
29 Players will be participated in the World Cup squad, 16 players are from overseas and 13 players from local. This squad will be using Maguwoharjo Stadium, which hold 30,000 capacities, for training and second leg.
Coach Antonio Carlos Viera will be joining the seleccao in April 25, 2011. The seleccao will left Jogjakarta in June 13, 2011 and will be arriving in Kathmandu on Morning June 15, 2011. Here are the Exhibition games and the list of Players.
Exhibition Games
Persip Pekalongan, May 27, 2011 -
Persija Jakarta, May 30, 2011, Gelora Bung Karno Stadium
Arema FC, June 3, 2011, Kanjuruhan Stadium
Persipura Jayapura, June 8, 2011, Maguwoharjo Stadium
First Leg FWCQ: Nepal Vs Timor Leste, June 29, 2011, Dasarath Rangasala Stadium
Second Leg FWCQ : Timor Leste Vs Nepal, July 3, 2011, Maguwoharjo Stadium (Check this story for an alternate venue...)
The Squad List
GK 1, Diamantino Leong ( Adi), October 8, 1986, FC Rusa Fuik (Timor Leste)
GK 14, Rodrigo Cruz, November 13, 1984, GD Mealhada (Portugal)
GK 29, Leonel, July 5, 1986, FC Porto Taibesi (Timor Leste)
DF 2, Cabita Lebere, August 15, 1980, FC Rusa Fuik (Timor Leste)
DF 6, Chris Nunes, January 6, 1985, Marconi Stallions FC ( Australia)
DF 10, De Jesus, August 10, 1987, FC Porto Taibesi ( Timor Leste)
DF 12, Afonso Carson, May 16, 1987, Gwangju Gwangsan FC ( S. Korea)
DF 18, Ed Dino, Febuary 9, 1983, Bandung Jaya (Indonesia)
DF 20, Ede Araujo, April 29, 1988, Persik Kediri ( Indonesia)
DF 22, Ernesto Da Costa Pinto ( Eney), January 3, 1984 , UTP FC ( Malaysia)
DF 24, Juvito, January 27, 1987, Ad. Dili Leste ( Timor Leste)
DF 26, Miguel Santos Soares, July 4, 1984, Ad. Dili Leste ( Timor Leste)
MF 5, Americo Ximenes, October 11, 1986, Creveela FC ( Northern Ireland)
MF 7, Cipriano Branco, August 24, 1985, FC B River ( Brazil)
MF 9, Emmanuel Nonny, December 25, 1986, Persibo Bojenegra ( Indonesia)
MF 11, Eusebio, June 9, 1985, FC Porto Taibesi (Timor Leste) ( Captain)
MF 13, Helder Mota Ricardo (Eric), August 1, 1977, Ad Dili Leste ( Timor Leste)
MF 15, Jose Joao Pereira,October 9, 1981, Ad. Dili Leste ( Timor Leste)
MF 17, Robert M. Aja, July 7, 1985, Portuguese Youth FC ( Malaysia)
MF 25, Sidonio Augusto De Jesus ( Donny),July 18, 1981, Grants Braes FC ( New Zealand) ( C0- Captain)
MF 27, Torres Vidigal, January 19, 1990, Portuguese Youth FC ( Malaysia)
MF 28, Vicente Ramos Freitas, December 28, 1985, Ad Dili Oeste ( Timor Leste)
FW 3, Anggisu,March 16, 1993, FC Porto Taibesi ( Timor Leste)
FW 4, Emillo da Silva ( Ary), April 5, 1982, Ad. Dili Oeste ( Timor Leste) ( Third Captain)
FW 8, Ermera, April 1, 1985, Bandung Jaya ( Indonesia)
FW 16, Felipinho Nessa, March 5, 1978, Portuguese Youth FC ( Malaysia)
FW 19, Franco Triana, December 18, 1984, Nuevo Talento FC ( Colombia)
FW 21, Quito, October 25, 1986, Ad. Dili Leste ( Timor Leste)
FW 23, Rossy Salazar, February 7, 1986, Real Mataram ( Indonesia)
Sekarang ini pekerja melaksaakan tugas secara maksimal dan bekerja hingga malam hari untuk mencapai target tersebut, kata Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dihadapan panitia kerja pengawasan SEA Games di Palembang, Kamis (26/5).
Panitia kerja dari Komisi X DPR RI itu dipimpin Prof dr Mahyuddin NS berkunjung ke Palembang untuk mengevaluasi dan ingin mendapatkan masukan permasalahan yang dihadapi sekarang ini. Lebih lanjut gubernur mengatakan, memang, wisma atlet tersebut pernah bermasalah akibat terjadinya penyelewengan dana pembangunan tempat menginap peserta SEA Games itu.
