JAKARTA, (PRLM).- Tim evaluasi akan meninjau kesiapan venues SEA Games (SEAG) XXVI/2011 dan ASEAN Para Games VI setiap dua pekan. Peninjauan ini merupakan efek kekhawatiran DPR RI atas lambatnya persiapan SEA Games, padahal sisa waktu yang ada tinggal lima bulan lagi untuk kesiapan venues.
Peninjauan berkala ini, menurut Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Wafid Muharam saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (24/1), dilakukan untuk mengetahui progres dan kendala apa yang muncul dalam pembangunan venues tersebut. Dengan melakukan langkah itu, Wafid mengharapkan segala halangan bisa terselesaikan hingga pembangunan tempat pertandingan bisa selesai tepat waktu yakni empat bulan sebelum pembukaan November mendatang.
Rencananya, tim pertama yang akan melibatkan induk cabang olah raga, KONI, dan Indonesian SEA Games Organizing Committee (INASOC), akan bertolak ke Palembang, Rabu (26/1) nanti. Tim evaluasi ini akan membawa 10 induk organisasi olah raga yang cabangnya dipertandingkan di Palembang nanti. Mereka akan meninjau venues masing-masing dan hasilnya akan menjadi bahan evaluasi INASOC. Menurut Wafid, 10 cabor yang akan turut serta antara lain yakni, renang, panjat tebing, atletik, serta menembak.
Bukan hanya Palembang, namun venues yang berada di Jakarta pun, yang merupakan salah satu tuan rumah SEAG, serta Solo sebagai tuan rumah Para Games jika akan diverifikasi. "Saat ini pemerintah telah menyediakan anggaran tambahan sebesar Rp 125 miliar untuk pembangunan venues baru, dan saat ini kami tengah mempelajari proposal pembangunannya. Nanti, setelah diverifikasi, maka anggaran tersebut bisa dicairkan Februari depan," imbuh Wafid.
Anggaran persiapan SEA Games sendiri telah digelontorkan sejak pertengahan tahun lalu. Untuk pembangunan wisma atlet dan renovasi arena pertandingan yang sudah berdiri di Palembang, pemerintah telah menyuntikan dana sekitar Rp 234 miliar, dimana Rp 200 miliar dipergunakan untuk wisma atlet. Sementara untuk Jakarta, pemerintah hanya menyiapkan dana sekitar Rp 70 miliar.
Mengapa sedikit? karena di Jakarta menurut Wafid tidak akan ada lagi pembangunan venues baru, yang ada hanya renovasi venues yang sudah ada. "Ini sesuai dengan kesepatan awal, dimana tidak diperbolehkan adanya pembangunan venues baru, yang diperbolehkan hanya renovasi venues yang ada. Tapi kami juga menyediakan anggaran cadangan senilai yang sama apabila terjaid pembengkakan," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data yang dikeluarkan INASOC, di luar pembangunan dan renovasi venue, penyelenggaraan SEA Games dan ASEAN ParaGames membutuhkan dana sebesar Rp 2,1 triliun rupiah. Pemerintah telah menyuntikan dana sebesar Rp 300 miliar yang akan disalurkan dalam tiga termin. Sisanya, diharapkan datang dari sponsor dan suntikan APBD masing-masing tuan rumah. (A-161/das)***
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment