Penulis : Asni Harismi
PALEMBANG--MICOM: Lima bulan menjelang pelaksanaan SEA Games XXVI/2011, pembangunan tiga venue di Palembang berada dalam kondisi kritis alias masih jauh dari kata selesai. Ketiganya terletak di Kompleks Stadion Jakabaring, Palembang, yaitu lapangan tembak, stadion atletik, serta stadion akuatik yang penyelesaiannya masih di bawah 50%.
Berdasarkan catatan Kementerian Pemuda dan Olahraga, penyelesaian lapangan tembak baru 45,8%, stadion atletik 37,3%, serta stadion akuatik yang digunakan untuk cabang renang, loncat indah, selam, dan lain-lain juga di bawah 50%. Akibatnya, target penyelesaian yang sebelumnya Juli harus mundur minimal sebulan menjadi Agustus dengan syarat ada dana tambahan dari pemerintah sekitar Rp200 miliar.
"Kami masih membutuhkan dana tambahan sekitar Rp200 miliar untuk pembangunan venue ketiga cabor tersebut. Kalau tidak bisa dari pemerintah, kami usahakan cari sponsor sendiri," kata Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, seusai rapat koordinasi SEA Games XXVI/2011 di Palembang, Senin (20/6).
Kondisi mengenaskan ketiga venue itu sendiri diketahui berdasarkan pantauan yang dilakukan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng, serta Ketua Umum KON/KOI Rita Subowo ke Palembang, Sumsel, Senin.
Di arena atletik, lintasan belum dilapisi tartan dan diukur, sementara stadion akuatik baru dibuat fondasi dan baru akan diproses knock-down terhitung lima minggu sejak Juli ini.
"Arena tembak baru mulai dibangun Juni lalu sehingga penyelesainnya Agustus dari jadwal awal 25 Juli," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumsel Rizal Abdullah.
Hanya GOR voli indoor dan lapangan tenis yang kemajuannya sudah terlihat signifikan dengan selesai sekitar 80%. GOR voli indoor tinggal mengeset lapangan serta menambah jumlah kursi VIP, sementara lapangan tenis sudah mulai memoles tribun penonton dan kantor administrasi.
Sejumlah 22 cabor sendiri akan dimainkan di Sumsel, lima di antaranya dipertandingkan di luar Kompleks Stadion Jakabaring.
Lambatnya proses pengerjaan venue ini mengundang kekecewaan dari Ketua Umum KON/KOI Rita Subowo yang menilai hal tersebut merugikan atlet-atlet Indonesia itu sendiri. "Keterlambatan penyelesaian venue merugikan buat atlet kita karena test event jadi mundur sehingga mereka tidak bisa beradaptasi dengan venue-nya sendiri," ungkap Rita.
Bukan hanya itu, akses jalan yang belum diaspal juga masih menjadi keluhan dari Menpora Andi Mallarangeng, namun ia yakin pembangunan ini bisa selesai tepat waktu, yaitu sekitar Agustus.
Di lain pihak, Andi juga menekankan kepada DKI Jakarta sebagai tuan rumah lainnya agar mempercepat renovasi venue, terutama Velodrome Rawamangun sebagai lokasi cabor balap sepeda yang diproyeksikan baru selesai Oktober mendatang. "Jakarta harus lebih perhatian terhadap renovasi venue agar bisa lebih cepat selesai," tandas Andi. (HA/OL-11)
Berdasarkan catatan Kementerian Pemuda dan Olahraga, penyelesaian lapangan tembak baru 45,8%, stadion atletik 37,3%, serta stadion akuatik yang digunakan untuk cabang renang, loncat indah, selam, dan lain-lain juga di bawah 50%. Akibatnya, target penyelesaian yang sebelumnya Juli harus mundur minimal sebulan menjadi Agustus dengan syarat ada dana tambahan dari pemerintah sekitar Rp200 miliar.
"Kami masih membutuhkan dana tambahan sekitar Rp200 miliar untuk pembangunan venue ketiga cabor tersebut. Kalau tidak bisa dari pemerintah, kami usahakan cari sponsor sendiri," kata Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, seusai rapat koordinasi SEA Games XXVI/2011 di Palembang, Senin (20/6).
Kondisi mengenaskan ketiga venue itu sendiri diketahui berdasarkan pantauan yang dilakukan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng, serta Ketua Umum KON/KOI Rita Subowo ke Palembang, Sumsel, Senin.
Di arena atletik, lintasan belum dilapisi tartan dan diukur, sementara stadion akuatik baru dibuat fondasi dan baru akan diproses knock-down terhitung lima minggu sejak Juli ini.
"Arena tembak baru mulai dibangun Juni lalu sehingga penyelesainnya Agustus dari jadwal awal 25 Juli," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumsel Rizal Abdullah.
Hanya GOR voli indoor dan lapangan tenis yang kemajuannya sudah terlihat signifikan dengan selesai sekitar 80%. GOR voli indoor tinggal mengeset lapangan serta menambah jumlah kursi VIP, sementara lapangan tenis sudah mulai memoles tribun penonton dan kantor administrasi.
Sejumlah 22 cabor sendiri akan dimainkan di Sumsel, lima di antaranya dipertandingkan di luar Kompleks Stadion Jakabaring.
Lambatnya proses pengerjaan venue ini mengundang kekecewaan dari Ketua Umum KON/KOI Rita Subowo yang menilai hal tersebut merugikan atlet-atlet Indonesia itu sendiri. "Keterlambatan penyelesaian venue merugikan buat atlet kita karena test event jadi mundur sehingga mereka tidak bisa beradaptasi dengan venue-nya sendiri," ungkap Rita.
Bukan hanya itu, akses jalan yang belum diaspal juga masih menjadi keluhan dari Menpora Andi Mallarangeng, namun ia yakin pembangunan ini bisa selesai tepat waktu, yaitu sekitar Agustus.
Di lain pihak, Andi juga menekankan kepada DKI Jakarta sebagai tuan rumah lainnya agar mempercepat renovasi venue, terutama Velodrome Rawamangun sebagai lokasi cabor balap sepeda yang diproyeksikan baru selesai Oktober mendatang. "Jakarta harus lebih perhatian terhadap renovasi venue agar bisa lebih cepat selesai," tandas Andi. (HA/OL-11)
KOMENTAR
0 comments:
Post a Comment