Dengan adanya permasalahan itu pihaknya langsung meninjau kelapangan untuk memberikan motivasi kepada para pekerja supaya pengerjaannya dimaksimalkan, kata dia . Melalui semangat yang tinggi itu sehingga pekerja tidak berpengaruh akibat adanya pemberitaan wisma atlet tersebut, kata dia.
Menurut gubernur, bahkan hingga sekarang ini sudah selesai lebih dari 66 persen yang dijadwalkan pertengahan Juli mendatang sudah selesai. Wisma atlet yang menghabiskan dana sekitar Rp200 miliar itu mulai dikerjakan pertengahan Desember 2010, kata dia pula.
Dia berharap, semua pihak mendukung pengerjaan fasilitas pesta olahraga se-Asia Tenggara mendatang sehingga semuanya selesai tepat waktu.
Ketua panitia kerja pengawasan SEA Games, Prof dr Mahyuddin NS mengatakan, memang sewkatu kunjungan pertama pada Desember 2010 pihaknya masih mengkhawatirkan pembangunan wisma atlet tersebut. Hal itu karena di lokasi pembangunan wisma itu masih alang-alang dan belum kelihatan pembangunan, kata dia.
Namun, dalam kunjungan kedua pada Maret lalu pihaknya merasa kagum karena wisma sudah berdiri dan sudah terealisasi 24 persen.Jadi pihaknya merasa optimistis pembangunan wisma tersebut berjalan lancar dan selesai tempat waktu, ujar dia pula.
Bahkan para menteri juga merasa kagum atas perjuangan gubernur dalam menjadi tuan rumah SEA Games, tambah dia. (Ant/OL-2)
JAKARTA (Suara Karya): Guna menghidupkan koordinasi dalam persiapan SEA Games XXVI 2011, Satuan Pelaksana Program Indonesia emas (Satlak Prima) memanggil para pelatih dan manajer seluruh cabang olahraga, Rabu (25/5).
Tujuan pemanggilan itu tak lain untuk mendapatkan gambaran pasti sudah sejauh mana persiapan yang dilakukan dalam upaya pemenangan SEA Games yang akan berlangsung 11-22 November mendatang itu.
Komandan Satlak Prima Tono Suratman mengatakan, koordinasi ini perlu dibangun sebagai perbandingan dengan negara lain. Sebab, 11 negara lain yang akan terlibat dalam SEA Games juga sedang mempersiapkan diri, namun tidak semua melakukan try out, karena mereka memiliki fasilitas olahraga yang memadai.
"Singapura tidak melakukan try out karena mereka memiliki kolam renang yang kualitasnya setara dengan kolam renang untuk Olimpiade," kata Tono kepada pelatih dan Manajer SEA Games di Jakarta, kemarin.
Yang menjadi perhatian Tono dalam pertemuan kemarin tidak hanya masalah persiapan atlet, tetapi masalah kesehatan juga menjadi sorotan serius. Ia menilai, kesehatan merupakan salah satu syarat untuk meraih kejayaan. Hanya atlet yang sehatlah yang mampu bertanding maksimal untuk mencapai kemenangan.
"Di sini peran manajer sangat penting, termasuk memperhatikan masalah kesehatan atletnya, karena manajer itu adalah kepanjangan tangan dari satlak di setiap cabang. Bahkan, kalau Satlak berteriak siap satu kali, manajer harus bisa tiga kali. Artinya, para manajer betul-betul mengawal setiap program latihan yang dibuatnya bersama pelatih," kata Tono.
Lebih jauh Tono mengatakan, faktor penunjang untuk menciptakan atlet yang sehat, seperti nutrisi pada menu atlet, juga sangat perlu diperhatikan. Pasalnya, dalam beberapa kali peninjauan dan tes kesehatan ditemukan sejumlah atlet yang terindikasi mengidap penyakit.
Sekum Satlak Prima Hamidi menambahkan, pelatih dan Manajer SEA Games tidak perlu gelisah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh ke depan. Satlak Prima yang dibentuk sekarang ini tidak hanya bicara untuk lima tahun, tetapi berkelanjutan untuk beberapa tahun ke depan, termasuk kalau atlet sudah tidak berprestasi lagi.
"Mungkin selama ini banyak atlet yang gamang, setelah tidak menjadi atlet akan menjadi apa. Untuk menjawab pertanyaan seperti itu, Prima kini sudah membentuk yang namanya Wadah Bina Karier. Lembaga ini nantinya akan mengurus segala persolan yang dihadapi para pejuang olahraga nasional, termasuk masa depan atlet," ucap Hamidi.
