TEMPO/Subekti
Berita terkait
Akses Menuju Arena SEA Games Dirapikan
Panitia: Uji Coba SEA Games Jalan Terus
REI Siapkan 300 Unit Rumah Untuk Tamu SEA Games
INASOC Daerah Rampungkan Proses Pemberian Block Grant
Rumah Sakit Siap Tampung Atlet Cedera di SEA Games
TEMPO Interaktif, Palembang - Kepala Bidang Pembinaan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Budi Darmasidi, menilai venue dan panitia cabang atletik SEA Games XXVI masih jauh dari ideal layaknya sebuah venues yang akan digunakan dalam pertandingan internasional. Kekurangan ini membuka peluang komplain dari negara-negara peserta.
Penilaian ini diutarakan Budi seusai menyaksikan perlombaan hari pertama dalam ajang kejuaraan nasional Pra-SEA Games. Menurut Budi, terdapat sejumlah pembenahan yang harus dilakukan oleh panitia daerah agar venue atletik bisa mendapatkan pengakuan dari badan atletik Asia dan dunia.
Pembenahan yang dimaksud, kata dia, seperti penambahan jarak tumpuan pada nomor lompat jauh. Budi menilai jarak tumpuan terlalu pendek, yakni hanya 1 meter dari 3 meter yang ideal. Demikian juga dengan lapangan lempar lembing, lempar martil, serta tolak peluru. Lapangan yang terletak di bagian dalam lintasan lari ini, kondisinya dinilai sangat membahayakan para atlet karena tanah dan rumputnya sangat keras.
"Kondisi ini bila dipertahankan akan merugikan atlet. Mereka (atlet) rentan mengalami cedera pada bagian kaki,” kata Budi, Jumat, 23 September 2011. Menurut Budi, sebaiknya lapangan segera dibenahi dalam sisa waktu sekitar 50 hari ini.
Keluhan serupa disampaikan oleh Wolfram, pelatihtTim nasional Indonesia untuk nomor lempar lembing. Pelatih berkebangsaan Spanyol ini mengeluhkan tingkat kedisiplinan panitia yang ia nilai kurang profesional. Alasannya, saat perlombaan, ia kerap menyaksikan banyaknya orang yang tidak berkepentingan berada di sekitar lapangan.
Ketika perlombaan berlangsung, Wolfram menjumpai panitia yang lupa mengangkat bendera dan terlambat memutar tanda waktu. Adapun Sri Hastuti Merdiko, Sekretaris umum PB PASI dan juga ketua panitia test event, berusaha memaklumi kekurangan dalam penyelenggaraan uji coba ini.
Menurut Sri, kekurangsiapan panitia bukan semata kesalahan panitia lokal. Ia meminta agar setiap kekurangan dapat segera diselesaikan, baik dari segi fisik bangunan gedung ataupun panitia perlombaan.
Pantauan pada Jumat, sebagian besar venue di Jakabaring Sport City sudah dapat difungsikan. Ketika test event berlangsung, puluhan pekerja juga tengah menyelesaikan bagian tribune dan fasilitas perkantoran.
PARLIZA HENDRAWAN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment