Denny Malik Tertantang Garap Koreografi SEA GAMES 2011



      Senin, 08 November 2010 14:02
      Kapanlagi.com - Denny Malik mengaku mendapat pekerjaan sebagai art director untuk serangkaian acara SEA GAMES 2011, setelah berhasil menyiapkan tarian farewell party di Laos. Waktu itu diberi waktu sebulan untuk menyiapkan tarian.

      "Kita kan kaya akan tarian, kenapa kita nggak pakai tarian. Saya juga nggak tahu, yang mereferensi ke saya siapa, Den berangkat!," ungkap Denny Malik saat melakukan latihan untuk Pre-Launching SEA GAMES 2011 di Jl. Margasatwa, Jakarta Selatan, Kamis (4/11/10).

      "Sukses sambutannya, padahal mereka pakai delapan ribu penari, sedangkan kita cuma pakai 20 penari, tapi bisa memikat pertunjukkannya. Artinya kita nggak salah untuk hal-hal kayak gitu. Selain itu kan kita tariannya mirip-mirip dengan Kamboja, Laos, tapi kita juga punya perbendaharaan gerak dan budaya. Sukses di sana diminta lagi. Ya alhamdulillah sebagai profesional," lanjutnya.

      Denny juga bangga acara SEA GAMES 2011 mendatang di Palembang. Karena selama ini ajang internasional banyak dilakukan di Jakarta atau Bali. Seakan-akan Indonesia cuma memiliki dua kota tersebut. Padahal punya Kalimantan, Sumatera.

      "Ini ajang Internasional pertama kali di luar Ibu Kota. Meski Jakarta sebagai ibu kota memang tidak lepas begitu saja, tapi opening dan closing memang di Palembang," tegasnya.

      Bagi Denny, sebenarnya sudah sering menangani even-even seperti ini, dari tahun 1980-an pernah menggarap Asean Games. Baginya even umum seperti acara televisi, launching atau pagelaran dan konser, sudah sering ditangani.

      "Tapi yang kapasitasnya sebesar ini ya baru ini. Karena evennya Cuma Sea Games yang bisa melibatkan banyak penari, pemusik," tegasnya.

      Baginya juga, ini sebuah tantangan. Kalau biasanya 40 orang, 100 orang dalam satu panggung, kini akan melibatkan 1500 orang. Lebih tertantang lagi, Denny yang tidak memiliki darah melayu itu harus menggarap koreografi dengan latar melayu.

      "Banyak ide yang bisa kita tuangkan. Kebetulan, meski saya bukan orang Sumatera, tapi saya lagi senang yang serba Melayu. Apalagi sejak Malaysia lebih Melayu dari kita, ada rasa nasionalisme," pungkasnya. (kpl/hen/dar)

0 comments:

Post a Comment

top