Khusus menyangkut persiapan atlet SEA Games, Hamidi menganggap perlu adanya pelatih asing. Pelatih asing ini biasanya dapat membuat program yang baik, sekaligus bisa pula dimanfaatkan oleh pelatih lokal untuk mentransfer ilmu yang dimiliki pelatih asing. (Markon Piliang)
JAKARTA- Ini adalah stimulus bagus yang ditawarkan KONI/ KOI bagi para atlet untuk meraih hasil bagus di SEA Games 2011. Pasalnya, mereka mengisyaratkan bakal memberikan bonus yang lebih besar dibanding SEA Games 2009 lalu.
"Bonusnya nanti mencapai Rp 300 juta. Ini demi mewujudkan target merebut juara umum di SEA Games mendatang," terang salah satu sumber di lingkaran Prima kemarin (24/5).
Nominal tersebut diharapkan bakal meningkatkan semangat para atlet untuk memberikan prestasi bagi timnas. Paslanya, target yang dipatok Indonesia di SEA Games nanti tidaklah main-main, yakni juara umum.
Meski begitu, pemerintah belum bersedia memberikan klarifikasi mengenai kabar tersebut. Menpora Andi Alifian Mallarangeng menyatakan bahwa nominal bonus minimal akan sama dengan SEA Games 2009 silam. "Yang pasti jumlahnya tidak akan turun. Kalau bisa kami memang ingin meningkatkannya," ucap Andi.
Hanya, Kemenpora sampai saat ini masih menghitung berapa dana yang dimiliki untuk mengguyur bonus bagi para atlet tersebut. Namun, Kemenpora berjanji bahwa bonus yang diterima atlet perorangan dengan beregu bakal sama.
Itu memberikan angin segar bagi para atlet yang bertanding di cabor kelompok. Perahu naga, misalnya. Cabor yang menyumbangkan tiga emas di Asian Games 2010 tersebut memiliki komposisi 24 personel.
"Intinya pemerintah bakal memfasilitasi para atlet untuk mendapatkan hasil terbaik sekaligus mewujudkan target juara umum tersebut," tambah lelaki asal Makassar, Sulsel tersebut.
Pemerintah sendiri mengharapkan bisa merebut 150 emas di multieven olahraga tertinggi di Asia Tenggara tersebut. Jika jumlah itu tercapai, keinginan Indonesia merebut juara umum bakal terwujud. (ru)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pelatih tim sepak bola nasional U-23, Rahmad Darmawan, bertekad melanjutkan program tim nasional yang sudah dimulai sejak awal Mei lalu. Rahmad meminta para pemain tetap fokus mempersiapkan diri menghadapi kejuaraan multievent SEA Games 2011 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang, 11-22 November 2011.
Berita terkait
* Pembukaan SEA Games akan Berlangsung Megah
* Ledakan Petasan Sambut Kedatangan Oktovianus Maniani di Lembang
* Djoko: Wisma Atlet Harus Selesai Tepat Waktu
* Panitia SEA Games Lanjutkan Pembangunan Tiga Bangunan
* Panitia Siapkan Tema Lagu SEA Games 2011
"Saya akan tetap fokus pada program tim nasional yang sudah disusun. Pencarian untuk lawan uji coba juga masih terus berjalan," kata Rahmad saat dihubungi, Kamis 26 Mei 2011.
Pelatih Persija Jakarta ini berpegang pada Surat Keputusan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yang menunjuknya sebagai Pelatih Kepala Tim Nasional U-23. "Selama SK belum dicabut, program yang telah disepakati akan tetap berjalan normal," kata mantan pemain tim nasional 1989-1993 dan 1995 ini.
Para pemain tim U-23 yang baru saja mengikuti pelatihan program pembangunan karakter di Markas Kopassus Batujajar, Bandung, Jawa Barat, pertengahan Mei lalu, sekarang ini kembali ke klubnya masing-masing. Sesuai dengan agenda, kata Rahmad, mereka akan kembali dipanggil untuk mengikuti tes seleksi tahap kedua, 24 Juni di Malang.
Rahmad ingin persiapan latihan tim nasional SEA Games tetap berjalan meski nasib persepakbolaan Indonesia masih dibayang-bayangi sanksi Badan Sepak Bola Dunia (FIFA). "Kalaupun sanksi itu turun, saya berharap persiapan untuk SEA Games tetap berlanjut. Kalau tidak menyiapkan diri tiba-tiba sanksi dicabut, kita akan kelabakan," katanya.
Rahmad dikenal sebagai pelatih bertangan dingin. Dalam kariernya sebagai pelatih, ia pernah membawa Persipura Jayapura menjuarai Liga Indonesia (2005), Sriwijaya FC juara Liga Indonesia (musim kompetisi 2007-2008) dan tiga kali juara Copa Indonesia secara berturut-turut 2007-2010. Saat menyanggupi sebagai pelatih tim U-23, ia memasang target bisa meraih medali emas di SEA Games nanti.
RINA WIDIASTUTI
Ini berikutan Kesatuan Berbasikal Antarabangsa (UCI) tidak puas hati dengan acara lumba basikal yang dianjur tuan rumah manakala gimnastik pula berdepan masalah apabila persatuan gimnastik negara itu kini digantung Persekutuan Gimnastik Antarabangsa (FIG).
Setiausaha Kehormat Majlis Olimpik Malaysia (MOM), Datuk Sieh Kok Chi berkata, berbanding gimnastik, kes lumba basikal tampak lebih rumit jika acara itu masih mahu dianjur pada Sukan Sea kali ini.
“Sama ada gimnastik dan lumba basikal akan digugurkan belum diputuskan lagi tapi dua acara ini berdepan masalah untuk dianjurkan. Saya mendapat maklumat Persatuan Gimnastik Indonesia digantung atas sebab kelewatan pembayaran yuran namun perkara itu boleh diselesaikan segera tapi dalam hal lumba basikal kita tak tahu macam mana nak selesaikan.
“UCI tidak berpuas hati kerana tuan rumah mengadakan acara sesuka hati mereka tanpa mengikut standard ditetapkan. Sebagai contoh, mereka mempertandingkan acara 10 kilometer perlumbaan mata untuk lelaki sedangkan jarak itu lebih pendek berbanding perlumbaan mata untuk wanita sejauh 25km.
“UCI sudah tulis surat tapi sehingga kini penganjur tidak beri jawapan. Sebaliknya mereka memberitahu keputusan acara itu dibuat oleh SGF (Persekutuan Sukan Sea) tapi sebenarnya bukan SGF yang buat keputusan,” katanya yang dihubungi Arena Metro semalam.
Apa yang dialami gimnastik dan lumba basikal itu tidak ubah seperti bola sepak yang belum tentu akan disenaraikan apabila badan induk bola sepak antarabangsa Fifa dijangka akan menggantung Persatuan Sepak Bola seluruh Indonesia (PSSI) daripada terbabit dalam sebarang aktiviti peringkat antarabangsa atas masalah dalaman persatuan itu.
Temasya sukan dwi tahunan kali ini akan berlangsung dari 11 hingga 25 November dengan hos utama Palembang akan menganjurkan acara pembukaan dan penutup selain menyediakan venue untuk 22 acara manakala Jakarta akan menjadi tuan rumah 24 acara.
Menurut Kok Chi, MOM dan Majlis Olimpik Singapura sudah membantah acara lumba basikal yang tidak mengikut standard antarabangsa itu daripada dipertandingkan namun pihak tuan rumah enggan berganjak dengan keputusan mereka.
“Terima saja apa yang ditetapkan UCI kerana mereka mempunyai kuasa. Kalau acara itu tidak diiktiraf UCI mana-mana atlet yang bertanding boleh dikenakan tindakan,” katanya.
Harian Metro
Five of them are members of the women’s relay team – Norjannah Hafiszah Jamaluddin, Nurul Sarah Abdul Kadir, Yee Yi Ling, Siti Zubaidah Adabi and Siti Fatimah Mohamed. The other is male sprinter Mohd Noor Imran.
The six were supposed to leave for Bulgaria on Saturday for a one-month training and competition stint.
The National Sports Council (NSC) director general, Datuk Zolkples Embong, said that the five women underwent medical tests but went missing when their urine samples were required for tests.
He added that Mohd Noor did not show up at all.
“All athletes for overseas stints have to undergo dope tests,” said Zolkples in a press conference, which was also attended by the NSI director, Datuk Dr Ramlan Aziz.
“Those who fail to undergo the tests will be barred from competing in local and overseas competitions.”
Zolkples added that they would write to the Malaysian Amateur Athletic Union (MAAU) to take action against the sprinters.
“We also want the MAAU to question the national sprint coach, Harun Rasheed, because he is in charge of the six athletes,” he said.
“We (NSC) will stop funding MAAU athletes for overseas trips if the issue is not settled.”
The quartet of Norjannah, Nurul Sarah, Yi Ling and Siti Zubaidah set a new national record for the women’s 4x100m with a time of 45.33 in a meet in Poland last August.
The previous record of 45.37 was set by Anita Ali, G. Shanti, Sajaratuldur Hamzah and Mumtaz Jaafar in the 1989 Kuala Lumpur SEA Games.
Norjannah, Nurul Sarah, Yi Ling and Siti Zubaidah also competed in the Guangzhou Asian Games last November and they clocked 45.54 for sixth place.
THE STAR
Pemain tunggal putri Jessy Rompies tidak kesulitan menghadapi rekan senegaranya, Idhun Safaati dan menang 6-2, 6-1. Jessy, yang kini menempati peringkat 433 dunia, merupakan salah satu atlet yang dipersiapkan untuk berlaga di SEA Games yang akan berlangsung di Jakarta dan palembang pada 11-22 Nopember 2011.
Jessy akan dipersiapkan untuk turun di nomor ganda putri dengan Grace Sari Ysidora. Selain mereka, finalis SEA Games Laos 2009 Ayu Fani Damayanti dan Lavinia Tananta juga kembali dipercaya untuk berlaga di pesta olahraga Asia Tenggara itu.
Sayangnya, hasil tidak memuaskan harus didapatkan para pemain muda. Grace yang juga diturunkan di turnamen ini harus langsung tersingkir setelah kalah dari tunggal putri Australia Abbie Myers 2-6, 7-5, 6-3.
Kemenangan mudah juga didapatkan pemain tunggal putra Sunu Wahyu Trijati. Pemain peringkat 1389 itu mengalahkan Irfandi Hendrawan dengan skor telak 6-0, 6-0. Pemain putra yang juga menjalani ujicoba di turnamen ini adalah Christoper Rungkat. Pemain yang ditempatkan sebagai unggulan kedua ini baru akan memulai perjuangannya hari Rabu (25/5) ini.
Sementara, pemain putra lainnya yang juga turun di Okeshop International ini adalah Seno Hartono Suwandi, David Agung Susanto, dan Aditya Hari Sasongko.
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lapangan Seluruh Indonesia (PP Pelti) Martina Widjaja menyatakan bahwa turnamen seperti ini akan banyak diikuti oleh para atlet SEA Games. "Untuk latihan bersama dengan banyak atlet dari negara lain, bukan hanya negara peserta SEA Games," katanya.Setidaknya akan ada lima turnamen yang diikuti para atlet ini.
Terkait target perolehan medali, Martina menilai bahwa yang cukup realistis adalah dua emas. "Kami akan mencoba, yang berpeluang besar sepertinya tetap di sektor putri dan mungkin ganda campuran," katanya. Dua tahun lalu, Indonesia meraih emas dari sektor tunggal putri.
EZTHER LASTANIA
VIVAnews - Pembangunan venue Aquatic Centre untuk perhelatan SEA Games 2011 di Palembang sempat diragukan selesai sesuai jadwal. Namun rasa optimis tetap diusung pihak penyelenggara.
Keyakinan ini muncul setelah beberapa komponen penting untuk membangun venue standar internasional telah rampung dikerjakan di Shanghai, China dan Italia. Kini tinggal menunggu dikirim ke Palembang.
Hal ini dipastikan Jhonny Li selaku Regional Consultant East dan Asia Myrtha Pool. Li menjelaskan sudah tiga minggu yang lalu materi komponen kolam renang sudah selesai di kerjakan di Italia.
"Kedatangan kami ke Palembang untuk memastikan koordinasi dengan kontraktor yang ada disini sekaligus memastikan kapan komponen kolam renang berbahan stainless steel yang dibuat di Italia bisa segera dikirim ke sini,”ujar Li.
Menurut perjanjian awal pada Januari 2011 lalu, semua komponen yang dipesan akan di kirim pada bulan Juni dari Italia ke Palembang.
"Lama pengiriman akan membutuhkan waktu sekitar 35 hari melalui jalur laut dengan transit di Singapura sebelum menuju Palembang. Kita akan tetap menyelesaikan pemasangan semua komponen pada jadwal yang sudah di buat,”tegas jhonny Li.
Sementara Direktur spectrum Imagine swiss Timing Omega, Hendri Fung mengatakan peralatan pertandingan berupa komponen hidrolik akan masuk ke Palembang pada pertengahan Agustus mendatang.
Kolam renang standar internasional yang berlokasi di kawasan Jaka baring sport city ini rencananya akan dapat menampung 2500 penonton dengan menggunakan 10 lintasan renang.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cita Karya Provinsi SumSel, Ir.Rizal Abdullah mengatakan bahwa progres terakhir pembangunan venue kolam renang sudah mencapai pada angka 40 persen.
“Yang menjadi pokok dalam kolam renang itu sendiri yakni swiss timing, lintasan dan atap. Semuanya on schedule dan kita yakin di akhir agustus akan selesai dan siap di lakukan uji coba,”ungkapnya.
Laporan: Rasyid Irfandy / Palembang
• VIVAnews
Persiapan untuk menunjang suksesnya perhelatan ajang olahraga terbesar negara-negara Asia Tenggara atau Sea Games terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta sebagai salah satu kota penyelenggara selain Palembang, Sumatera Selatan. Bahkan, untuk memperbaiki venues, Pemprov DKI Jakarta mendapatkan alokasi dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) sebesar Rp 70 miliar.
“Sampai saat ini persiapannya berjalan dengan lancar. Bahkan melebihi target yang telah ditentukan. Kami memperoleh APBN sebesar Rp 70 miliar untuk memperbaiki venues yang ada di Jakarta,” ujar Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta, Senin (23/5).
Dari laporan pengerjaan venues yang diterimanya, diungkapkan Fauzi Bowo, hingga saat ini persiapannya telah melebihi target. Bahkan, pihaknya optimis semua perbaikan venues bisa berjalan lancar sesuai dengan rencana yang ditetapkan. “Persiapannya sudah melebihi target. Saya optimis semuanya bisa berjalan lancar,” katanya.
Hanya saja, diungkapkan Fauzi, pihaknya menyayangkan karena Pemprov DKI Jakarta sampai saat ini belum memperoleh laporan mengenai akomodasi atlet dan pelatih. Jika laporan telah diterima, maka tempat akomodasi untuk atlet dan pelatih bisa terjamin. Sehingga pengusaha hotel pun bisa menyiapkan tempatnya.
"Saya belum menerima laporan mengenai akomodasi atlet dan pelatih. Padahal dua Minggu lalu sudah saya ingatkan. Kontrak dari yang bertanggungjawab mengenai akomodasi agar secepatnya diselesaikan. Kalau tidak ada kepastian pengusaha hotel bisa menjual ke tempat lain," ujarnya.
Menurutnya laporan mengenai akomodasi atlet dan pelatih, juga mempengaruhi pengaturan mobilitas antara tempat penginapan dengan venues tempat penyelenggaraan olahraga. "Kami berikan rekomendasi yang terbaik, yang memungkinkan pengaturan mobilitas itu berjalan dengan lancar," imbuhnya.
Namun, dirinya tidak menyebutkan secara rinci akomodasi mana saja yang menjadi rekomendasi. "Rekomendasinya sudah diserahkan ke pusat, bukan cuma satu. Misalnya, venues balap sepeda itu ada beberapa opsi yang kita berikan. Tergantung dengan panitia dan atlet akan menginap di mana. Supaya bisa diatur sehingga transportasinya lebih baik," tandasnya.
Reporter: erna | Editor: erik
Arsène Wenger’s side take on a Malaysia XI at the Bukit Jalil Stadium, Kuala Lumpur on Wednesday, July 13, kick off 8.45pm local time. This game will be the first leg of Arsenal's Asian Tour. Details of the second leg will be announced on Wednesday.
Arsenal Chief Executive Ivan Gazidis said: “Everyone at Arsenal Football Club is excited to be visiting Malaysia.
“The Club has a tradition of playing there going back to the 1960s. This will be our fourth visit to Malaysia, having last visited Kuala Lumpur in 1999.
"We enjoy huge support in Asia and this will help bring the Club closer to our fans out there.”
Friday 10 June: HOUGANG UNITED FC VS YOUNG TIGERS (
Match No: 1
Venue: Hougang Stadium
Time: 7.30pm
Saturday 11 June: GOMBAK UNITED FC VS BALESTIER KHALSA FC
Match No: 2
Venue: Jurong West Stadium
Time: 7.30pm
Sunday 12 June: SOUTH MELBOURNE FC (
Match No: 3
Venue: Jalan Besar Stadium
Time: 7.30pm
Monday 13 June: GEYLANG UNITED FC VS TAMPINES ROVERS FC
Match No: 4
Venue: Bedok Stadium
Time: 7.30pm
Tuesday 14 June: HOME UNITED FC VS WOODLANDS
Match No: 5
Venue: Bishan Stadium
Time: 7.30pm
Wednesday 15 June: ETOILE FC VS TANJONG PAGAR UNITED FC
Match No: 6
Venue: Queenstown Stadium
Time: 7.30pm
Thursday 16 June:
Match No: 7
Venue: Choa
Time: 7.30pm
Friday 17 June: PATTAYA UNITED FC (
Match No: 8
Venue: Jalan Besar Stadium
Time: 7.30pm
Deputi IV bidang Upacara Pembukaan dan Penutupan INASOC, Indra Yudhistira, mengatakan, pihaknya akan menghadirkan seremonial massal memadukan seni, tradisi, dan olahraga yang berciri Indonesia pada ajang dua tahunan itu. "Ini tantangan bagi kami untuk membuat upacara yang menyaingi Asian Games Guangzhou tahun lalu," kata dia.
Indra mengatakan, bila Guangzhou membangun tempat pertunjukan di tepi sungai, maka Indonesia akan memanfaatkan Stadion Jakabaring, Palembang. Pada pertunjukan yang diberi tema 'Harmony in Victory' ini akan disuguhkan sejarah Indonesia.
"Ini akan menjadi pertunjukan terbesar dengan panggung yang bisa bergerak. Cerita sejarah, di antaranya tentang kerajaan Sriwijaya," ujar pria yang memiliki pengalaman di dunia pertelevisian dan panggung pertunjukan ini.
Untuk mewujudkannya, Indra akan dibantu Erwin Gutawa sebagai penata musik dan perkusionis, Ade Rudiana. Enam koreografer terbaik tanah air, Ari Tulang, Dedy Pudja, Hartati, dan Alex Hassim. Penyelenggaraan SEA Games dibutuhkan dana Rp 2,08 triliun. Namun, APBN hanya menganggarkan Rp 100 miliar. INASOC pun harus mengupayakan sisanya sebesar Rp 1,9 triliun melalui sponsor.
Redaktur: Stevy Maradona
Reporter: Ratna Puspita
PALEMBANG--MICOM:Modo Modi sebagai maskot SEA Games ke-26 di Indonesia yang akan digelar di Jakarta dan Palembang perlu segera disosialisasikan lebih intensif kepada masyarakat untuk mendukung sukses kegiatan itu.
Ia mengatakan, maskot SEA Games berupa binatang purba khas Indonesia yakni komodo itu semestinya sudah lama disampaikan kepada masyarakat sehingga dapat diketahui secara meluas.
"Perlu melibatkan kabupaten dan kota di Sumsel ini, untuk menyebarluaskan informasi tentang maskot SEA Games itu," katanya.
Ia mengharapkan, pihak eksekutif dan legislatif ikut menyebarluaskan informasi mengenai pelaksanaan SEA Games termasuk maskotnya.
"Kami di Komisi V DPRD Sumsel selalu menyampaikan informasi mengenai pelaksanaan SEA Games ke-26 itu," katanya.
Ia juga berharap kepada panitia SEA Games khususnya bidang promosi untuk mulai gencar melakukan sosialisasi maskot SEA Games tersebut.
Di Palembang, maskot SEA Games itu sudah terlihat berupa banner dipasang di simpang Rumah Sakit Charitas, dan dalam bentuk iklan layanan masyarakat di sejumlah koran lokal Palembang.
Maskot SEA Games ke-25 pada 2009 di Vientiane, Laos, bernama champa-champi, berupa sepasang gajah. (Ant/Ol-3)
img
Agnes Monica
Liputan6.com, Jakarta: Setelah berhasil berduet dengan Michael Bolton, penyanyi multitalenta Agnes Monica bakal menunjukkan kemampuannya berolah vokal, 3 Agustus mendatang dalam pembukaan SEA Games 2011 yang bakal digelar di Palembang, Sumatera Selatan.
Penggemar Agnes tak sabar. "Agnes Monica akan membuka acara SEA Games 2011 dengan menyanyikan lagu 'Kita Bisa' utk para atlet nasional..." tulis penggemar Agnes dalam akun twitter resminya @FansAgnezMo, Jumat (20/5). Kabar yang beredar, Agnes bakal menyanyi dengan tiga penyanyi dari negara asing. (Vin)
Naib Presiden ACC, Abu Samah Abd. Wahab yang menerima mandat badan berbasikal Asia itu agar kemelut jumlah acara trek pada Sukan Sea 2011 diselesaikan, menjelaskan Indonesia sedia menemui wakil ACC dan Persekutuan Berbasikal Asean (ACA) di Jakarta dalam tempoh terdekat.
"Perkara ini dinyatakan Ketua Umum Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI), Phanny Tanjung dalam satu pertemuan khas dengan saya di Kuala Lumpur.
"Saya berbesar hati dan gembira melihat sikap terbuka ISSI. Malah Indonesia berjanji akan mencari jalan penyelesaian menang-menang.
"Pada awal Mei lalu saya ke Jogjakarta menemui delegasi Indonesia untuk mengetahui perkembangan terkini tentang acara berbasikal yang akan dipertandingkan di Palembang. Kehadiran Phanny adalah sebagai satu kunjungan balas.
"Namun secara simbolik ia membuktikan Ketua Umum ISSI itu bersikap terbuka. Ia membuktikan Phanny Tanjung berfikiran terbuka, matang dan mahu mencari formula menang-menang," katanya.
Sebelum ini, Persekutuan Kebangsaan Berbasikal Malaysia (PKBM) kurang senang apabila hanya tiga acara trek, bukan 12 yang dipertandingkan pada Sukan SEA.
Acara trek yang penting seperti keirin dan 200 meter pecut individu tidak dipertandingkan. Malaysia mempunyai dua pelumba bertaraf dunia dalam acara ini iaitu Mohd Azizulhasni Awang dan Josiah Ng.
Keputusan itu dinyatakan Komite Olimpik Indonesia (KOI) yang menegaskan tidak melakukan rombakan mana-mana acara membabitkan trek, basikal bukit (MTB) dan BMX sekali pun telah mengadakan mesyuarat pada 25 Februari lalu.
UTUSAN MALAYSIA
An election for Football Association of Thailand president will be held on June 17, incumbent president Worawi Makudi said yesterday.
Speaking at a press conference, Worawi said he had appealed to the Court of Arbitration for Sport (CAS) to overturn a Fifa ruling which booted out Thailand from the current Olympic qualifying.
He also claimed he had achievements to prove his management ability but has been "bullied" by "envious" people.
He said a new date of the FAT election was set for June 17 at the National Football Development Centre in Nong Chok after the original poll on May 6 was called off.
At that time, Worawi said he and other members of FAT executive board decided to postpone the election because some member clubs were represented by more than one voter, amid reports that he could be defeated.
Worawi said yesterday the FAT had formally asked member clubs to name their voters who must be approved by the Sports Authority of Thailand (SAT).
There are 173 voters who include 19 members of the FAT executive board. Apart from Worawi, former Thai Port FC chairman Pichate Munkong and former national team manager Virach Chanpanich will stand in the election.
Worawi said he had lodged an appeal with the CAS for the court to allow Thailand to continue playing in the Olympic qualifying for the 2012 Games.
World soccer governing body Fifa has banned Thailand from competing in the Olympic qualifying after the Asian Football Confederation (AFC) claimed that Thailand used a suspended player in a previous match.
Thailand defeated Palestine on penalties after a 2-2 draw over two legs. In the first leg in Bangkok, Thailand fielded Sujarit Jantakol who the AFC said was suspended during a U20 match in 2008.
Thailand argued that Sujarit had served his suspension because he was in the Thai squad for the 2010 Asian Games but did not play.
The AFC then claimed the football tournament at the Asian Games was not sanctioned by the AFC.
Worawi said yesterday he had talked to AFC president Mohamed Bin Hammam who admitted the football event at the Asiad was supervised by the AFC.
"We should know a CAS ruling in 10 days. In my opinion, there is a high chance of Thailand returning to the Olympic qualifying," he said.
Worawi also used this occasion to attack his opponents.
"I don't want to have enemies but a group of people have bullied and attacked me only because our national team lost," he said.
"If I do not look after the association or the national team, then you can criticise me. I have tried my best to look after the national team. But you can get any result in football.
"Our football league has made progress in recent years and this could affect the preparations of the national team because the players will have less time to train with the national team.
"I believe that in the next one or two years, our system will become effective."
On criticism that he has not had an achievements, Worawi argued that he guided Thailand to the semi-finals at the 2002 Asian Games and to the final qualifying round for the 2002 World Cup.
At that time, he was FAT secretary-general.
"This is proof that I have worked hard for Thai football. I am not disheartened. Athough I have been bullied by envious people, I am accepted on the international stage," said Worawi, who is a Fifa executive member.
COMMENT - seriously, you can't make this shit up. The qualifty of person that leads football is shocking, they have no shame, no scruples. Given the money swirling round the game we're unlikely to be rid of them any time soon. Allowing fans to vote won't change things anyway. Look at the Manchester United shirts round the world, there ain't a whole lot of independent thinking going on out there.
Still, it's the modern world I guess and we must accept it?